Skip to main content
728

Jenderal Tertinggi AS Akui Tak Gunakan Bom GBU-57 di Situs Nuklir Isfahan Iran karena Tak Efektif | Sindonews

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,

Jenderal Tertinggi AS Akui Tak Gunakan Bom GBU-57 di Situs Nuklir Isfahan Iran karena Tak Efektif | Halaman Lengkap

Jenderal tertinggi militer AS Dan Caine akui pasukannya tidak menggunakan bom Bunker Buster GBU-57 di situs nuklir Isfahan, Iran. Foto/Planet Labs

WASHINGTON 

- Jenderal tertinggi militer

 Amerika Serikat 

(AS), Dan Caine, mengakui pasukannya tidak menggunakan bom Bunker Buster GBU-57 di situs nuklir Isfahan,

 Iran, 

akhir pekan lalu. Alasannya, bom itu tidak akan efektif mengingat lokasi target sangat dalam di bawah tanah.

Pengakuan Jenderal Caine disampaikan kepada Parlemen dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis, sebagaimana dilaporkan CNN, Minggu (29/6/2025). Caine saat ini menjabat sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan AS.

Pengakuannya, yang diungkap oleh tiga orang yang mendengar pernyataannya dan orang keempat yang diberi pengarahan, adalah penjelasan pertama yang diketahui tentang mengapa militer AS tidak menggunakan bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) tersebut terhadap situs Isfahan di Iran tengah.

Baca Juga: Ini Kata-kata Pilot AS saat Jet Siluman B-2 Jatuhkan Bom GBU-57 di Situs Nuklir Iran

Para pejabat AS yakin struktur bawah tanah Isfahan menampung hampir 60% dari persediaan uranium yang diperkaya Iran, yang akan dibutuhkan Iran untuk memproduksi senjata nuklir.

Pesawat pengebom B2 AS menjatuhkan lebih dari selusin bom Bunker Buster GBU-57 di situs nuklir Fordow dan Natanz milik Iran. Namun, situs Isfahan hanya diserang oleh rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam AS.

Pengarahan rahasia kepada para anggota Parlemen dilakukan oleh Caine, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Direktur CIA John Ratcliffe.

Seorang juru bicara Caine menolak berkomentar, dengan menyatakan bahwa dia tidak dapat mengomentari pengarahan rahasia sang jenderal kepada Kongres.

Selama pengarahan, Ratcliffe memberi tahu anggota Parlemen bahwa komunitas intelijen AS menilai mayoritas bahan nuklir Iran yang diperkaya dikubur di Isfahan dan Fordow, menurut seorang pejabat AS.

Senator Partai Demokrat Chris Murphy memberi tahu CNN pada Kamis malam setelah menerima pengarahan, "Beberapa kemampuan Iran sangat tersembunyi di bawah tanah sehingga kita tidak akan pernah bisa menjangkaunya. Jadi mereka memiliki kemampuan untuk memindahkan banyak dari apa yang telah disimpan ke area yang tidak dapat dijangkau oleh kapasitas pengeboman Amerika."

Penilaian awal yang dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA) sehari setelah serangan AS mengatakan serangan itu tidak menghancurkan komponen inti program nuklir negara itu, termasuk uranium yang diperkaya, dan kemungkinan hanya menunda program selama beberapa bulan, imbuh laporan CNN.

DIA juga mengatakan Iran mungkin telah memindahkan sebagian uranium yang diperkaya keluar dari lokasi tersebut sebelum diserang.

Pejabat pemerintah Presiden Donald Trump yang memberi pengarahan kepada anggota Parlemen pekan lalu menghindari pertanyaan tentang keberadaan persediaan uranium Iran yang sudah diperkaya.

Presiden Donald Trump kembali mengeklaim pada hari Jumat bahwa tidak ada yang dipindahkan dari tiga lokasi Iran sebelum operasi militer AS.

Namun, para anggota Parlemen Partai Republik muncul dari pengarahan rahasia pada hari Kamis dengan mengakui bahwa serangan militer AS mungkin tidak menghilangkan semua bahan nuklir Iran. Namun, mereka berpendapat bahwa melakukan hal itu bukanlah bagian dari misi militer.

"Ada uranium yang diperkaya di fasilitas yang dipindahkan, tetapi itu bukan maksud atau misinya," kata anggota Parlemen Partai Republik Michael McCaul asal Texas kepada CNN.

"Menurut pemahaman saya, sebagian besar masih ada di sana. Jadi, kita perlu penghitungan penuh. Itulah sebabnya Iran harus datang langsung ke meja perundingan dengan kita, sehingga (Badan Energi Atom Internasional) dapat menghitung setiap ons uranium yang diperkaya yang ada di sana. Saya tidak berpikir itu akan keluar dari negara ini, saya pikir itu ada di fasilitas itu," paparnya.

"Tujuan misi itu adalah untuk menghilangkan aspek-aspek tertentu dari program nuklir mereka. Itu dihilangkan. Untuk menyingkirkan bahan nuklir bukanlah bagian dari misi," imbuh Murphy kepada CNN.

“Di sinilah kita berada: program itu dihancurkan di tiga lokasi itu. Namun, mereka masih punya ambisi,” kata Senator Partai Republik Lindsey Graham asal South Carolina.

“Saya tidak tahu di mana 900 pon uranium yang sangat diperkaya itu berada. Namun, itu bukan bagian dari target di sana.”

“(Situs-situs itu) dihancurkan. Tidak seorang pun dapat menggunakannya dalam waktu dekat,” lanjut Graham.

Pakar senjata dan profesor di Middlebury Institute of International Studies Jeffrey Lewis mengatakan kepada CNN bahwa citra satelit komersial menunjukkan bahwa Iran telah mengakses terowongan di Isfahan.

"Ada sejumlah kendaraan yang hadir di Isfahan pada tanggal 26 Juni dan setidaknya satu pintu masuk terowongan telah dibersihkan dari halangan pada pertengahan pagi tanggal 27 Juni," kata Lewis.

"Jika persediaan (uranium yang sangat diperkaya) Iran masih berada di dalam terowongan ketika Iran menutup pintu masuk, mungkin sekarang persediaan itu ada di tempat lain," paparnya.

Citra satelit tambahan yang diambil pada tanggal 27 Juni oleh Planet Labs menunjukkan pintu masuk terowongan terbuka pada saat itu, menurut Lewis.

Penilaian awal DIA mencatat bahwa struktur di atas tanah situs nuklir tersebut rusak sedang hingga parah, imbuh laporan CNN.

Kerusakan itu dapat membuat Iran jauh lebih sulit untuk mengakses uranium yang diperkaya yang masih berada di bawah tanah, sesuatu yang disinggung Graham.

"Serangan ini menyebabkan banyak kerusakan pada ketiga fasilitas tersebut," papar Murphy kepada CNN.

"Tetapi Iran masih memiliki pengetahuan untuk menyusun kembali program nuklir. Dan jika mereka masih memiliki bahan yang diperkaya itu, dan jika mereka masih memiliki sentrifus, dan jika mereka masih memiliki kemampuan untuk dengan sangat cepat memindahkan sentrifus tersebut ke apa yang kita sebut kaskade, kita belum menunda program itu selama bertahun-tahun. Kita telah menundanya selama berbulan-bulan," lanjut dia.

Caine dan Hegseth mengatakan operasi militer terhadap situs nuklir Fordow berjalan persis seperti yang direncanakan tetapi tidak menyebutkan dampaknya terhadap situs nuklir Isfahan dan Natanz.

(mas)

Posting Komentar

0 Komentar

728