Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Gunung Rinjani Lintas Peristiwa

    Kontroversi Evakuasi Pendaki Brasil yang Jatuh di Jurang Rinjani - Tirto

    4 min read

     Lintas Peristiwa

    Kontroversi Evakuasi Pendaki Brasil yang Jatuh di Jurang Rinjani

    tirto.id - Seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins dilaporkan meninggal dunia setelah jatuh ke jurang Gunung Rinjani, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Proses evakuasi korban berjalan tidak mudah dan dramatis. Namun, terdapat kontroversi dalam penyelamatan Juliana Marins, kenapa?

    Juliana Marins bersama 12 rekannya melakukan pendakian di Gunung Rinjani pada Jumat, 20 Juni 2025. Rombongan mengawali pendakian lewat pintu Sembalun pagi hari sebelum matahari terbit.

    Julian berada di posisi paling belakang saat berada titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani. Ia dikabarkan terpeleset dan jatuh ke jurang dengan perkiraan kedalaman 150–200 meter pada Sabtu, 21 Juni sekitar pukul 06.30 WITA.

    Tim SAR Gunung Rinjani sebenarnya telah melakukan upaya penyelamatan sejak pertama kali mendapat kabar Juliana terperosok, yakni pada hari Sabtu. Namun karena medan Rinjani yang sulit ditambah kondisi cuaca yang tidak bersahabat, proses penyelamatan tidak langsung berhasil.

    Pada Selasa, 24 Juni 2025, TIM SAR berhasil menjangkau korban di kedalaman 600 meter dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Namun, Pada pukul 19.00 WIT evakuasi dihentikan karena cuaca makin buruk dan dilanjutkan pada Rabu, 25 Juni 2025.

    Kontroversi Proses Evakuasi Juliana Marins, Pendaki Brasil yang Jatuh di Jurang Rinjani

    Keluarga Juliana Marins membuat sebuah akun Instagram yang berisi perkembangan terkait penyelamatan Juliana oleh tim SAR Indonesia. Di awal unggahannya, akun @resgatejulianamarins menuturkan jika pencarian tidak dapat diteruskan karena kondisi cuaca. Namun sepertinya keputusan tim SAR itu kurang memuaskan pihak keluarga.

    “KITA HARUS MENEMUKAN JULIANA! DIA TAK BISA HARI LAGI TANPA MAKANAN, TANPA AIR, TANPA MAKANAN RINGAN!!! KITA HARUS MENEMUKAN JULIANA! DIA TAK BISA TINGGAL SENDIRIAN LAGI!!!” tulis mereka pada caption.

    “KAMI BUTUH BANTUAN! JULIANA BELUM DISELAMATKAN! DIA HILANG SELAMA 50 JAM!!! JULIANA SENDIRIAN, KEDINGINAN, LAPAR!!” tulis mereka di unggahan yang lain.

    Keluarga Juliana juga menuding pihak Indonesia telah berbohong pada mereka.

    “Juliana Marins telah hilang selama lebih dari 50 jam setelah jatuh ke jalur gunung berapi Rinjani!! Dia sendirian, tanpa perlengkapan, air, dan barang bawaan! Semua informasi yang diberikan oleh kedutaan kemarin tidak benar. Juliana butuh pertolongan SEGERA!” tuding mereka lagi.

    Lewat unggahan di akun Instagram @basarnas, tim SAR mencoba menjelaskan kronologi kejadian dan mengapa Juliana masih belum bisa diselamatkan. Namun, unggahan itu dikomentari pedas oleh seorang netizen yang menyayangkan mengapa tim SAR tidak mengirimkan makanan lewat drone.

    “Kau biarkan gadis itu mati. Kau seharusnya menyelamatkannya Sabtu pagi! Pemerintah berbohong kepada keluarga. Kenapa kau baru menemukannya sekarang? Kelalaian!! Kalau mereka tidak punya peralatan untuk ini, mereka seharusnya meminta ke negara tetangga... gadis itu mati karena kelaparan, kehausan, dan kedinginan!!” tulis @jonathanwelingue.

    “Dia meninggal karena kelalaian Indonesia! Seseorang berbohong kepada keluarga... drone zaman sekarang bahkan membawa bom. Tidak bisakah mereka mengambil makanan atau air?” lanjutnya.

    Akun X, @iwontmove yang merupakan orang Brazil menuturkan jika Juliana tidak akan terpeleset jika menggunakan peralatan yang memadai, dan ia juga menuduh Juliana ditinggalkan sendirian oleh pemandunya.

    “dan karena cuaca dingin, peluangnya untuk tetap hidup sangat kecil. Saya mengerti bahwa Anda marah karena banyak orang Brasil yang menghina negara Anda. Tetapi kami juga marah karena Juliana ditinggalkan sendirian oleh pemandu di gunung yang sangat curam padahal dia menderita,” sesalnya.

    “minus 5 derajat miopia. Dia hampir tidak bisa melihat! Dia tidak memakai kacamata karena peralatan yang digunakan, itulah sebabnya dia terpeleset. Beberapa kali evakuasi dibatalkan. Saya mohon maaf atas orang Brasil yang menghina negara Anda.” lanjutnya.

    Netizen Brazil juga dikabarkan membanjiri Instagram Presiden Prabowo Subianto meminta perhatian dari pemerintah untuk menyelamatkan Juliana.


    tirto.id - Aktual dan Tren

    Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
    Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
    Editor: Elisabet Murni P

    Komentar
    Additional JS