Kesehatan,
Amankah Makan Daging Kurban untuk Jantung? Ini Penjelasan Dokter.
/data/photo/2025/05/28/6836cf231e891.jpg)
KOMPAS.com - Menjelang Idul Adha, konsumsi daging kurban, seperti kambing dan sapi, cenderung meningkat.
Tradisi berbagi ini tentu membawa nilai kebaikan, namun perlu disertai dengan kewaspadaan terhadap dampaknya bagi kesehatan.
Salah satunya adalah risiko gangguan jantung akibat konsumsi daging merah secara berlebihan.
Kepada Kompas.com pada Sabtu (31/5/2025), dr. Bramantya Wicaksana, Sp.PD, menjelaskan bahwa konsumsi daging merah harus dibatasi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan, khususnya penyakit kardiovaskular.
PSG Juara Liga Champions Usai Libas Inter Milan 5-0, Les Parisiens Ukir Sejarah!
Baca juga: Dokter: Bahaya Daging Kurban Bukan dari Dagingnya, Tapi Cara Masaknya
Konsumsi daging kurban perlu dibatasi
Menurut Bramantya, konsumsi daging merah seperti kambing dan sapi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker, terutama keganasan saluran cerna dan lambung.
“Pada umumnya jika mengonsumsi daging merah secara berlebihan, maka akan menyebabkan risiko penyakit kardiovaskular, kanker. Itu yang banyak penelitiannya,” ujar dia.
Ia menambahkan, dari beberapa literatur, jumlah konsumsi daging merah yang disarankan adalah sekitar tiga porsi per minggu atau setara dengan 350 hingga 500 gram.
“Jika ditanya berapa batas yang direkomendasi? Dari beberapa literatur sekitar 3 porsi per minggu (350–500 gram). Sebaiknya tidak lebih,” ujarnya.
Baca juga: Waspadai Penyakit Zoonosis, Ini Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat dan Aman Dikonsumsi
Pilih cara pengolahan yang lebih sehat
Selain membatasi jumlah konsumsi, ia juga menekankan pentingnya memilih cara pengolahan daging yang tepat.
Menurutnya, metode memasak seperti memanggang atau merebus bisa menjadi pilihan, namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Rekomendasi pengolahan daging merah bisa dengan di-grill atau direbus, namun harus ingat bahwa ketika kita grill (bakar) maka risiko terbentuknya zat potensi kanker (karsinogenik) lebih tinggi,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa metode rebus jauh lebih sehat, meskipun pemilihan metode memasak tetap bergantung pada preferensi masing-masing.
Momen Idul Adha sering kali diiringi dengan konsumsi daging kurban dalam jumlah besar.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan porsinya dan memilih cara pengolahan yang lebih aman.
Dengan membatasi konsumsi hingga maksimal tiga porsi per minggu dan mempertimbangkan metode memasak yang minim risiko, kesehatan jantung dapat tetap terjaga di tengah perayaan.
Baca juga: Makanan Penyebab Kolesterol: Daging Olahan dan Pilihan Pengganti Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Momen Dedi Mulyadi Tinjau Lokasi Longsor Gunung Kuda Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar