Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Donald Trump Dunia Internasional Featured Los Angeles

    Makin Mencekam, Wali Kota Los Angeles Terapkan Jam Malam usai Kerusuhan Imigrasi Trump | Sindonews

    4 min read

     dunia Internasional,

    Makin Mencekam, Wali Kota Los Angeles Terapkan Jam Malam usai Kerusuhan Imigrasi Trump | Halaman Lengkap

    Demonstran menentang kebijakan keras imigrasi Presiden AS Donald Trump di Los Angeles, California. Foto/aljazeera

    LOS ANGELES 

    - Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengumumkan jam malam untuk sebagian kota terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) di tengah protes terhadap tindakan keras imigrasi Presiden Donald Trump. Jam malam berlaku untuk 1 mil persegi (2,6 km persegi) di area pusat kota.

    “Jam malam itu berlaku mulai pukul 8 malam pada hari Selasa (10/6/2025) hingga pukul 6 pagi pada hari Rabu (03:00 GMT hingga 13:00 GMT Rabu),” ungkap Bass.

    "Banyak bisnis kini telah terpengaruh atau dirusak. Tadi malam, ada 23 bisnis yang dijarah, dan saya pikir jika Anda berkendara melalui pusat kota LA, grafiti ada di mana-mana dan telah menyebabkan kerusakan signifikan pada bisnis dan sejumlah properti," ujar Bass dalam konferensi pers.

    Dia menjelaskan, "Jadi pesan saya kepada Anda adalah: Jika Anda tidak tinggal atau bekerja di pusat kota LA, hindari area tersebut. Penegak hukum akan menangkap individu yang melanggar jam malam dan Anda akan dituntut."

    Bass mengatakan dia memperkirakan jam malam akan tetap berlaku selama beberapa hari, tetapi menekankan perintah tersebut hanya berlaku untuk sebagian kecil kota, yang mencakup 502 mil persegi (1.300 km persegi).

    "Saya pikir penting untuk menunjukkan hal ini, bukan untuk meremehkan vandalisme dan kekerasan yang telah terjadi di sana – itu signifikan – karena sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi di 1 mil persegi ini tidak memengaruhi kota," papar Bass.

    Dia menjelaskan, "Beberapa gambaran protes dan kekerasan memberikan kesan ini adalah krisis di seluruh kota, dan sebenarnya tidak."

    Perintah Bass muncul saat protes terhadap penggerebekan pemerintahan Trump terhadap tersangka migran tidak berdokumen memasuki malam kelima di Los Angeles, dan saat demonstrasi menyebar ke puluhan kota AS lainnya, termasuk New York, Chicago, dan Atlanta.

    Tindakan keras Trump terhadap imigrasi dan pengerahan Garda Nasional dan Marinir terhadap pengunjuk rasa telah menuai kecaman dari para pejabat California, yang menuduh presiden menyalahgunakan wewenangnya dan mengobarkan ketegangan.

    Dalam pidatonya kepada warga California pada Selasa malam, Gubernur California Gavin Newsom mengecam penggunaan kekuatan militer oleh Trump sebagai "penyalahgunaan kekuasaan yang terang-terangan".

    "Saat itulah spiral kemerosotan dimulai. Ia menggandakan pengerahan Garda Nasional yang berbahaya dengan mengipasi api lebih keras, dan presiden - ia melakukannya dengan sengaja," tegas Newsom.

    Newsom, yang telah mengajukan gugatan terhadap pengerahan pasukan oleh pemerintahan Trump yang bertentangan dengan keinginannya, mengatakan presiden telah melepaskan "jaring militer" yang menyasar "tukang cuci piring, tukang kebun, buruh harian, dan penjahit" alih-alih penjahat yang kejam.

    "Itu hanyalah kelemahan-kelemahan yang menyamar sebagai kekuatan. Pemerintah Donald Trump tidak melindungi masyarakat kita, mereka membuat masyarakat trauma, dan tampaknya itulah intinya," ungkap Newsom. "California akan terus berjuang."

    "Jika beberapa dari kita dapat diculik dari jalan tanpa surat perintah, hanya berdasarkan kecurigaan atau warna kulit, maka tidak seorang pun dari kita yang aman," papar dia.

    Dia menjelaskan, “Rezim otoriter mulai dengan menyasar orang-orang yang paling tidak mampu membela diri. Namun, mereka tidak berhenti di situ.”

    Melaporkan dari acara peringatan terhadap penggerebekan di Los Angeles, Teresa Bo dari Al Jazeera mengatakan para pengunjuk rasa menolak pernyataan pemerintahan Trump bahwa penggerebekan tersebut ditujukan kepada penjahat yang kejam.

    “Banyak orang yang kami ajak bicara di sini mengatakan mereka salah, bahwa mereka adalah pekerja yang datang ke negara ini untuk mencari kehidupan yang lebih baik,” ujar Bo.

    Dia menegaskan, “Itulah sebabnya sebagian besar orang yang ada di sini sangat marah, dan mereka menuntut diakhirinya penggerebekan.”

    Bo mengatakan para aktivis yang diajak bicara juga menekankan perlunya menjaga demonstrasi tetap damai.

    “Ini adalah sesuatu yang telah kami dengar berulang kali,” ungkap dia.

    “Mereka mengatakan alasan utama mereka perlu bersikap damai adalah karena kekerasan memberi Donald Trump alasan untuk menggunakan militer, untuk menggunakan Garda Nasional di jalan-jalan Los Angeles,” ungkap dia.

    Sebelumnya pada hari Selasa, Trump menegaskan kembali keputusannya memobilisasi pasukan melawan para pengunjuk rasa di tengah meningkatnya kecaman.

    “Generasi pahlawan militer tidak menumpahkan darah mereka di pantai yang jauh hanya untuk menyaksikan negara kita dihancurkan oleh invasi dan pelanggaran hukum dunia ketiga di sini, di dalam negeri, seperti yang terjadi di California,” ujar Trump kepada para prajurit Angkatan Darat AS saat berkunjung ke Fort Bragg di North Carolina.

    “Sebagai panglima tertinggi, saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Itu tidak akan pernah terjadi,” pungkas dia.

    Baca juga: Sejumlah Toko dan Restoran Dijarah saat Kerusuhan Los Angeles, 500 Marinir AS Berjaga

    (sya)

    Komentar
    Additional JS