Harga CPO Menguat Sepekan, Didukung Permintaan dan Ketegangan Geopolitik - Bagian all

Harga minyak sawit mentah (CPO) menguat pada Jumat (13/6/2025) dan mencatat kenaikan mingguan kelima berturut-turut.

Harga CPO Menguat Sepekan, Didukung Permintaan dan Ketegangan Geopolitik. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) menguat pada Jumat (13/6/2025) dan mencatat kenaikan mingguan kelima berturut-turut.
Penguatan ini mengikuti pergerakan harga minyak nabati saingan di bursa Dalian dan Chicago, serta lonjakan harga minyak mentah.
Kontrak acuan CPO pengiriman Agustus di Bursa Derivatif Malaysia naik 2,27 persen menjadi MYR3.927 per ton pada Jumat. Dalam sepekan, harga CPO menguat tipis 0,26 persen.
Di bursa Dalian, kontrak minyak kedelai teraktif naik 1,56 persen, sementara kontrak minyak sawit melonjak 2,52 persen. Di Chicago Board of Trade (CBOT), harga minyak kedelai menguat 1,93 persen. Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati lain karena bersaing di pasar global minyak nabati.
Harga minyak mentah melesat lebih dari 7 persen dan menyentuh level tertinggi dalam beberapa bulan pada Jumat setelah Israel menyatakan telah melancarkan serangan ke sejumlah target di Iran.
Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan minyak dunia. Lonjakan harga minyak mentah turut mendongkrak daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.
Sementara itu, impor minyak sawit India pada Mei naik sekitar 84 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 592.888 ton metrik, menurut laporan asosiasi dagang pada Kamis (12/6).
Dari sisi nilai tukar, mengutip Reuters, ringgit Malaysia — mata uang perdagangan minyak sawit — menguat 0,64 persen terhadap dolar AS, membuat harga kontrak lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Dari sisi permintaan, melansir dari Trading Economics, pembelian dari konsumen utama seperti India dan China diperkirakan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Volume ekspor diperkirakan mencapai puncaknya sekitar Agustus. Prospek ini didukung oleh data dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang mencatat pengiriman pada Mei naik 25,6 persen dari April menjadi 1,39 juta ton — tertinggi sejak November. (Aldo Fernando)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar