Skip to main content
728

Lebih dari 640.000 Warga Palestina Dipaksa Mengungsi di Gaza sejak Maret | Sindonews

 Dunia Internasional,Konflik Timur tengah

Lebih dari 640.000 Warga Palestina Dipaksa Mengungsi di Gaza sejak Maret | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Jum'at, 06 Juni 2025 - 17:24 WIB

Lebih dari 640.000 Warga...

Warga mengungsi sambil membawa barang-barang mereka dengan kereta kuda, berjalan kaki, atau dengan kendaraan, menuju daerah yang mereka yakini lebih aman di Khan Yunis, Gaza, pada 3 Juni 2025. Foto/Abdallah F.s. Alattar/Anadolu Agency

GAZA 

- PBB pada hari Kamis (5/6/2025) mengatakan perintah pengungsian militer Israel telah memaksa lebih dari 640.000 warga Palestina mengungsi di Jalur Gaza sejak Maret. Lembaga internasional itu memperingatkan hampir sepertiga dari populasi tersebut berada di bawah perintah evakuasi berulang.

Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), juru bicara Stephane Dujarric mengatakan, "Kemarin, otoritas Israel mengeluarkan perintah pengungsian lainnya."

"Kali ini mencakup 54 lingkungan di tiga gubernur, Gaza Utara, Gaza, dan Deir el Bala. Ini adalah perintah kedua yang dikeluarkan untuk area yang sama yang mewakili sepertiga dari Jalur Gaza," ujar dia.

"Sejak eskalasi permusuhan yang kembali terjadi pada bulan Maret, militer Israel mengeluarkan 35 perintah pengungsian," ujar Dujarric mengindikasikan perintah Israel tersebut memaksa "lebih dari 640.000 orang untuk mengungsi lagi.

"Itu hampir sepertiga warga Palestina di Gaza," papar dia.

Dujarric membunyikan alarm tentang memburuknya situasi kemanusiaan, dengan mengutip pembatasan Israel atas akses bantuan.

"Kemarin, otoritas Israel terus menolak gerakan kemanusiaan yang memerlukan koordinasi," papar dia, seraya menambahkan, "Dari 16 upaya untuk mengoordinasikan gerakan tersebut, lima ditolak, termasuk pengiriman air, pengambilan pasokan nutrisi, dan relokasi stok bahan bakar."

Enam misi tambahan tidak diselesaikan "baik karena hambatan atau karena penyelenggara harus membatalkannya," sementara hanya lima yang berhasil dilaksanakan.

Ia menambahkan misi terbatas tersebut memungkinkan pekerja bantuan "memeriksa anak-anak yang mengalami malnutrisi, menyediakan layanan medis, dan melakukan penilaian," tetapi mencatat "tidak satu pun dari misi tersebut melibatkan pengiriman pasokan, yang sangat dibutuhkan."

Dia memperingatkan "persediaan terus berkurang," dan melaporkan setengah dari dapur umum Gaza sekarang ditutup karena pengungsian atau kekurangan. Dia menekankan apa yang saat ini memasuki Gaza "hanya tetesan kecil."

Tentara Israel melanjutkan serangannya di daerah kantong itu pada 18 Maret dan sejak itu telah menewaskan 4.402 korban dan melukai hampir 13.490 orang, menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.

Baca juga: NATO Klaim Lebih Kuat dari Romawi dan Napoleon, Para Pakar Mencemooh

(sya)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Amnesty Internasional...

Amnesty Internasional Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza

Posting Komentar

0 Komentar

728