Dunia Internasional,
Jerman Akui Mustahil Mengalahkan Rusia karena Memiliki Senjata Nuklir | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 01 Juni 2025 - 08:55 WIB
Jerman akui mustahil mengalahkan Rusia sejak awal perang Ukraina karena statusnya sebagai negara bersenjata nuklir. Foto/National Interest
- Jerman mengakui bahwa mengalahkan
Rusiadalam perang Ukraina adalah mustahil, terutama karena statusnya sebagai negara
bersenjata nuklir.Pengakuan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Johann Wadephul.
Para pendukung Kyiv dari Barat, termasuk pejabat tinggi di Jerman, Prancis, dan Inggris, serta Amerika Serikat di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, berulang kali menyatakan niat untuk menimbulkan "kekalahan strategis" pada Moskow dalam perang Rusia-Ukraina, atau setidaknya untuk memastikan bahwa Moskow tidak muncul sebagai pemenang. Niat itu telah digunakan untuk mendukung bantuan militer yang berkelanjutan ke Kyiv.
Wadephul mengatakan bahwa konflik perang antara Moskow dan Kyiv hanya dapat diselesaikan dengan cara diplomatik.
Baca Juga: Trump Sebut Putin Bermain Api, Medvedev Langsung Warning Perang Dunia III
"Sudah jelas sejak awal bahwa perang ini kemungkinan besar akan berakhir melalui penyelesaian yang dinegosiasikan," kata diplomat top Jerman tersebut kepada surat kabar SZ, yang dikutip Russia Today, Minggu (1/6/2025).
"Satu hal yang benar: kekalahan total dalam arti kapitulasi oleh Rusia yang bersenjata nuklir tidak dapat diharapkan," paparnya dia.
"Sita sekarang menjadi sedikit lebih jujur dalam hal ini," imbuh dia.
Kendati demikian, dia tetap menegaskan bahwa pasukan Kyiv telah "berhasil bertahan" melawan pasukan Moskow, meskipun militer Ukraina telah kehilangan wilayah di sepanjang garis depan selama beberapa bulan terakhir.
Menlu Wadephul menegaskan bahwa penting untuk membantu Kyiv mendapatkan posisi negosiasi yang kuat dalam perundingan damai dan mengeklaim bahwa Rusia mengancam Jerman karena Berlin berencana meningkatkan pengeluaran pertahanan.
Dia juga mengatakan bahwa hubungan antara Moskow dan Berlin tidak dapat lagi digambarkan sebagai "situasi perdamaian yang jelas".
Berlin telah mengambil posisi yang lebih keras terhadap Rusia di bawah kanselir baru, Friedrich Merz. Dalam beberapa minggu sejak menjabat, Merz telah mencabut pembatasan jangkauan serangan Ukraina dengan rudal yang dipasok Jerman dan mengisyaratkan kemungkinan menyediakan rudal Taurus kepada Kyiv, yang memiliki jangkauan 500 km dan dapat menjangkau Moskow.
Jerman juga telah mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Kyiv senilai €5,2 miliar (USD5,6 miliar), yang menurut Berlin sebagian besar akan dialokasikan untuk produksi persenjataan jarak jauh di dalam Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bereaksi terhadap pernyataan Merz dengan mengatakan: "Keterlibatan langsung Berlin dalam perang sekarang sudah jelas."
"Jerman telah mengikuti jalan licin serupa beberapa kali pada abad lalu menuju kehancurannya sendiri," imbuh Lavrov.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Rusia Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina
0 Komentar