Skip to main content
728

Jerman Hendak Perluas Bunker Besar-besaran, Persiapan Perang Melawan Rusia | Sindonews

 Dunia Internasional, 

Jerman Hendak Perluas Bunker Besar-besaran, Persiapan Perang Melawan Rusia | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 09 Juni 2025 - 07:48 WIB

Jerman Hendak Perluas...

Jerman percepat rencana untuk memperluas dan memodernisasi bunker bawah tanah secara besar-besaran sebagai persiapan untuk kemungkinan perang langsung melawan Rusia. Foto/Ilustrasi SINDO News

BERLIN 

-

 Jerman 

mempercepat rencana untuk memperluas dan memodernisasi bunker bawah tanah secara besar-besaran. Ini sebagai persiapan untuk kemungkinan perang langsung melawan

 Rusia.

Rencana itu diungkap Ralph Tiesler, kepala Kantor Federal Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana (BBK).

Negara NATO tersebut saat ini hanya memiliki 580 tempat penampungan operasional dengan ruang untuk sekitar 480.000 orang—kurang dari 1% dari populasi.

Dalam serangkaian wawancara dengan media Jerman, Tiesler mengatakan bahwa untuk mengatasi kekurangan bunker tersebut, BBK berencana untuk mengubah garasi bawah tanah, terowongan metro, dan ruang bawah tanah umum menjadi tempat penampungan yang mampu menampung satu juta orang, lengkap dengan makanan, toilet, dan area tidur.

Baca Juga: Jerman Akui Mustahil Mengalahkan Rusia karena Memiliki Senjata Nuklir

“Bunker baru dengan standar perlindungan tertinggi menghabiskan banyak uang dan waktu. Kami butuh solusi yang lebih cepat,” kata Tiesler kepada Suddeutsche Zeitung, seraya mencatat bahwa rencana perlindungan nasional yang lengkap diharapkan akan dipresentasikan akhir musim panas ini.

“Hampir setiap ruang bawah tanah dapat menjadi tempat yang aman jika terjadi serangan,” katanya dalam wawancara terpisah dengan Zeit, sambil mendorong warga untuk memperkuat jendela, menyimpan kebutuhan pokok, dan bersiap untuk berlindung dalam waktu lama.

Tiesler menyebut skenario yang melibatkan tank-tank Rusia yang memasuki Berlin tidak mungkin terjadi—tetapi memperingatkan bahwa sebagai pusat logistik NATO yang utama, Jerman akan menjadi target “serangan selektif” jika terjadi konflik di front timur.

Rumah sakit Jerman sedang dinilai kemampuannya untuk merawat korban massal, dengan Tiesler memperingatkan bahwa sistem kesehatan dapat menghadapi hingga 1.000 pasien tambahan per hari dalam situasi perang.

Rencana lainnya termasuk menggandakan jumlah sirene peringatan di seluruh negeri, meningkatkan aplikasi darurat untuk menyertakan instruksi serangan rudal, dan mungkin memperkenalkan persyaratan layanan sipil nasional.

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengumumkan bulan lalu bahwa dia bermaksud menjadikan Bundeswehr sebagai "tentara terkuat" di benua Eropa. Menteri Pertahanan Boris Pistorius mengharapkan peningkatan drastis pada anggaran militer negara itu, hingga €90 miliar (USD102 miliar) pada tahun 2028.

Tiesler bersikeras bahwa perlindungan sipil tidak boleh diabaikan, menyerukan anggaran €30 miliar selama dekade berikutnya—termasuk setidaknya €10 miliar pada tahun 2029, tahun yang berulang kali disebut pejabat Jerman sebagai batas waktu bagi Berlin untuk "siap berperang".

Moskow telah berulang kali menepis klaim bahwa mereka bermaksud menyerang negara-negara NATO atau Uni Eropa sebagai "omong kosong belaka", menuduh Barat menggunakan rasa takut untuk membenarkan melonjaknya anggaran pertahanan.

Pejabat Rusia juga mengutuk upaya militerisasi Eropa Barat, dengan menyatakan kekhawatiran bahwa, alih-alih mendukung inisiatif perdamaian yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk konflik Ukraina, Uni Eropa dan Inggris malah bersiap untuk berperang dengan Rusia.

Menurut laporan Russia Today, Senin (9/6/2025), survei terbaru menunjukkan Jerman kini menggantikan AS sebagai negara yang dianggap paling tidak bersahabat oleh Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov baru-baru ini menyatakan bahwa peningkatan militer dan pengiriman senjata Jerman ke Kyiv menunjukkan "keterlibatan langsung" Berlin dalam konflik tersebut. Dia memperingatkan bahwa negara itu "meluncur menuruni lereng licin yang sama yang telah dilaluinya beberapa kali pada abad lalu - menuju kehancurannya sendiri."

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Membangkang, Panglima...

Membangkang, Panglima Israel Tolak Perintah Serang Gaza Besar-besaran

Posting Komentar

0 Komentar

728