Skip to main content
728

Indonesia Tak Ingin Gegabah, Kesepakatan 24 Unit Jet Tempur F-15 EX Masih Dipertanyakan dengan Harga Segini - Zona Jakarta

 

Indonesia Tak Ingin Gegabah, Kesepakatan 24 Unit Jet Tempur F-15 EX Masih Dipertanyakan dengan Harga Segini - Zona Jakarta

Kamis, 5 Juni 2025 | 12:27 WIB
F-15 EX menjadi jet tempur incaran Indonesia.
F-15 EX menjadi jet tempur incaran Indonesia

ZONAJAKARTA.com - Indonesia tengah mempertimbangkan untuk membeli jet tempur J-10 buatan China.

J-10 dikenal memiliki harga yang relatif lebih murah dan kemampuannya canggih.

Dipertimbangkan pula kesepakatan untuk menyelesaikan pembelian jet F-15EX buatan AS.

Melansir laman tribune.com.pk, Kamis (5/6/2025), Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah memulai upaya untuk memodernisasi perangkat keras militernya yang sudah tua.

Pada tahun 2022, Indonesia membeli 42 jet Rafale Prancis senilai USD 8,1 miliar.

Sebanyak enam unit di antaranya akan dikirimkan tahun depan.

"Kami sudah bicara dengan China, mereka tawarkan banyak, tidak hanya J-10, tapi juga kapal, persenjataan, fregat," kata Wakil Menteri Pertahanan sekaligus Marsekal Madya Donny Ermawan Taufanto.

"Kami sedang mengevaluasi J-10," paparnya.

Baca Juga:

Ia menambahkan bahwa Indonesia sedang meninjau kompatibilitas sistem dan dukungan purnajual serta harga.

Potensi pembelian telah dipertimbangkan selama lebih dari setahun, sebelum konflik baru-baru ini antara India dan Pakistan.

Akan tetapi Taufanto mengatakan Indonesia akan mempertimbangkan laporan bahwa pesawat J-10 Pakistan menembak jatuh beberapa jet India bulan lalu.

Indonesia juga terus mempertimbangkan apakah akan melanjutkan langkah berikutnya untuk pembelian jet tempur F-15 EX, ungkap Taufanto.

MoU untuk pengadaan F-15 EX sendiri sudah disepakait oleh Kementerian Pertahanan dengan produsen pesawat Boeing pada 2023 lalu, yang membuka peluang baru untuk penjualan 24 unit.

F-15 EX menjadi jet tempur incaran Indonesia.

Taufanto mengatakan kemampuan jet tempur AS tersebut tercatat dengan baik.

Namun, ia mengisyaratkan harga yang ditawarkan sebesar USD 8 miliar untuk 24 pesawat masih dipertanyakan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan setelah bertemu dengan mitranya dari Indonesia Prabowo Subianto di Jakarta minggu lalu bahwa mereka telah menandatangani pakta pertahanan awal yang dapat mengarah pada pesanan baru perangkat keras Prancis termasuk jet Rafale.

"Kami sedang mempertimbangkan tawaran (Prancis). Kami sedang mempertimbangkan anggaran kami sendiri, kami sedang mengevaluasi, terutama mengingat kami memiliki opsi lain seperti J-10, F-15 EX," kata Taufanto.

J-10 China, terutama versi yang lebih canggih seperti J-10C, disajikan sebagai solusi berbiaya relatif rendah yang mampu menjalankan berbagai misi, mulai dari pertahanan udara hingga serangan darat dan laut.

Bila laporan itu benar, pesawat yang dimaksud adalah pesawat bekas, yang berarti mereka bisa diperoleh dengan harga antara USD 20 hingga USD 30 juta tiap unit.

Harganya jauh lebih rendah dibanding pesawat buatan Barat.

Baca Juga:

Melansir laman dw.com, jet tempur J-10 mulai beroperasi pada tahun 2004 dan dikembangkan untuk menjembatani kesenjangan generasi antara pesawat China.

Pesawat ini tersedia dalam beberapa versi, yang paling menonjol adalah J-10C yang mengintegrasikan radar AESA dan teknologi peperangan elektronik canggih.

Secara operasional, desain mesin tunggalnya membuatnya lebih murah untuk dioperasikan dan dirawat, sebuah faktor penting di negara kepulauan yang luas seperti Indonesia.

Namun pilihan ini bukannya tanpa tantangan.

Pembelian jet tempur bekas menimbulkan pertanyaan tentang sisa umur pesawat, kesiapan teknis, dan biaya rehabilitasi dan integrasi dengan sistem yang ada, terutama mengingat beragamnya sumber persenjataan Indonesia (AS, Rusia dan Prancis).

Pergeseran mendadak ke arah China juga dapat membuat mitra Barat kesal dan menempatkan Indonesia dalam posisi geopolitik yang sensitif antara Beijing dan Washington.

Apakah langkah menuju J-10 merupakan langkah taktis untuk memperluas opsi pengadaan, atau rencana serius untuk mengganti sebagian besar armada, keputusan Indonesia akan membentuk kembali keseimbangan kekuatan udara di Asia Tenggara.

Halaman:
F-15 EX menjadi jet tempur incaran Indonesia.

***

Editor: Vino Refano

Sumber: Tribune.com.pk, dw.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
SHARE:

Posting Komentar

0 Komentar

728