TNI Kerahkan Intel Gali Informasi soal Preman Berkedok Ormas
/data/photo/2025/05/07/681af18219d56.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI mengerahkan satuan intelijen militer, yakni Tim Penyelidikan dan Pengamanan Fisik atau Lidpamfik, untuk memberantas preman berkedok organisasi masyarakat (ormas).
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan hal itu merupakan langkah konkret TNI dalam memberantas aksi premanisme yang marak belakangan dan mengganggu jalannya investasi di Indonesia.
"Untuk terkait dengan ini, kita memang ada fungsi di sini adalah Lidpamfik. Ini adalah intelijen di mana kita selalu berkolaborasi bekerja sama dengan intelijen-intelijen yang lain," kata Yusri dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025).
Yusri menjelaskan bahwa satuan intelijen ini akan bekerja sama dengan Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), hingga Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Kesaksian Warga Pakistan yang Selamat dari Serangan Drone India
Baca juga: Kapolri Perintahkan Sikat Pungli hingga Intimidasi yang Dilakukan Preman
Kerja mereka adalah untuk mencari informasi seputar preman yang berkedok ormas.
Setelah informasi diperoleh, lanjut Danpuspom, tim intelijen tersebut akan mengarahkan kepada penegak hukum untuk diproses.
"Nah tentunya terkait dengan kalau memang di ormas itu ada mereka, tentunya orang sipil ya. Nah nanti yang menangani adalah dari kepolisian," tutur Danpuspom.
Sebaliknya, jika ada oknum prajurit TNI yang terbukti membekingi ormas tersebut, maka polisi militer yang bakal menangani proses hukumnya.
Baca juga: Media Asing Soroti Gangguan Preman di Proyek Mobil Listrik Indonesia
Sebelumnya diberitakan, pemerintah resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Satgas ini dibentuk untuk menjaga stabilitas nasional dan memberikan kepastian hukum atas persoalan ormas yang meresahkan dan mengganggu investasi.
"Pemerintah tidak akan ragu-ragu dalam menindak tegas segala bentuk premanisme dan aktivitas ormas yang meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu jalannya investasi maupun kegiatan usaha," kata Menko Polkam Budi Gunawan dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Muncul Asap Merah Muda Sebelum Konklaf Vatikan Berlangsung, Apa Artinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar