Zelensky Mengeluh AS Alihkan Bantuan Militer untuk Ukraina ke Timur Tengah | Sindonews
Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina,
Zelensky Mengeluh AS Alihkan Bantuan Militer untuk Ukraina ke Timur Tengah | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 09 Juni 2025 - 08:22 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluhkan langkah pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang mengalihkan paket bantuan militer besar untuk Kyiv ke pasukan Amerika di Timur Tengah. Foto/Atlantic Council
- Presiden
UkrainaVolodymyr Zelensky mengeluhkan langkah pemerintahan Presiden
Amerika Serikat(AS) Donald Trump yang mengalihkan paket bantuan militer besar untuk Kyiv ke pasukan Amerika di Timur Tengah. Menurutnya, Kyiv sangat membutuhkannya untuk melawan invasi
Rusia.Paket bantuan militer itu telah dijanjikan pemerintahan presiden Joe Biden, pendahulu Trump. Menurutnya, paket tersebut mencakup ribuan rudal anti-drone yang sangat dibutuhkan Ukraina untuk melawan kendaraan udara tak berawak (UAV) jarak jauh Rusia.
Keluhan Zelensky itu disampaikan saat wawancara dengan Martha Raddatz dari ABC News yang ditayangkan pada hari Minggu. Ketika ditanya tentang pentingnya dukungan AS, Zelensky mengakui bahwa militer Ukraina berjuang untuk mengatasi serangan UAV Rusia.
Baca Juga: AS Yakin Balas Dendam Putin pada Ukraina Belum Berakhir
"Kami memiliki banyak masalah dengan Shahed ini," katanya, mengacu pada pesawat nirawak jarak jauh Geran-2 Rusia, yang diklaim Kyiv sebagai UAV keluarga Shahed yang diduga dipasok ke Moskow oleh Teheran. Baik Rusia maupun Iran sebelumnya telah membantah klaim tersebut.
Pemimpin Ukraina itu kemudian mengungkapkan bahwa Kyiv belum menerima paket bantuan besar yang diharapkannya.
Mantan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menjanjikan Ukraina 20.000 rudal anti-pesawat nirawak yang didasarkan pada teknologi khusus, klaim Zelensky. Austin menjabat sebagai menteri pertahanan di bawah Biden.
"Pagi ini, menteri pertahanan saya memberi tahu saya bahwa Amerika Serikat memindahkannya ke Timur Tengah," kata Zelensky.
Menurutnya, tanpa bantuan militer AS, Rusia memiliki lebih banyak peluang untuk memenangkan perang dan Ukraina akan mengalami lebih banyak kerugian.
Sebelumnya, Wall Street Journal(WSJ) melaporkan bahwa Pentagon mengalihkan teknologi anti-drone utama yang diperuntukkan bagi Ukraina ke pasukan Amerika di Timur Tengah.
Presiden Trump sering mempertanyakan dukungan militer yang berkelanjutan untuk Ukraina, dan telah mendorong Moskow dan Kyiv untuk mencapai kesepakatan damai.
Awal minggu lalu, dia juga mengatakan bahwa mungkin lebih baik membiarkan Rusia dan Ukraina terus bertempur "untuk sementara waktu" sebelum "memisahkan mereka".
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth—seorang kritikus keterlibatan Amerika dalam konflik Ukraina—melewatkan pertemuan NATO minggu ini yang difokuskan pada koordinasi bantuan militer ke Ukraina, dalam contoh pertama sejak konflik meningkat pada tahun 2022.
Menurut laporan WSJ, pemerintahan Trump "mewarisi" wewenang untuk menyediakan senjata senilai USD3,85 miliar kepada Ukraina tetapi telah menahan diri untuk tidak melakukannya.
Moskow telah berulang kali mengutuk pengiriman senjata asing ke Kyiv dengan menyatakan bahwa hal itu tidak mengubah arah konflik, hanya menyebabkan eskalasi, dan memperpanjang penderitaan manusia.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Pakistan Perintahkan Militer untuk Membalas Serangan India