Trump Akan Buka Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam dan Berbahaya di AS - Liputan6
Dunia Internasional,
Trump Akan Buka Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam dan Berbahaya di AS
Penjara Alcatraz dibuka pada 11 Agustus 1934 dan resmi ditutup pada 21 Maret 1963.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2825025/original/072647300_1560150145-20190610-Alcatraz_2.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2825025/original/072647300_1560150145-20190610-Alcatraz_2.jpg)
Advertisement
Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump mengatakan dia menginstruksikan untuk membuka kembali dan memperluas Alcatraz, penjara terkenal yang berada di sebuah pulau terpencil di California, dekat San Francisco, Amerika Serikat (AS). Penjara ini telah ditutup selama lebih dari 60 tahun.
Dalam unggahan di situs Truth Social miliknya pada Minggu (4/5/2025) malam, Trump menulis, "Sudah terlalu lama, AS diganggu oleh pelaku kriminal yang kejam, kasar, dan berulang, sampah masyarakat, yang tidak akan pernah berkontribusi apa pun selain kesengsaraan dan penderitaan. Ketika kita menjadi negara yang lebih serius di masa lalu, kita tidak ragu untuk memenjarakan penjahat paling berbahaya, dan menjauhkan mereka dari siapa pun yang dapat mereka lukai. Begitulah seharusnya."
"Itulah sebabnya," lanjut Trump, "Hari ini saya menginstruksikan Biro Penjara, bersama kementerian kehakiman, FBI, dan keamanan dalam negeri, untuk membuka kembali Alcatraz yang telah diperbesar dan dibangun ulang secara signifikan, untuk menampung para penjahat paling kejam dan berbahaya di AS."
Advertisement
Instruksi Trump untuk membangun ulang dan membuka kembali Penjara Alcatraz yang telah lama ditutup ini adalah langkah terbaru dalam upayanya merombak sistem penahanan narapidana federal dan tahanan imigrasi. Namun, langkah ini diperkirakan akan sangat mahal dan sulit untuk diwujudkan. Penjara ini ditutup pada tahun 1963 karena infrastruktur yang rusak parah dan biaya tinggi untuk memperbaiki serta memasok fasilitas di pulau tersebut – karena semua kebutuhan seperti bahan bakar dan makanan harus dikirim menggunakan kapal.
Untuk membuat fasilitas itu sesuai dengan standar masa kini, dibutuhkan investasi yang sangat besar, pada saat yang sama Biro Penjara justru sedang menutup beberapa penjara lain karena alasan infrastruktur serupa.
Penjara – yang terkenal sangat sulit untuk kabur karena arus laut yang kuat dan air Pasifik yang dingin – dikenal dengan julukan "The Rock" dan pernah menampung beberapa penjahat paling terkenal di AS, termasuk gangster Al Capone dan George Kelly Barnes atau Machine Gun Kelly.
Alcatraz telah lama menjadi bagian dari imajinasi budaya populer dan subjek berbagai film, termasuk film "The Rock" yang dibintangi Sean Connery dan Nicolas Cage.
Menurut FBI, selama 29 tahun beroperasi, sebanyak 36 orang mencoba kabur dalam 14 upaya pelarian berbeda. Hampir semuanya tertangkap kembali atau tewas saat mencoba melarikan diri.
Kasus John Anglin, saudaranya Clarence, dan Frank Morris menjadi pelarian diri paling terkenal dalam sejarah AS. Kisah mereka diangkat dalam film berjudul "Escape from Alcatraz" pada 1979 yang dibintangi Clint Eastwood.
Respons Biro Penjara
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2825026/original/015706200_1560150220-20190610-Alcatraz.jpg)
Pulau Alcatraz kini menjadi tujuan wisata utama yang dikelola oleh National Park Service dan telah ditetapkan sebagai Landmark Bersejarah Nasional.
Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada Minggu malam setelah menghabiskan akhir pekan di Florida, mengatakan dia mendapatkan ide membuka kembali Penjara Alcatraz karena frustrasi terhadap "hakim-hakim yang telah diradikalisasi" yang bersikeras agar orang-orang yang akan dideportasi tetap mendapat proses hukum yang semestinya. Menurutnya, Alcatraz sejak lama menjadi "simbol ketegasan hukum dan ketertiban. Anda tahu, tempat itu punya sejarah yang luar biasa."
Seorang juru bicara Biro Penjara mengatakan dalam pernyataannya bahwa lembaganya akan mematuhi semua perintah presiden. Namun, juru bicara itu tidak segera menjawab pertanyaan terkait kelayakan dan kemungkinan pembukaan kembali Alcatraz atau peran biro tersebut dalam masa depan penjara mengingat pulau itu kini berada di bawah kendali National Park Service.
Saat ini, Biro Penjara memiliki 16 penjara yang menjalankan fungsi keamanan tinggi seperti Alcatraz, termasuk fasilitas keamanan maksimum di Florence, Colorado, dan penjara federal di Terre Haute, Indiana, yang menjadi tempat ruang eksekusi hukuman mati federal.
Perintah ini muncul di tengah konflik Trump dengan pengadilan, di mana dia mencoba mengirim para tersangka anggota geng ke penjara keamanan maksimum di El Salvador, tanpa proses hukum yang layak. Trump juga sempat mewacanakan ide yang diragukan keabsahannya secara hukum, yakni mengirim beberapa tahanan federal AS ke Pusat Penahanan Teroris (CECOT).
Trump telah menginstruksikan pula pembukaan pusat penahanan di Teluk Guantanamo, Kuba, untuk menampung hingga 30.000 orang yang dia sebut sebagai "kriminal asing paling berbahaya."
Advertisement
Tantangan Biro Penjara
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3550569/original/020379800_1629871407-prison-553836_1280.jpg)
Biro Penjara sendiri telah menghadapi banyak krisis dalam beberapa tahun terakhir dan mendapat pengawasan ketat setelah kematian Jeffrey Epstein yang bunuh diri di penjara federal di New York pada 2019.
Investigasi AP mengungkapkan banyak kelemahan yang sebelumnya tidak dilaporkan dalam sistem Biro Penjara, termasuk aktivitas kriminal yang melibatkan pegawai, puluhan pelarian, kekerasan yang kronis, kematian, dan kekurangan staf yang parah – semua itu menghambat penanganan situasi darurat seperti serangan atau upaya bunuh diri.
Laporan AP juga mengungkap kasus pelecehan seksual yang meluas di penjara perempuan federal di Dublin, California. Tahun lalu, Joe Biden menandatangani undang-undang untuk memperkuat pengawasan terhadap lembaga ini setelah laporan AP menyoroti berbagai kelemahannya.
Di saat yang sama, Biro Penjara sedang berada dalam masa transisi – dengan direktur baru yang baru dilantik dan misi yang diperbarui, termasuk menerima ribuan tahanan imigrasi di beberapa penjara dan rumah tahanan di bawah kesepakatan dengan kementerian keamanan dalam negeri. Tahun lalu, lembaga ini menutup beberapa fasilitas, sebagian untuk menghemat biaya, namun saat ini mereka sedang membangun penjara baru di Kentucky.