Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Lolos dari Upaya Pembunuhan di Tengah Konflik Israel Vs Iran - Halaman all - Tribunnews


TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad lolos dari percobaan pembunuhan pada Selasa (17/6/2025).
Upaya pembunuhan terhadap Ahmadinejad terjadi di tengah konflik antara Israel dan Iran, News.Az melaporkan mengutip sumber petinggi Iran.
Baik keluarga Ahmadinejad maupun Teheran belum mengonfirmasi perkembangan tersebut.
Para penyerang disebut mencoba merusak mobil Ahmadinejad.
Namun, tim keamanannya mengetahui rencana tersebut tepat pada waktunya untuk mencegah upaya pembunuhan.
Dibantah pihak Ahmadinejad
Laporan berita yang menyebutkan mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad terbunuh adalah tidak benar.
Kantor berita pemerintah Iran IRNA melaporkan, Rabu (18/6/2025) mengutip pernyataan pejabat terkait.
Kantor Ahmadinejad juga menepis laporan tersebut sebagai kebohongan.
Beberapa media berita sebelumnya melaporkan bahwa mantan presiden tersebut tewas di Teheran.
Pernah berkonflik dengan Ali Khameini
Mahmoud Ahmadinejad adalah mantan presiden RI yang sangat populer di Iran.
Dia menjabat presiden Iran dari tahun 2005 hingga 2013.
Ahmadinejad dikenal merakyat, saat menjabat presiden paling getol melawan Amerika Serikat.
Ahmadinejad kerap digambarkan dalam gaya hidupnya yang sangat sederhana, bahkan pernah diberitakan mengenakan jas yang sobek.
Dia adalah pencetus nuklir Iran.
Pada April 2007, Ahmadinejad mengumumkan bahwa Iran telah memulai untuk produksi bahan bakar nuklir dalam skala industri, yang berujung pada dijatuhkannya sanksi internasional.
Pada 2011, terjadi konfrontasi antara Ahmadinejad dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang diduga dipicu pemecatan menteri intelijen yang merupakan sekutu Khamenei.
Dari sinilah kariernya mulai menurun hingga tak terpilih lagi jadi presiden.
Setelah tak lagi menjabat sebagai presiden, Ahmadinejad kembali menempati rumah pribadinya di Narmak.
Pada 2017, Ahmadinejad sempat dikabarkan akan kembali maju dalam pemilihan presiden Iran, namun kemudian didiskualifikasi.
Sejumlah jenderal Iran tewas, telepon disadap
Lima hari Iran dan Israel berperang, sejumlah jenderal Iran dan ahli nuklir dilaporkan tewas.
Laporan Jerussalem Post menyebutkan agen intelijen Iran Mossad ikut berperan dalam pembunuhan para jenderal itu.
"Israel menggunakan pelacakan ponsel untuk membunuh orang-orang di Iran. Sebelumnya, Israel membunuh Ismail Haniyeh dengan cara yang sama di Teheran," demikian media Israel itu melaporkan.
Mossad dan IDF telah menggunakan berbagai teknik, termasuk pelacakan telepon seluler, untuk memantau pergerakan para komandan tinggi Iran menjelang dimulainya perang baru-baru ini.
"Sementara pejabat tinggi Iran dilaporkan membuang ponsel mereka untuk menghindari pelacakan, IDF dan Mossad mampu terus menargetkan dan menghabisi komandan utama Iran, terlepas dari upaya mereka untuk bersembunyi," menurut JPost .
Baca juga: Cara Mossad Menyerang Para Jenderal Iran di Apartemennya, Selundupkan Komponen Drone di Koper
Berikut daftar jenderal Iran yang tewas:
Jenderal Mohammad Bagheri
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, sosok berpangkat tertinggi.
Bagheri dikenal moderat, sempat menyerukan perdamaian, namun kini tewas dibunuh Israel.
Posisi Bagheri kini diisi Jenderal Abdolrahim Mousavi.
Jenderal Hossein Salami
Panglima Korps Garda Revolusi (IRGC), dikenal keras terhadap Israel.
Salami sempat ancam akan “membuka gerbang neraka” jika Iran diserang.
Kini, posisi Salami digantikan Mohammad Pakpour.
Jenderal Gholamali Rashid
Kepala Markas Pusat Khatam al-Anbiya sebelumnya, tewas pada 13 Juni 2025.
Baru digantikan Ali Shadmani yang kini juga tewas.
Jenderal Amir Ali Hajizadeh
Komandan Angkatan Udara IRGC, tewas dalam serangan ke markas bawah tanah.
Hajizadeh pernah memimpin serangan rudal ke Israel tahun lalu.
Selain para jenderal, ilmuwan nuklir Iran juga diburu Israel yakni :
- Prof Fereydoon Abbasi – Mantan Kepala Organisasi Energi Atom Iran
- Mohammad Mehdi Tehranchi – Kepala Universitas Azad, Teheran
- Abdulhamid Minouchehr – Kepala Teknik Nuklir Universitas Shahid Beheshti
- Ahmad Reza Zolfaghari – Profesor Teknik Nuklir Universitas Shahid Beheshti
- Amirhossein Feqhi – Profesor Teknik Nuklir Universitas Shahid Beheshti
0 Komentar