Bank Dunia: Warga RI Berpendapatan di Bawah Rp 1,51 Juta per Bulan Termasuk Miskin


PPP merupakan pengukuran perbandingan biaya yang dibutuhkan untuk membeli suatu barang/jasa antarnegara.
Senin, 16 Juni 2025 - 09:05 WIB
Jakarta, tvOnenews.com - Bank Dunia menetapkan ambang batas terbaru garis kemiskinan internasional untuk negara-negara berpendapatan menengah atas. Berdasarkan aturan tersebut, warga Indonesia dengan pengadapatan di bawah Rp1,51 juta per bulan dikategorikan sebagai miskin.
Dalam laporan dengan judul "The World Bank’s Updated Global Poverty Lines: Indonesia", Bank Dunia menjelaskan bahwa telah menetapkan standar garis kemiskinan yang baru usai mengadopsi basis perhitungan paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP) 2021 (sebelumnya PPP 2017).
PPP merupakan pengukuran perbandingan biaya yang dibutuhkan untuk membeli suatu barang/jasa antarnegara.
Misalnya, US$1 di New York tentu memiliki daya beli yang berbeda dengan US$1 di Jakarta. PPP memungkinkan perhitungan keterbandingan tingkat kemiskinan antarnegara yang memiliki tingkat biaya hidup yang berbeda-beda. Untuk Indonesia, Bank Dunia mencatat US$1 PPP 2021 setara sekitar Rp6.071.
Kini garis kemiskinan ekstrem/negara berpendapatan rendah naik dari US$2,15 menjadi US$3 per orang per hari (sekitar Rp546.400 per orang per bulan).
Garis kemiskinan negara berpendapatan menengah-bawah naik dari US$3,65 menjadi US$4,2 per orang per hari (sekitar Rp765.000 per orang per bulan), dan garis kemiskinan negara berpendapatan menengah-atas naik dari US$6,85 menjadi US$8,3 per orang per hari (Rp1.512.000 per orang per bulan).
"Menurut garis kemiskinan ekstrem internasional yang baru, 5,4% penduduk Indonesia miskin pada 2024, 19,9% miskin menurut garis kemiskinan negara berpendapatan menengah-bawah, dan 68,3% miskin menurut garis kemiskinan negara berpendapatan menengah-atas," tulis Bank Dunia.
Bank Dunia telah mengategorikan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah-atas sejak 2023.
Hanya saja, lembaga internasional tersebut menggarisbawahi bahwa pendapatan per kapita Indonesia masih berada di kisaran batas bawah negara-negara pendapatan menengah atas. (nba)
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Iran Kibarkan Bendera Merah, Apa Maknanya
Internasional
- 16/06/2025 - 09:16
Bendera merah kembali dikibarkan di atas Masjid Jamkaran di Qom, Iran, menimbulkan perhatian dunia. Namun, Apakah kalian tahu makna dari pengibaran Bendera merah tersebut di negeri Iran?
Kemenkes: Ada 179 Kasus Positif COVID-19 Per Minggu ke-24 2025
Nasional
- 16/06/2025 - 09:16
Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa per minggu ke-24 tahun 2025, sudah ada sebanyak 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan pada minggu tersebut, sehingga positivity rate mingguan sebesar 3,13 persen.
Belum Juga Debut di Borussia Monchengladbach, Kevin Diks Dapat Kabar Buruk dari Jerman usai Bela Timnas Indonesia
Liga Internasional
- 16/06/2025 - 09:14
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks, dapat kabar buruk dari Jerman sebelum debut bersama Borussia Monchengladbach.
Timnas Indonesia Makin Mirip Jepang, Media Vietnam Iri Skuad Asuhan Patrick Kluivert Kini Sudah Mulai...
Timnas
- 16/06/2025 - 09:14
Media Vietnam menyoroti perkembangan Timnas Indonesia yang kini sudah mulai semakin mirip Jepang, apa saja kemiripan antara Timnas Jepang dan Timnas Indonesia?
Kata Shin Tae-yong soal Ancaman Serius Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Mereka Perlu...
Timnas
- 16/06/2025 - 09:14
Jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tiba-tiba muncul memberi peringatan penting.
Langit Paris Mendung: Paris Airshow 2025 Dibuka di Tengah Duka dan Ketegangan Global
Ekonomi Bisnis
- 16/06/2025 - 09:08
Paris Airshow 2025 dibuka di tengah duka kecelakaan Air India dan konflik Israel-Iran. Airbus unggul, Boeing menahan diri. Panggung teknologi masa depan tetap berjalan.
0 Komentar