Dunia Internasional,
Gembong Narkoba 'Rp16 M' yang Paling Dicari di Ekuador Ditangkap di Bunker
Gembong narkoba itu pemimpin Los Choneros, geng kriminal kuat yang disalahkan atas transformasi Ekuador dari surga wisata menjadi negara dengan salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di wilayah tersebut.
Diperbarui 27 Jun 2025, 07:04 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3107924/original/052928600_1587449335-219017-ecuador-afp.jpg)
Advertisement
Liputan6.com, Quito - Polisi di Ekuador telah menangkap kembali buronan paling dicari di negara itu, gembong narkoba Adolfo MacÃas Villamar.
MacÃas, yang juga dikenal dengan alias "Fito", adalah pemimpin Los Choneros, geng kriminal kuat yang disalahkan atas transformasi Ekuador dari surga wisata menjadi negara dengan salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di wilayah tersebut.
Laporan yang dikutip Jumat (27/6/2025) menyebut seorang juru bicara polisi mengatakan tidak ada tembakan yang dilepaskan dalam operasi gabungan selama 10 jam oleh polisi dan militer.
Advertisement
Sejumlah besar petugas pertama-tama memantau dan mengepung rumah tiga lantai di lingkungan Monterrey di Manta, di pesisir Ekuador.
Ketika mereka menyerbu gedung tersebut, mereka menemukan pintu geser yang disamarkan agar tampak seperti bagian dari lantai batu, yang darinya terdapat tangga logam menuju tempat persembunyian Fito di bawah tanah.
"Bunker" tersebut dilengkapi dengan AC, tempat tidur, kipas angin, dan lemari es.
Rumah itu sendiri memiliki tempat kebugaran dengan karung tinju dan ruang permainan tempat ia dapat bermain biliar dan sepak bola meja.
Fito dilaporkan tidak melakukan perlawanan dan dipindahkan melalui udara ke kota pelabuhan Guayaquil, tempat beberapa penjara terbesar di Ekuador berada.
Rekaman kedatangan sang gembong narkoba di Guayaquil menunjukkan dia mengenakan celana pendek, kaus oblong, dan sandal jepit saat digiring oleh petugas keamanan bersenjata ke sebuah SUV yang diparkir sebelum dipindahkan ke penjara keamanan maksimum La Roca.
Daniel Noboa
Presiden Ekuador Daniel Noboa memuji pasukan keamanan karena menangkap Fito dan mengatakan bahwa ia akan diekstradisi ke AS, tempat ia didakwa dengan penyelundupan kokain.
Fito melarikan diri dari penjara La Regional di Guayaquil pada Januari 2024 dengan bantuan setidaknya dua penjaga, yang memicu perhatian media global.
Hal itu memicu gelombang kerusuhan penjara yang mematikan, di mana para penjaga disandera dan yang mendorong Noboa untuk mengumumkan keadaan darurat.
Namun, Fito sudah terkenal sebelum ia melarikan diri. Selama ia di penjara - saat menjalani hukuman 34 tahun atas pembunuhan dan perdagangan narkoba - ia naik ke puncak geng Los Choneros setelah pemimpin sebelumnya terbunuh.
Dari balik jeruji, ia mengoordinasikan kegiatan geng tersebut, yang meliputi perdagangan narkoba dan pemerasan.
Ia juga diduga telah memerintahkan pembunuhan politisi Fernando Villavicencio, yang ditembak mati dalam sebuah rapat umum kampanye beberapa hari sebelum pemilihan umum 2023.
Di bawah kepemimpinan Fito, Los Choneros menjalin hubungan dengan kartel Sinaloa yang kuat di Meksiko, sebuah aliansi yang menurut para ahli telah menyebabkan taktik mengerikan yang biasa digunakan oleh kartel Meksiko - seperti pemenggalan kepala dan mutilasi - menyebar ke Ekuador.
Sesaat sebelum melarikan diri dari penjara, ia juga muncul dalam narcocorrido - sebuah video musik yang apik di mana putrinya mengagungkan eksploitasi kriminal ayahnya.
Video yang sebagian direkam di dalam penjara itu memperlihatkan dia sedang membelai ayam jantan aduan dan mengobrol santai dengan sesama narapidana.
Advertisement
Sayembara Berhadiah Rp16 Miliar untuk Adolfo MacÃas Villamar
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3550569/original/020379800_1629871407-prison-553836_1280.jpg)
Pelarian pemimpin geng itu pada tahun 2024 merupakan pukulan bagi pemerintahan Noboa. Pemimpin Ekuador itu mulai menjabat pada bulan November 2023 setelah terpilih dengan janji untuk memerangi kekuatan geng yang semakin besar.
Pada hari Rabu, Noboa mengatakan bahwa penangkapan gembong narkoba itu adalah bukti bahwa pendekatannya - yang mencakup penerapan undang-undang yang memberinya kewenangan luas untuk menyatakan "konflik internal bersenjata", dan yang memungkinkan polisi melakukan penggeledahan tanpa surat perintah - berhasil.
"Lebih banyak [gembong narkoba] akan jatuh, kami akan mendapatkan kembali [kendali] negara ini," tulisnya di .
Laporan menyebut tahun 2024 lalu, AS menggolongkan Los Choneros sebagai salah satu geng paling kejam dan menegaskan hubungannya dengan kartel narkoba Meksiko yang mengancam Ekuador dan wilayah sekitarnya.
Pihak berwenang di Ekuador bahkan telah menggolongkan geng tersebut sebagai organisasi teroris. Awal bulan ini, pemerintah Ekuador mengumumkan hadiah untuk penangkapan Adolfo MacÃas Villamar akan ditingkatkan menjadi $1 juta atau sekitar Rp16 miliar.
Baca Juga
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
Advertisement
0 Komentar