Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Asia Selatan Dunia Internasional Featured

    Wapres AS ingatkan potensi perluasan konflik regional di Asia Selatan - ANTARA News Gorontalo

    2 min read

     Dunia Internasional, 

    Wapres AS ingatkan potensi perluasan konflik regional di Asia Selatan - ANTARA News Gorontalo

    Sabtu, 3 Mei 2025 17:15 WIB

    Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, mengingatkan akan potensi terjadinya "konflik regional yang lebih luas" di Asia Selatan di tengah memanasnya ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir, India dan Pakistan.

    “Harapan kami adalah agar India merespons serangan teroris itu dengan cara yang tidak memicu konflik regional yang lebih besar,” kata Vance dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis malam.

    Pernyataan itu merujuk pada ketegangan yang meningkat antara New Delhi dan Islamabad sejak 22 April lalu, ketika sekelompok pria bersenjata tak dikenal menewaskan 26 orang di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir yang dikelola India.

    Pemerintah India menuding serangan itu memiliki "kaitan lintas batas", mengarah pada Pakistan sebagai pihak yang bertanggung jawab. Namun, Islamabad membantah tudingan tersebut dan menawarkan penyelidikan netral dengan melibatkan pihak ketiga.

    “Kami berharap, terus terang saja, jika Pakistan memang memiliki andil, mereka mau bekerja sama dengan India untuk memastikan para pelaku teror yang kadang beroperasi di wilayah mereka dapat diburu dan ditindak,” ujar Vance. Ia menambahkan bahwa AS menjalin "komunikasi erat dengan para sahabat" di kedua negara.

    Pemerintah Washington juga menyerukan agar kedua negara menahan diri dan menurunkan ketegangan. Dalam sepuluh hari terakhir, India dan Pakistan gencar melakukan kontak diplomatik dengan negara-negara sekutu masing-masing.

    Sumber: Anadolu

    Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres AS peringatkan potensi konflik regional di Asia Selatan

    Editor : Debby H. Mano

    COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo

    2025

    Terkait

    Terpopuler

    Komentar
    Additional JS