Korea Utara Turun Tangan, Dikabarkan Beri Dukungan Militer untuk Iran di Tengah Ketegangan dengan Israel - Merdeka - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Korea Utara Turun Tangan, Dikabarkan Beri Dukungan Militer untuk Iran di Tengah Ketegangan dengan Israel - Merdeka

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,

Korea Utara Turun Tangan, Dikabarkan Beri Dukungan Militer untuk Iran di Tengah Ketegangan dengan Israel

1749905632423-lisha

Iran telah berjanji untuk membalas dan menyerang Israel dengan cara yang lebih mematikan, dan dengan dukungan dari negara kuat seperti Korea Utara.

Korea Utara (Korut) dilaporkan berkomitmen untuk memberikan dukungan militer yang tidak disebutkan jumlahnya kepada Iran dalam konflik yang sedang berlangsung melawan Israel. Hal ini disampaikan oleh zambianobserver.com pada hari Sabtu (14/6).

Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, sebelumnya telah menunjukkan solidaritasnya terhadap Iran dalam menghadapi Israel. Secara historis, Korea Utara merupakan salah satu negara yang telah menjalin kerja sama dengan Iran ketika menghadapi isu-isu serangan.

Kedua negara ini terutama berkolaborasi dalam pengembangan teknologi rudal, dan baru-baru ini, Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengurangi hubungan mereka dengan Iran. Pada hari Jumat, 13 Juni, Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, lokasi peluncuran rudal balistik, serta pemimpin militer Iran.

Laporan menyebutkan bahwa serangan rudal Israel yang sangat presisi berhasil menghancurkan rumah seorang komandan Iran di Teheran, menyebabkan kerusakan yang signifikan di dalam bangunan tersebut.

Peristiwa ini menegaskan adanya ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara yang telah lama berseteru. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan agresi yang tidak berdasar terhadap negaranya.

Iran telah berjanji untuk membalas dan menyerang Israel dengan cara yang lebih mematikan, dan dengan dukungan dari negara kuat seperti Korea Utara.

Iran: Israel Mengumumkan Perang

Iran menganggap serangan yang dilakukan oleh Israel pada hari Jumat (13/6) sebagai sebuah deklarasi perang. Hal ini terjadi setelah militer Israel menyerang sekitar 100 lokasi, termasuk fasilitas nuklir, dan mengakibatkan kematian sejumlah tokoh senior, seperti kepala angkatan bersenjata dan ilmuwan nuklir terkemuka.

Laporan dari AFP yang dikutip pada Sabtu (14/6) menyebutkan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah memberikan peringatan kepada Israel bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi yang "pahit dan menyakitkan" akibat serangan tersebut. Sementara itu, militer Iran menyatakan bahwa "tidak ada batasan" dalam merespons tindakan agresi tersebut.

Dalam surat yang ditujukan kepada PBB, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut serangan Israel sebagai "deklarasi perang" dan mendesak Dewan Keamanan untuk segera mengambil tindakan terkait masalah ini.

Kementerian luar negeri Iran menegaskan pentingnya respons internasional terhadap situasi yang semakin memanas ini. Tindakan Israel yang dianggap provokatif ini dapat memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan, dan Iran berkomitmen untuk mempertahankan kedaulatannya. Dengan situasi yang semakin memburuk, semua pihak diharapkan dapat menahan diri dan mencari solusi damai.

Dampak Pertikaian Antara Israel dan Iran

Lalu lintas udara di Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, dihentikan, dan wilayah udara Irak serta Yordania juga ditutup, menyebabkan penangguhan penerbangan. Selain itu, maskapai yang beroperasi ke negara-negara Teluk membatalkan semua penerbangan yang menuju dan berasal dari Iran, Irak, Yordania, Lebanon, serta Suriah.

Dalam situasi ini, Israel mengumumkan keadaan darurat dan menutup wilayah udaranya. Beberapa jam setelah itu, militer Yordania melaporkan bahwa mereka telah mencegat sejumlah rudal dan pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara Yordania.

Angkatan bersenjata Iran menyatakan, "Tidak ada batasan dalam menanggapi kejahatan ini," dengan tuduhan bahwa Israel telah melanggar "semua garis merah."

Akibat serangan Israel, harga minyak mengalami lonjakan, sementara pasar saham mengalami penurunan. Hal ini terjadi setelah peringatan dari Trump mengenai kemungkinan konflik besar di kawasan tersebut. Trump juga mengumumkan penarikan staf Amerika Serikat dari Timur Tengah, setelah Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS jika konflik meletus.

Artikel ini ditulis oleh
T

Reporter Tanti Yulianingsih

Disclaimer

Artikel ini dihasilkan oleh AI berdasarkan data yang ada. Gunakan sebagai referensi awal dan selalu pastikan untuk memverifikasi informasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages