Skip to main content
728

Media Korsel Soroti Proyek Besar-Besaran Indonesia Untuk Membeli Jet Tempur Bisa Berakhir dalam Kekhawatiran Ini - Zona Jakarta

 Dunia Internasional, 

Media Korsel Soroti Proyek Besar-Besaran Indonesia Untuk Membeli Jet Tempur Bisa Berakhir dalam Kekhawatiran Ini - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Indonesia dipastikan satu tempat dalam kerja sama pengembangan bersama jet tempur KF-21 Boramae bersama dengan Korsel.

Menurut keterangan Reuters, pada 12 Juni 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia akan memangkas kontribusi terhadap proyek jet tempur Korea Selatan."

Mengungkapkan bahwa,Korea Selatan dan Indonesia menandatangani perjanjian pemotongan kontribusi Indonesia dalam proyek jet tempur yang dikembangkan Korea Selatan menjadi sekitar 600 miliar won, kata badan pengadaan pertahanan Korea Selatan 13 Juni 2025.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa DAPA dan pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani perjanjian minggu ini mengenai proyek pengembangan jet KF-21.

Meskipun kedua negara menyepakati jumlahnya, diskusi tambahan diperlukan mengenai batas waktu pembayaran dan ruang lingkup spesifik transfer teknologi, kata kantor berita Yonhap.

Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kepada DAPA bahwa pihaknya sedang menjalani proses administratif untuk membayar sisa kontribusinya pada proyek KF-21, kata DAPA.

Sementara itu, media Korsel menyoroti langkah Indonesia tersebut pengurangan tersebut dilakukan untuk mendorong pengenalan jet tempur baru.

Menurut keterangan fntoday.com, pada 20 Juni 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Akan Dorong Impor Jet Tempur Lain Secara Besar-besaran Setelah Kurangi Kontribusi KF-21 Secara Signifikan."

Baca Juga:

Media Korsel tersebut mengungkapkan timbul kekhawatiran mengenai kemampuannya dalam membiayai anggaran tersebut.

Pasalnya, Indonesia terus mendorong pengenalan jet tempur baru dari berbagai negara termasuk Turki, Prancis, dan China.

Indonesia baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Turki untuk membeli 48 jet tempur generasi kelima, KAAN, di pameran industri pertahanan Indo Defense 2025 yang diadakan di Jakarta.

Kontrak tersebut bernilai sekitar 10 miliar dolar, dan produksi serta pengiriman akan berlangsung selama 10 tahun ke depan.

Indonesia diharapkan menjadi importir luar negeri pertama jet tempur generasi mendatang yang dikembangkan secara independen oleh Turki ini.

Korsel curigai proyek besar-besaran Indonesia untuk membeli jet tempur baru.

Secara terpisah, Indonesia telah menandatangani letter of intent (LOI) untuk kerja sama pertahanan guna membeli jet tempur Rafale dan kapal selam diesel-listrik terbaru Prancis.

Kemudian juga disebut-sebut sedang mempertimbangkan pembelian jet tempur J-10 China dan rudal jelajah supersonik India.

Para ahli mengatakan bahwa Presiden Prabowo tengah mendorong proyek-proyek modernisasi persenjataan dengan kecepatan yang lebih cepat daripada pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga:

Presiden Prabowo telah berfokus pada penguatan kekuatan militer sejak ia menjabat sebagai menteri pertahanan, dan telah melanjutkan arah kebijakan ini sejak ia menjabat sebagai presiden.

Di sisi lain, Indonesia terus berkonflik dengan Korea terkait kontribusi pengembangan KF-21 dan masalah transfer teknologi.

Kontribusi yang awalnya sebesar 1,7 triliun won telah dikurangi menjadi 600 miliar won, dan sejauh ini baru 400 miliar won yang dibayarkan.

Batas waktu pembayaran terakhir untuk kontribusi yang tersisa masih dalam negosiasi.

Media Korsel tersebut menyebut, Indonesia berupaya mendiversifikasi importir senjatanya, sebuah strategi yang mengikuti pengalaman embargo senjata AS dari tahun 1999 hingga 2005 dan bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada negara-negara tertentu.

Namun, dengan adanya pemotongan anggaran berbagai kementerian sebesar Rp26,9 triliun dari Rp166,2 triliun, pada bulan Januari 2025.

Pemotongan anggaran tersebut untuk memenuhi janji kesejahteraan Presiden Prabowo, termasuk pemberian makanan gratis untuk sekolah di seluruh negeri.

Muncul kekhawatiran mengenai apakah pemerintah Indonesia mampu membiayai anggaran pengadaan senjata dalam skala besar.

Beberapa ahli telah menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia hanya berfokus pada biaya pengadaan senjata dan mengabaikan biaya lanjutan, seperti biaya perawatan dan perbaikan.

***

Korsel curigai proyek besar-besaran Indonesia untuk membeli jet tempur baru.

ZONAJAKARTA.com - Indonesia dipastikan satu tempat dalam kerja sama pengembangan bersama jet tempur KF-21 Boramae bersama dengan Korsel.

Menurut keterangan Reuters, pada 12 Juni 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia akan memangkas kontribusi terhadap proyek jet tempur Korea Selatan."

Mengungkapkan bahwa,Korea Selatan dan Indonesia menandatangani perjanjian pemotongan kontribusi Indonesia dalam proyek jet tempur yang dikembangkan Korea Selatan menjadi sekitar 600 miliar won, kata badan pengadaan pertahanan Korea Selatan 13 Juni 2025.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa DAPA dan pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani perjanjian minggu ini mengenai proyek pengembangan jet KF-21.

Meskipun kedua negara menyepakati jumlahnya, diskusi tambahan diperlukan mengenai batas waktu pembayaran dan ruang lingkup spesifik transfer teknologi, kata kantor berita Yonhap.

Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kepada DAPA bahwa pihaknya sedang menjalani proses administratif untuk membayar sisa kontribusinya pada proyek KF-21, kata DAPA.

Sementara itu, media Korsel menyoroti langkah Indonesia tersebut pengurangan tersebut dilakukan untuk mendorong pengenalan jet tempur baru.

Menurut keterangan fntoday.com, pada 20 Juni 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Akan Dorong Impor Jet Tempur Lain Secara Besar-besaran Setelah Kurangi Kontribusi KF-21 Secara Signifikan."

Baca Juga:

Media Korsel tersebut mengungkapkan timbul kekhawatiran mengenai kemampuannya dalam membiayai anggaran tersebut.

Pasalnya, Indonesia terus mendorong pengenalan jet tempur baru dari berbagai negara termasuk Turki, Prancis, dan China.

Indonesia baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Turki untuk membeli 48 jet tempur generasi kelima, KAAN, di pameran industri pertahanan Indo Defense 2025 yang diadakan di Jakarta.

Kontrak tersebut bernilai sekitar 10 miliar dolar, dan produksi serta pengiriman akan berlangsung selama 10 tahun ke depan.

Indonesia diharapkan menjadi importir luar negeri pertama jet tempur generasi mendatang yang dikembangkan secara independen oleh Turki ini.

Halaman:

Posting Komentar

0 Komentar

728