Skip to main content
728

4 Insiden Pendaki Terjatuh di Gunung Rinjani pada Awal 2025, 2 Korban Meninggal Dunia - Halaman all - Tribunlombok

 Lintas Peristiwa,

4 Insiden Pendaki Terjatuh di Gunung Rinjani pada Awal 2025, 2 Korban Meninggal Dunia - Halaman all - Tribunlombok

TRIBUNLOMBOK.COM - Sejumlah pendaki mengalami insiden terjatuh di Gunung Rinjani sejak dibuka kembali pada 3 April 2025. 

Terbaru yakni insiden WNA Brasil Juliana Marins (27) yang jatuh di lereng menuju puncak pada Sabtu (21/6/2025). 

Korban ditemukan di jurang dengan kedalaman 600 meter dalam keadaan meninggal dunia Selasa (24/6/2025). 

Tidak hanya itu, beberapa insiden juga terjadi sebelumnya pada periode April-Juni 2025. 

Catatan Tribunlombok.com, ada empat kasus insiden pendaki terjatuh di Gunung Rinjani, berikut rangkuman selengkapnya. 

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad WNA Brasil Jatuh di Jalur Puncak Gunung Rinjani

1. Pendaki asal Jawa Timur Jatuh di Letter E

Seorang pendaki inisial RBA asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Jawa Timur dikabarkan tergelincir di jalur pendakian Gunung Rinjani, insiden tersebut terjadi pada Minggu (13/4/2025) sore.

Insiden tersebut terjadi saat korban mencoba mengambil tongkat pendakian (trekking pole) yang terjatuh di medan yang cukup curam.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, membenarkan peristiwa tersebut. "Iya mas, tergelincir. Alhamdulillah aman," ujar Yarman, Senin (14/4/2025).

Yarman penjelasan, korban kehilangan keseimbangan saat mencoba mengambil tongkatnya yang jatuh, hingga akhirnya tergelincir di jalur curam Letter E. 

Setelah menerima laporan, tim evakuasi langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian di lokasi kejadian.

Namun, saat tiba di titik yang dilaporkan, korban tidak ditemukan. 

Tim pun memutuskan untuk kembali. Dalam perjalanan turun, tim akhirnya bertemu dengan korban di kawasan Pelawangan 3.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, RBA berhasil naik sendiri dengan menyisir sisi tebing.

2. WNA Malaysia Jatuh di Jalur menuju Danau Segara Anak

Pendaki asal Malaysia inisial CUC (52) mengalami kecelakaan di jalur pendakian Gunung Rinjani via Sembalun, Minggu (27/4/2025).

Dalam video yang beredar, pendaki lainnya yang saat itu sedang melewati jalur tersebut berusaha membantu korban sembari menunggu tim evakuasi.

korban nampak mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya termasuk di bagian pergelangan kaki. 

Hal itu membuat korban harus ditandu. 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman mengatakan, korban terjatuh di bawah Pelawangan 200 meter, menuju Danau Segara Anak sekira pukul 14:11 WITA.

Tim medis dari Tanger Rinjani yang stand by di shelter emergency serta tim Edelweis Medical Help Center melakukan evakuasi terhadap korban yang mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh.

"Korban berhasil dievakuasi ke shelter emergency di Plawangan sembalun pada pukul 16.51 WITA dan sekitar pukul 17.30 WITA korban dibawa turun dari Pelawangan Sembalun oleh Tim EMHC didampingi guide dan porter dari trek organizer," jelas Yarman, Senin (28/4/2025).

3. WNA Malaysia Jatuh di Jalur Torean

Pendaki asal Malaysia, Rennie Bin Abdul Ghani (57) terjatuh di Gunung Rinjani akhirnya dievakuasi, Minggu (4/5/2025).

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman mengatakan, jenazah berhasil dievakuasi dari dasar jurang sedalam kurang lebih 80 meter sekira pukul 10:30 WITA. 

Kemudian jenazah langsung dibawa menuju pintu pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara.

Yarman mengatakan, jenazah berhasil dievakuasi dari dasar jurang sedalam kurang lebih 80 meter sekira pukul 10:30 WITA. 

Kemudian jenazah langsung dibawa menuju pintu pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara.

"Kita akan bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses pemulasaran jenazah," ucapnya, Minggu malam (4/5/2025).

Yarman menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut.

Insiden bermula saat rombongan akan mengambil air di jalur Banyu Urip, Torean, pada Sabtu, (3/5/2025) sekira pukul 11:00 WITA.

Tapi korban tidak mengikuti rombongannya untuk beristirahat dan memilih untuk terus berjalan, ketua rombongan sempat menyusul korban. 

Pada jalur yang terdapat relling tali, ketua rombongan berusaha membantunya untuk melewati jalur tersebut namun korban menolaknya.

"Saat turun korban melepas pegangan pada relling tali pengaman yang ada pada jalur tersebut, dan pijakan kaki korban terpeleset. Sehingga korban kehilangan keseimbangan kemudian terjatuh ke arah kanan dari jalur pendakian," kata Yarman.

Korban tidak mengikuti rombongannya untuk beristirahat dan memilih untuk terus berjalan, ketua rombongan sempat menyusul korban. 

Pada jalur yang terdapat relling tali, ketua rombongan berusaha membantunya untuk melewati jalur tersebut namun korban menolaknya.

"Saat turun korban melepas pegangan pada relling tali pengaman yang ada pada jalur tersebut, dan pijakan kaki korban terpeleset. Sehingga korban kehilangan keseimbangan kemudian terjatuh ke arah kanan dari jalur pendakian," kata Yarman.

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi mengatakan, proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan sistem penurunan (lowering) dan penarikan (lifting) yang memanfaatkan peralatan mountaineering.

Kedua sistem ini dikontrol oleh tim yang berada di atas tebing. Medan yang curam dan terjal serta kondisi kabut tebal menjadi tantangan utama bagi tim SAR. 

"Pengangkatan jenazah korban memakan waktu sekitar 3,5 jam," kata Hariyadi saat ditemui di Torean.

Setelah berhasil dievakuasi dari jurang, RAG dibawa menuju pintu destinasi wisata pendakian Torean.

"Korban telah diserahkan ke BTNGR dan pihak keluarga, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk penanganan lebih lanjut," tandasnya.

4. WNA Brasil Jatuh di Lereng Puncak

Juliana Marins (27) dilaporkan terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Sabtu (21/6/2025).

Laporan petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), korban dikabarkan jatuh ke arah Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Nunggal, jalur menuju menuju puncak Rinjani.

Korban diperkirakan terjatuh sedalam 150–200 meter dan kondisi awalnya ditandai teriakan permintaan tolong.

korban dalam kondisi selamat, meski terlihat mengalami syok berat. Teriakan minta tolongnya menjadi titik awal koordinasi cepat antar pihak,” ungkap Kepala TNGR, Yarman dalam keterangan tertulis.

Juliana kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Selasa (24/6/2025) di jurang jalur puncak Gunung Rinjani

Tim SAR gabungan menjangkau posisi korban di arah Danau Segara Anak di sekitar Cemara Nunggal, Gunung Rinjani

Tim gabungan terdiri dari Basaranas, Unit SAR Lombok Timur, Brimob, Polisi Hutan, EMHC, Lorax, Porter dan Rinjani Squad. 

Total ada 48 personel yang terlibat dalam evakuasi.

Kronologinya, helikopter bantuan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) awalnya dikerahkan untuk melakukan evakuasi pada Selasa (24/6/2025) siang.

Namun proses evakuasi menggunakan helikopter terhambat kondisi cuaca dan kabut tebal. 

Selanjutnya, evakuasi dicoba dilakukan dengan cara semula yakni menggunakan vertical lifting.

Akhirnya korban berhasil didekati pada Selasa (24/6/2025) pukul 18.00 WITA pada lereng dengan kedalaman 600 meter.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi, karena hari sudah mulai gelap dan medan yang sulit, para personel memutuskan untuk melakukan flying camp (berkemah di lokasi) di sekitar posisi korban. 

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi'i mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, Juliana dipastikan sudah meninggal dunia. 

"Telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan tidak ada ditemukan tanda-tanda kehidupan," kata Syafi'i. 

Setelah korban ditemukan tim evakuasi menyiapkan sistem evakuasi. 

Namun karena cuaca tidak mendukung dengan jarak pandang yang terbatas, proses evakuasi dilanjutkan Rabu (25/6/2025).

"Korban diangkat ke atas, kemudian dari LKP (Last Known Position), korban akan dibawa menyusuri rute pendakian ke posko Sembalun," kata Syafi'i. 

(*)

Posting Komentar

0 Komentar

728