Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Waspada Penipuan Dana Bantuan Pekerja Migran, Kenali Modusnya - Liputan 6

    4 min read

     

    Waspada Penipuan Dana Bantuan Pekerja Migran, Kenali Modusnya

    Modus penipuan dana bantuan pekerja migran (PMI) terus berkembang, manfaatkan teknologi dan kepercayaan korban. Kenali berbagai modusnya agar terhindar dari jeratan.

    oleh Hanz Jimenez Salim Diperbarui 21 Mei 2025, 21:00 WIB
    Gambar tangkapan layar postingan dari akun Instagram @kemenp2mi.

    Gambar tangkapan layar postingan dari akun Instagram @kemenp2mi.
    Gambar tangkapan layar postingan dari akun Instagram @kemenp2mi.

    Advertisement

    Liputan6.com, Jakarta - Modus penipuan dana bantuan pekerja migran (PMI) terus bermunculan di media sosial. Para pelaku kejahatan siber ini memanfaatkan perkembangan teknologi dan kepercayaan korban untuk melancarkan aksinya. Lalu, bagaimana perkembangan modus penipuan ini dari waktu ke waktu?

    Dikutip dari berbagai sumber, para penipu menjanjikan bantuan dana dengan jumlah besar dari pemerintah atau lembaga resmi. Sebagai syarat pencairan dana, korban diminta memberikan data pribadi hingga sejumlah uang.

    BACA JUGA:

    Advertisement

    Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, modus penipuan menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi. Para penipu kini memanfaatkan berbagai platform digital untuk menjerat korban.

    Salah satu modus terbaru yang digunakan adalah video deepfake. Video ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memanipulasi gambar dan suara. Tujuannya agar penipu tampak seperti pejabat pemerintah atau perwakilan lembaga resmi.

    Para penipu kemudian menyebarkan informasi palsu tentang program bantuan yang sebenarnya tidak ada. Mereka mengiming-imingi korban dengan jumlah bantuan yang sangat besar, mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

    Dengan tampilan yang meyakinkan, video deepfake ini berhasil menipu banyak PMI yang berharap mendapatkan bantuan finansial.

    Selain video deepfake, penipu juga menggunakan tautan palsu (phishing) untuk menjerat korban. Tautan ini mengarahkan korban ke situs web palsu yang meminta informasi pribadi, seperti nama, alamat, dan nomor paspor.

    Informasi yang diperoleh kemudian digunakan untuk mencuri identitas atau melakukan penipuan finansial lainnya. Para penipu juga sering menggunakan nama-nama lembaga resmi seperti BP2MI, Kemenkes, atau Kemensos untuk menambah kredibilitas penipuan mereka.

    Modus ini sangat berbahaya karena korban seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban phishing hingga terlambat.

    Penipuan Dana Bantuan PMI Semakin Terorganisir

    Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa penipuan dana bantuan pekerja migran ini semakin terorganisir. Para penipu menggunakan akun media sosial palsu dan menyebarkan informasi palsu secara masif.

    Mereka juga memanfaatkan rasa khawatir dan kerentanan PMI yang berada jauh dari keluarga dan mungkin membutuhkan bantuan finansial. Dengan memanfaatkan emosi korban, penipu semakin mudah melancarkan aksinya.

    Oleh karena itu, penting bagi PMI dan calon PMI untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap tawaran bantuan yang mencurigakan.

    Advertisement

    Tips Menghindari Penipuan Dana Bantuan PMI

    Untuk menghindari menjadi korban penipuan dana bantuan pekerja migran, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

    • Selalu verifikasi informasi dari sumber resmi sebelum mengambil tindakan apa pun.
    • Jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal atau melalui tautan yang mencurigakan.
    • Periksa informasi melalui situs web resmi lembaga pemerintah terkait atau menghubungi langsung melalui saluran komunikasi resmi.

    Dengan kewaspadaan dan kehati-hatian, PMI dan calon PMI dapat melindungi diri dari jeratan penipuan yang merugikan. Penting untuk diingat bahwa tidak ada bantuan dana yang diberikan tanpa proses verifikasi yang jelas dan transparan.

    Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

    Komentar
    Additional JS