Monday
11Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Brazil

Brasil Catat Kasus Demam Berdarah Terbanyak Dunia 2025 - RRI

1 min read

 

RRI.co.id - Brasil Catat Kasus Demam Berdarah Terbanyak Dunia 2025

Brasil Catat Kasus Demam Berdarah Terbanyak Dunia 2025 - RRI | OPSIIN-1
Brasil Catat Kasus Demam Berdarah Terbanyak Dunia 2025 - RRI | OPSIIN-2

KBRN, Kupang: Data global terbaru menunjukkan bahwa demam berdarah masih menjadi ancaman serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dalam rentang waktu 1 Januari hingga 1 April 2025, tercatat 2.532.929 kasus demam berdarah secara global dengan 1.305 kematian.

Sebut Indonesia, Presiden Brasil Ajak Negara yang Tak Terlibat Konflik Ukraina Dorong Negosiasi Damai - inewsBaca juga Sebut Indonesia, Presiden Brasil Ajak Negara yang Tak Terlibat Konflik Ukraina Dorong Negosiasi Damai - inews

Dari angka tersebut, menempatkan Brazil menjadi negara yang paling terdampak, mencatat lebih dari 2,1 juta kasus, sebuah jumlah yang jauh melampaui negara-negara lain. Sementara itu, Kolombia menempati posisi kedua dengan 62.149 kasus dan Indonesia berada di peringkat ketiga dengan 42.655 kasus.

Cerita Pejabat Kementan Dibebani Rp 800 Juta untuk Kebutuhan SYL di Brasil-AS - detikBaca juga Cerita Pejabat Kementan Dibebani Rp 800 Juta untuk Kebutuhan SYL di Brasil-AS - detik

Dominasi kasus di Brazil menunjukkan urgensi penanganan di kawasan Amerika Latin, namun lonjakan kasus di negara-negara lain seperti Indonesia juga menandakan perlunya penguatan program pencegahan dan pengendalian demam berdarah di tingkat nasional maupun regional.

Dengan semakin meluasnya sebaran demam berdarah di berbagai negara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyerukan peningkatan kewaspadaan dan tindakan preventif. Data yang dirilis WHO menunjukkan bahwa di samping negara-negara dengan beban kasus sangat tinggi seperti Brazil, ada pula sejumlah negara yang mencatat puluhan ribu kasus, di antaranya Meksiko dengan 32.981 kasus, Peru dengan 30.481 kasus dan Malaysia dengan 19.347 kasus.

Bahkan, Ekuador, Guyana, Vietnam dan Bolivia masing-masing melaporkan lebih dari 16.000 kasus. Angka-angka ini memperkuat desakan WHO agar negara-negara, khususnya yang berada di zona tropis dan subtropis, meningkatkan upaya pengendalian vektor nyamuk dan memperkuat sistem kesehatan mereka.

Kesiagaan sistem kesehatan yang optimal, mulai dari surveilans epidemiologi hingga kapasitas penanganan pasien, menjadi krusial untuk menghadapi ancaman demam berdarah yang terus meningkat. Tanpa intervensi yang serius, wabah ini berpotensi menimbulkan dampak kesehatan dan ekonomi yang lebih besar di masa mendatang. (AK)


Komentar
Additional JS