Wali Kota Bandung Sebut Dugaan Pungli Uang Sampah Pasar Gedebage Masuk Babak Baru - Regional Liputan6 - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Wali Kota Bandung Sebut Dugaan Pungli Uang Sampah Pasar Gedebage Masuk Babak Baru - Regional Liputan6

Share This
Responsive Ads Here

 

Wali Kota Bandung Sebut Dugaan Pungli Uang Sampah Pasar Gedebage Masuk Babak Baru - Regional Liputan6

022823500_1745820909-IMG-20250428-WA0005

Pemkot Bandung menyampaikan modus yang sama terjadi di pasar lain.

Diperbarui 29 Apr 2025, 22:08 WIB

Diterbitkan 29 Apr 2025, 21:47 WIB

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan, kasus dugaan pungli uang pengelolaan sampah di Pasar Gedebage sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Dia juga menyebut modus yang sama terjadi di pasar lain.

Saat ini, aku Farhan, tengah dilakukan penyelidikan atas dugaan pungli dalam pengelolaan sampah di Pasar Gedebage oleh Polrestabes Bandung.

“Untuk pungli di Gedebage, sudah dilaporkan dan sedang dalam pemeriksaan Polrestabes Bandung. Saya tidak bisa berbicara lebih jauh karena sudah masuk proses penyelidikan,” kata dia dalam keterangan pers di Bandung, Selasa, 29 April 2025.

Kasus serupa juga terjadi di Pasar Ciwastra, yang sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Bandung. Kata Farhan, modusnya sama yakni adanya pungutan terhadap pedagang tanpa adanya pengangkutan sampah yang memadai.

“Kalau di Ciwastra, pelanggaran ditangani secara internal. Akan ada penegakan kedisiplinan bagi pihak-pihak yang terlibat,” tegasnya.

Farhan memastikan, saat ini fokus pemerintah adalah membersihkan dua titik terbesar, yakni Pasar Gedebage dengan volume sampah 1.120 meter kubik dan Pasar Ciwastra sebesar 500 meter kubik. Sedangkan, di pasar-pasar lainnya di Bandung, Farhan menyatakan tidak ditemukan masalah serupa.

80 Persen Sampah Sudah Diangkut

Diketahui, terdapat gundukan sampah di Pasar Gedebage yang diperkirakan mencapai 600 ton atau secara luasan mencapai 1.120 meter kubik. Sampah tersebut diduga tak diurus pihak pengelola sejak Desember 2024 lalu. Kemarin, Selasa, 28 April 2025, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke lokasi.

Pengelolaan sampah di pasar tersebut mandek padahal para pedagang rutin membayar iuran kebersihan. Farhan menyampaikan, ada tiga pengelola di Pasar Gedebage, terdiri dari pihak swasta, paguyuban pedagang, dan perusahaan milik pemerintah daerah.

Diperkirakan, besaran pungutan itu senilai Rp5.000 per lapak dari sekitar 700-an lapak atau sekira Rp3,5 juta per hari. Selain tidak diangkut secara rutin, pengelolaan sampah di Gedebage diperparah oleh masalah lain di antaranya mesin pencacah yang rusak, biodigester mati, hingga saluran air yang macet.

Hingga Selasa 29 April 2025 pagi, pengangkutan sampah di kawasan tersebut diklaim telah mencapai sekitar 80 persen. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memastikan upaya ini berjalan sesuai kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Ia menjelaskan, jumlah ritase pengangkutan tersebut mengambil jatah truk dari Kota Bandung. Dari 140 ritase yang tersedia, 35 rit digunakan pada Senin 28 April 2025 dan 35 rit lagi hari ini. Akibatnya, ada beberapa titik lain di Kota Bandung yang mengalami penundaan pengangkutan sampah.

“Pasar Gedebage, Insya Allah, sampai tadi jam 4 pagi sudah hampir 80 persen selesai terangkut. Sesuai perjanjian, dalam dua hari ini kita targetkan mengangkut 70 rit dari total 120 rit,” katanya.

Loading
Produksi Liputan6.com

powered by
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages