Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Iran Sedang Luncurkan Perang Rahasia Melawan Mossad, CIA, dan MI6 | Halaman Lengkap


Kementerian Intelijen Iran umumkan perang rahasia yang kompleks dan intens melawan Mossad Israel, CIA Amerika Serikat, dan MI6 Inggris. Foto/Ilustrasi/Dilara ?rem Sancar/Anadolu
- Kementerian Intelijen
Iranmengumumkan bahwa mereka sedang meluncurkan perang rahasia yang kompleks dan intens melawan tiga badan intelijen musuh. Ketiganya adalah
MossadIsrael, Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat, dan Dinas Intelijen Rahasia (MI6) Inggris.
Kementerian tersebut, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (27/6/2025), mengatakan bahwa mereka mengandalkan jaringan intelijen khusus untuk mengumpulkan informasi sensitif dan strategis.
Mereka menjelaskan bahwa upaya pengawasan difokuskan pada kegiatan yang terkait dengan "negosiasi nuklir tidak langsung" dan perilaku pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Cerita Mossad Gagal Habisi AQ Khan, Menjadikan Pakistan Satu-satunya Negara Islam Pemilik Bom Nuklir
Lebih lanjut, kementerian mengungkapkan bahwa mereka telah memberikan penilaian intelijen yang tepat kepada pimpinan tertinggi negara Iran, berdasarkan analisis pergerakan musuh regional dan internasional.
Sebelumnya, dalam pesan publik yang langka pada hari Rabu, Mossad memuji operasi bersejarah Israel terhadap Iran, dengan menyatakan bahwa ancaman Iran yang sudah berlangsung lama telah dinetralkan secara signifikan berkat serangan udara selama 12 hari.
“Ini adalah hari-hari bersejarah bagi rakyat Israel. Ancaman Iran, yang telah membahayakan keamanan kita selama beberapa dekade, telah dinetralkan secara signifikan,” kata badan intelijen Zionis Israel itu dalam sebuah pernyataan, memuji kerja samanya dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan dukungan Amerika untuk serangan mendadak itu.
“Israel, berkat seluruh aparat keamanan ini, hari ini terasa seperti negara yang berbeda, negara yang lebih aman, negara yang lebih berani yang siap menghadapi masa depan,” kata kepala Mossad David Barnea dalam sebuah video yang menyertai pernyataan tertulis itu.
“Tujuan yang dulu tampak imajiner kini telah tercapai,” lanjutnya, berbicara dari pusat komando operasional Mossad.
“Kami akan terus mengawasi semua proyek Iran yang diketahui—kami sangat mengenalnya—dan kami akan berada di sana, sebagaimana yang telah kami lakukan hingga sekarang.”
Dia juga berterima kasih kepada CIA Amerika Serikat, yang kerja samanya “membantu mewujudkan operasi itu.”
Sementara itu, CIA sendiri mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu yang dikaitkan dengan direkturnya, John Ratcliffe, yang menegaskan bahwa "badan intelijen yang kredibel menunjukkan program nuklir Iran telah rusak parah oleh serangan terarah baru-baru ini."
"Ini termasuk intelijen baru dari sumber/metode yang secara historis dapat diandalkan dan akurat bahwa beberapa fasilitas nuklir utama Iran telah dihancurkan dan harus dibangun kembali selama bertahun-tahun," bunyi pernyataan CIA.
Mossad memainkan peran penting dalam Operasi Rising Lion, dan dilaporkan meminta agennya untuk menyelundupkan pesawat nirawak penyerang ke Iran melalui truk, kontainer pengiriman, dan bahkan koper.
Agen Mossad di Iran kemudian mengumpulkan peralatan dan membagikannya kepada tim yang menyiapkan pesawat nirawak untuk digunakan di dalam negeri. Begitu serangan udara dimulai, pesawat nirawak tersebut menghancurkan sistem pertahanan udara sekaligus menghantam peluncur rudal permukaan-ke-permukaan yang ditujukan ke Israel.
Selain itu, kendaraan yang membawa sistem persenjataan diselundupkan ke Iran, sehingga pesawat Israel memiliki supremasi udara dan kebebasan bertindak di wilayah udara negara tersebut.
Dalam pernyataan lain yang dibuat pada hari Rabu, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir menyebut operasi tersebut sebagai keberhasilan definitif, dan juga mengungkapkan bahwa pasukan komando Israel beroperasi di Iran selama perang.
“Setelah 12 hari pertempuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, saya dapat mengatakan bahwa IDF beroperasi dengan sebaik-baiknya dan sepenuhnya mencapai tujuan dan sasaran operasi,” katanya.
“Menurut penilaian pejabat senior di Direktorat Intelijen IDF, kerusakan pada program nuklir bukanlah pukulan lokal, tetapi pukulan sistemik.”
(mas)
0 Komentar