Peristiwa Internasional
Banjir Rendam Barat Daya China: 6 Orang Tewas, Puluhan Ribu Lainnya Mengungsi - Photo Liputan6
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265535/original/012345400_1750924894-20250626-Banjir_China-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265535/original/012345400_1750924894-20250626-Banjir_China-AFP_1.jpg)
Diterbitkan 26 Jun 2025, 15:05 WIB
Dilaporkan enam orang tewas akibat banjir yang menggenangi provinsi Guizhou, barat daya China, Kamis (26/6/2025). Banjir diketahui telah merendam wilayah itu sejak awal pekan ini. 80.900 orang terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda daerah Rongjiang, Guizhou, barat daya China sejak Selasa 24 Juni 2025. Tanggap darurat pengendalian banjir di wilayah tersebut sempat dinaikkan ke Level I, yang merupakan tingkat tertinggi. Kantor pusat pengendalian banjir setempat mengatakan bahwa saat ini ketinggian air di daerah itu telah turun di bawah tingkat peringatan. Pemulihan pasca-bencana dan rekonstruksi serta penyelidikan orang-orang yang terjebak terus dilaksanakan. Tim penyelamat, termasuk petugas pemadam kebakaran dan sukarelawan, telah diterjunkan untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan.
Foto 1 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265535/original/012345400_1750924894-20250626-Banjir_China-AFP_1.jpg)
Sebuah foto udara menunjukkan bangunan-bangunan yang terendam banjir di Rongjiang, provinsi Guizhou, barat daya China pada 24 Juni 2025. (AFP/China OUT)
Foto 2 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265536/original/084675600_1750924895-20250626-Banjir_China-AFP_2.jpg)
Dilaporkan enam orang tewas akibat banjir yang menggenangi provinsi Guizhou, barat daya China, Kamis (26/6/2025). Tampak dalam foto pemandangan udara gedung-gedung dan jalan-jalan yang terendam banjir di Congjiang, provinsi Guizhou barat daya China pada 25 Juni 2025. (AFP/China OUT)
Foto 3 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265537/original/082604400_1750924897-20250626-Banjir_China-AFP_3.jpg)
Banjir diketahui telah merendam wilayah itu sejak awal pekan ini. Tampak dalam foto pemandangan udara bangunan yang rusak dan puing-puing akibat banjir di Congjiang, provinsi Guizhou barat daya China pada 25 Juni 2025. (AFP/China OUT)
Foto 4 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265538/original/042894300_1750924899-20250626-Banjir_China-AFP_4.jpg)
Sebelumnya dilaporkan 80.900 orang mengungsi akibat banjir yang melanda daerah Rongjiang, Guizhou, barat daya China sejak Selasa 24 Juni 2025. Tampak dalam foto udara yang menunjukkan bangunan-bangunan yang terendam banjir di Rongjiang, provinsi Guizhou barat daya China pada 24 Juni 2025. (AFP/China OUT)
Foto 5 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265539/original/090579200_1750924900-20250626-Banjir_China-AFP_5.jpg)
Tanggap darurat pengendalian banjir di wilayah tersebut sempat dinaikkan ke Level I, yang merupakan tingkat tertinggi. Tampak foto udara yang menunjukkan bangunan-bangunan yang terendam banjir di Rongjiang, provinsi Guizhou barat daya China pada 24 Juni 2025. (AFP/China OUT)
Foto 6 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265540/original/029807300_1750924902-20250626-Banjir_China-AFP_6.jpg)
Tim penyelamat, termasuk petugas pemadam kebakaran dan sukarelawan, telah diterjunkan untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan. Tampak foto udara yang menunjukkan bangunan-bangunan yang terendam banjir di Rongjiang, provinsi Guizhou barat daya China pada 24 Juni 2025. (AFP/China OUT)
Foto 7 dari 7
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5265541/original/052824300_1750924903-20250626-Banjir_China-AFP_7.jpg)
Kantor pusat pengendalian banjir setempat mengatakan bahwa saat ini ketinggian air di daerah itu telah turun di bawah tingkat peringatan. Pemulihan pasca-bencana dan rekonstruksi serta penyelidikan orang-orang yang terjebak terus dilaksanakan. Tampak foto udara menunjukkan bangunan-bangunan yang terendam banjir di Rongjiang, provinsi Guizhou barat daya China pada 24 Juni 2025. (AFP/China OUT)
0 Komentar