Ekonomi Masih Lesu, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Efisiensi Anggaran - Beritasatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Ekonomi Masih Lesu, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Efisiensi Anggaran - Beritasatu

Share This
Responsive Ads Here

 

Ekonomi Masih Lesu, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Efisiensi Anggaran

1733672037-3000x2246

Jakarta, Beritasatu.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum menyentuh angka 5% pada kuartal I 2025 menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak. Salah satu faktor yang disorot adalah kebijakan efisiensi anggaran yang digulirkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENT

Menurut Telisa Aulia Falianty, ekonom sekaligus guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), kebijakan efisiensi memang penting. Namun, di tengah situasi ekonomi yang masih lesu, ia menilai pemerintah perlu lebih cermat dalam menerapkannya.

"Efisiensi anggaran ini mungkin perlu dikaji lebih jauh lagi, dan program-program pemerintah yang memang dijadikan prioritas itu harus segera didorong, supaya betul-betul langsung ke sektornya dirasakan oleh masyarakat," ujar Telisa kepada Beritasatu.com, Minggu (25/5/2025).

Telisa menjelaskan, ada dua faktor utama yang menyebabkan perlambatan ekonomi saat ini. Pertama, masalah likuiditas. Ia menyebutkan  kontraksi dari sisi fiskal dan moneter turut menekan perputaran uang di masyarakat.

"Yang kita tahu, efisiensi anggaran itu ternyata sangat memengaruhi, karena pertumbuhan yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah itu ternyata cukup tinggi juga selain dari konsumsi ya. Jadi banyak sekali pengeluaran masyarakat itu yang di-trigger oleh pengeluaran pemerintah," jelasnya.

Faktor kedua adalah harga komoditas. Telisa menegaskan, ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada kinerja harga komoditas global. Ketika harga naik, ekonomi ikut terdongkrak. Sebaliknya, apabila harga melambat, dampaknya pun langsung terasa.

"Dengan faktor-faktor ini, seharusnya ada insentif. Makanya, pemerintah kalau tidak salah sudah mengumumkan stimulus ekonomi seperti diskon listrik bagi masyarakat dan insentif lainnya yang kabarnya akan diluncurkan pada Juni bulan depan," kata Telisa.

Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2025 tercatat 4,87% secara tahunan (year-on-year).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages