Dunia Internasional,
Tuduh China Langgar Perjanjian Dagang, Trump Ingin Segera Ngobrol dengan Xi Jinping - Bagian All

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin berbicara langsung dengan mitranya dari China, Xi Jinping. Sebelumnya Trump menuduh China melanggar perjanjian dagang kedua negara yang disepakati di Jenewa, Swiss, pada awal bulan ini.
Menurut Trump, China melanggar sebagian besar perjanjian yang disepakati, namun tak menjelaskan secara rinci bagian-bagian yang dilanggar.
"Saya yakin, akan berbicara dengan Presiden Xi dan mudah-mudahan kami akan menyelesaikannya," kata Trump, dikutip dari Anadolu, Sabtu (31/5/2025).
Pernyataan Trump yang menuduh China melanggar perjanjian bisa memicu ketegangan baru antara dua kekuatan ekonomi teratas dunia itu.
Trump sebelumnya mengatakan di akun media sosial Truth Social, menuduh China melanggar perjanjian perdagangan. Kedua negara sepakat melakukan "gencatan senjata" perang tarif dengan memangkas besarannya secara signifikan.
Trump mengklaim dirinya telah menyelamatkan perekonomian China dengan menyepakati perjanjian dagang, namun dikhianati.
"Dua pekan lalu China berada dalam bahaya ekonomi yang serius! Tarif sangat tinggi yang saya tetapkan membuat China hampir tidak mungkin untuk berdagang di pasar Amerika Serikat yang sejauh ini merupakan nomor 1 di Dunia," kata Trump.
Trump mengklaim banyak pabrik di China gulung tikar, bahkan memicu kerusuhan sipil. Oleh karena itu Trump segera menyepakati perjanjian dagang guna menyelamatkan China.
"Saya menyepakati perjanjian secara cepat dengan China untuk menyelamatkan mereka dari apa yang saya kira akan menjadi situasi yang sangat buruk dan saya tidak ingin melihat itu terjadi," katanya.
Berkat kesepakatan itu, lanjut Trump, kondisi China menjadi stabil serta bisa berbisnis kembali dengan AS.
"Semua orang senang. Itu kabar baiknya. Kabar buruknya adalah China, mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang, benar-benar telah melanggar janjinya kepada kita," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar