Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Majid Khadami Ditunjuk Jadi Kepala Intelijen IRGC Gantikan Mohammed Kazemi yang Tewas Dibunuh Israel - Halaman all - Tribunnews


TRIBUNNEWS.COM - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menunjuk kepala intelijen baru menggantikan Mohammed Kazemi yang tewas terbunuh akibat serangan Israel yang terjadi pada Minggu (15/6/2025) lalu.
Dikutip dari Middle East Eye, sosok yang ditunjuk adalah Majid Khadami. Penunjukkan ini disampaikan oleh Komandan IRGC, Mohammad Pakpour, pada Jumat (20/6/2025).
Sementara, Pakpour juga baru saja menjabat sebagai Komandan IRGC menggantikan Hossein Salami yang tewas dalam sebuah serangan Israel pada Jumat (13/6/2025).
"Selama tahun-tahun ketika komandan kami yang syahid, Kazemi dan Mohaqeq, memimpin intelijen IRGC, kami menyaksikan pertumbuhan yang signifikan dalam semua aspek intelijen di IRGC," kata Pakpour.
Sebelumnya, tewasnya Kazemi pertama kali diberitakan oleh media Iran, Tasnim. Dia disebut tewas bersama dengan wakilnya Hassan Mohaqiq dalam sebuah serangan Israel ke Teheran pada Minggu lalu.
Menurut laporan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Kazemi dan wakilnya tersebut tewas saat tengah menghadiri sebuah pertemuan.
"Jet tempur (Israel), mengikuti informasi intelijen IDF yang akurat, menghantam sebuah bangunan di Teheran di mana beberapa pejabat senior dari organisasi intelijen Iran berada," kata IDF, dikutip dari Times of Israel.
IDF menuding Kazemi telah merencanakan serangan ke Isreal dan negara-negara di Timur Tengah.
"Para pejabat ini memainkan peran sentral dalam membentuk penilaian strategis Iran dan merencanakan serangan teroris terhadap Israel, Barat, dan negara-negara di Timur Tengah," ujarnya.
Baca juga: Iran Buka Gerbang Neraka, IRGC: Pemukim Israel Tinggalkan Yerusalem atau Mati Perlahan di Bunker
Di sisi lain, tewasnya Kazemi pertama kali diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
"Beberapa saat yang lalu, kami juga mendapatkan kepala intelijen dan wakilnya di Teheran," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara."
"Pilot-pilot kami berada di atas langit Teheran, dan kami menargetkan situs-situs militer, situs-situs nuklir," jelasnya.
Setelah diumumkan Netanyahu, pihak IRGC pun membenarkan terkait tewasnya Kazemi.
Di sisi lain, serangan udara Israel itu turut menewaskan elite dari organisasi sayap IRGC, Quds.
Kepala Departemen Intelijen Pasukan Quds, Mohsen Bakri, dan wakilnya, Abu al-Fadl Nikouei, juga terbunuh dalam sernangan tersebut.
Menurut IDF, keduanya memainkan peran penting dalam upaya Iran untuk mempertahankan kehadirannya di Suriah dan mendukung Hizbullah di Lebanon.
Serangan ini menyusul serangan Israel pekan lalu yang menewaskan Mohammad Bagheri, kepala Direktorat Intelijen di staf umum angkatan bersenjata Iran dan pejabat tinggi militer negara itu.
"Ini menandai pukulan yang signifikan terhadap aparat intelijen rezim Iran dan kemampuannya untuk melakukan serangan teroris terhadap Negara Israel," kata IDF.
Israel telah membunuh puluhan pemimpin militer dan ilmuwan terkemuka Iran sejak memulai kampanye pengeboman pada Jumat (13/6/2025) yang menargetkan situs nuklir dan militer setelah pembicaraan untuk mencapai kesepakatan tentang program nuklir Iran berujung gagal.
Serangan itu pun disebut membuat 128 orang termasuk anak-anak di Iran tewas.
Setelah itu, Iran pun membalas serangan Israel dengan menembakan rudal hingga menewaskan 10 orang warga negara Zionis.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
0 Komentar