Dunia Internasional,Konflik Timur tengah
Menghitung Biaya Serangan Udara Israel vs Rudal Iran, Drone Paling Murah Rp324 Juta | Halaman Lengkap


Iran juga telah meluncurkan ratusan drone ke Israel. Meskipun ini jauh lebih murah daripada rudal - drone terkenal Tehran, Shahed-136 diperkirakan memiliki biaya paling rendah USD20.000 atau setara Rp324,8 juta. Foto/Dok Reuters
- Israel terus melayangkan serangan udara ke wilayah Iran dengan armada
jet tempurcanggih miliknya. Militer Israel mengklaim superioritas udara di sebagian besar wilayah Iran, meski beberapa kali jet tempur mereka ditembak jatuh.
Israel terpantau sudah mengoperasikan jet tempur siluman F-35I, serta pesawat generasi keempat seperti F-16 dan F-15 dengan kemampuan rendah, tetapi dapat menjatuhkan bom murah glide. Pada hari Minggu lalu, jet tempur Israel menyerang bandara udara Mashhad di timur Iran, sekitar 1.400 mil jauhnya.
Baca Juga: Rp708 Juta per Jam, Inilah Biaya Operasional Jet Tempur F-35 Israel Sekali Terbang
Serangan udara itu menjadi jarak terjauh sejak pengeboman memicu perang Iran vs Israel . "Serangan Israel terhadap pertahanan udara dan bandara militer Iran akan mengurangi kemampuan Iran untuk membatasi operasi Israel di ruang udaranya," kata Institute for the Study of War, sebuah lembaga studi di Washington, DC.
Para analis senjata telah mengidentifikasi pesawat tempur Israel dilengkapi dengan Joint Direct Attack Munitions (JDAM) yang dibuat oleh kontraktor pertahanan AS Boeing. Analis menyebut, bom yang dilengkapi dengan panduan yang relatif murah itu membuatnya menjadi presisi, namun tidak dianggap sebagai senjata jarak jauh.

Analis juga mengamati pesawat Israel dilengkapi dengan SPICE bombs. Seperti halnya JDAM, kit panduan itu mengubah bom menjadi senjata presisi. Mereka diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS, Rafael Advanced Defense Systems.
Akun intelijen terbuka juga mencatat penggunaan JDAM dan SPICE -yang berarti Smart, Precise Impact, Cost-Effective- bom dalam serangan udara di Iran, termasuk di sekitar Teheran. Angkatan udara Israel diklaim memiliki lebih banyak opsi, selain rudal mahal mereka.
Sementara itu Iran tanpa angkatan udara yang kuat, telah membalas Israel dengan menembakkan lebih dari 370 misil balistik dalam beberapa gelombang sejak hari Jumat, kemarin. Hingga saat ini setidaknya terdapat 30 lokasi yang terdampak serengan, hingga mengakibatkan puluhan korban jiwa dan melukai lebih dari 590 orang lainnya, menurut statistik pemerintah Israel.
Serangan misil balistik yang bisa menelan biaya jutaan dolar untuk setiap rudalnya, diklaim jauh lebih mahal dibandingkan dengan JDAM dan SPICE bombs yang digunakan Israel untuk menyerang Iran. Sebuah JDAM misalnya, disebut mungkin hanya memakan biaya puluhan ribu dolar.
Dengan meluncurkan salvo rudal, Iran diperkirakan memiliki ratusan hingga ribuan rudal yang belum ditembakkan. Sementara itu Israel mengklaim telah menghancurkan sepertiga dari peluncur Teheran selama perang, untuk membatasi kemampuannya dalam meluncurkan rudal.
Iran juga telah meluncurkan ratusan drone ke Israel. Meskipun ini jauh lebih murah daripada rudal - drone terkenal Tehran, Shahed-136 diperkirakan memiliki biaya paling rendah USD20.000 atau setara Rp324,8 juta (dengan kurs Rp16.240 per USD) - senjata-senjata ini juga bergerak jauh lebih lambat dan jauh lebih mudah untuk dicegat.
Tetapi tembakan rudal dan drone Iran memaksa Israel memakai pertahanan udara mereka yang paling mahal, hingga berpotensi menambahkan tekanan keuangan. Paling terendah, satu pencegat Iron Dome berharga sekitar USD50.000 (Rp812 juta). Bahkan sebuah rudal yang diluncurkan dari sistem Arrow-3, yang dapat mencegat target di angkasa, menelan biaya beberapa juta dolar.
Para pejabat AS mengklaim pasukan Amerika di wilayah itu telah membantu menembak jatuh rudal Iran yang ditujukan ke Israel, akan tetapi mereka mengatakan Washington tidak terlibat dalam operasi ofensif.
Para pejabat Israel mengumumkan dimulainya "Operasi Rising Lion," ditujukan untuk menghancurkan program nuklir Iran. Pesawat tempur Israel mengirimkan serangan udara besar-besaran di seluruh Iran, dengan menargetkan fasilitas nuklir dan para ilmuwan.
Baca Juga: 60 Pesawat Israel Lancarkan Serangan Baru di Iran, AS Kirim Jet Tempur Tambahan ke Timur Tengah
Selain itu Israel juga menargetkan sasaran militer lain, seperti peluncur rudal Teheran, lokasi produksi senjata, pertahanan udara, dan komandan senior. Operasi ini disebut dapat mengganggu upaya Presiden Donald Trump untuk mencapai kesepakatan nuklir baru dengan Iran.
Teheran berargumen bahwa program nuklirnya hanya untuk penggunaan sipil. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama mendorong pendekatan militer untuk mengatasi apa yang ia sebut sebagai ancaman eksistensial.
(akr)
0 Komentar