Mentan Amran Endus Adanya 'Middleman' di Balik Kenaikan Harga Beras - TribunNews

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengendus adanya middleman atau pedagang perantara di balik kenaikan harga beras
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
HARGA BERAS - Menteri Pertanian Andi Aman Sulaiman di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Amran memaparkan data beras terkini dengan stok melimpah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengendus adanya middleman atau pedagang perantara di balik kenaikan harga beras. Padahal, stok beras saat melimpah.
Amran mengatakan, stok beras saat ini melimpah. Stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini dikelola oleh Perum Bulog mencapai 4 juta ton lebih. Kemudian, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata harga beras naik di tingkat grosir dan eceran.
Baca juga: Mentan Amran: Indonesia Tidak Perlu Lagi Impor Beras Tahun Ini
Sedangkan, harga rata-rata beras turun di tingkat penggilingan. Amran melihat, ketika harga beras di tingkat penggilingan turun, seharusnya harga beras di tingkat eceran juga ikut turun.
"Ada 'middleman' yang mempermainkan. Inilah terkadang kita sebut mafia. Jangan mempermainkan, kita setengah mati ini berproduksi. Kita setengah mati bantu petani," ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Amran menyinggung soal stok di gudang beras Cipinang. Dia memaparkan adanya keanehan lonjakan beras yang keluar. Biasanya, per hari rata rata beras yang keluar sekira 1.500-3.500 ton. Namun, per 28 Mei 2025, beras yang keluar dari gudang tembus 11.000 ton.
"Ini masuk akal tidak ini 11.000 (ton beras) keluar satu hari? Aneh kan? Ya selesai ini jawabannya," tutur Amran.
Amran meminta Satgas Pangan untuk menelusuri hal tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf menjelaskan, akan menggandeng auditor dari Kementan untuk menyelidiki.
"Kita lakukan pendalaman, mengecek secara fisik 11.410 ribu ton itu siapa yang ngambil? Kita cek gudangnya, betul tidak?" kata Helfi.
Baca juga: Mentan Amran Ungkap Ada Perusahaan RI Siap Ekspor 24 Ribu Ton Beras ke Malaysia
Helfi mencontohkan, jika 6.000 ton beras yang keluar di Cipinang, maka akan terjadi antrean yang tidak akan selesai dalam satu hari.
"Apalagi 11.000 ton beras, dua kali lipat, sangat tidak mungkin. Data awal dari itu, kita tampung," tambah Helfi.
Satgas Pangan, kata Helfi, akan melakukan pendalaman. Penyidik sudah menanyakan ke pihak terkait soal 'keanehan' 11.000 ton keluar dalam satu hari.
"Mereka ditanya oleh penyidik kita tidak bisa menyampaikan. Barang itu ke arah mana perginya, keluarnya dari mana, belum bisa disampaikan kepada kita," kata Helfi.
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 2:02
Remaining Time 2:02
Â

Gebrakan Baru Dedi Mulyadi, Bakal Hapus PR untuk Siswa: Di Rumah Bisa Bantu Orangtua hingga Ikut Les

Setelah Hancurkan 41 Pesawat Militer Rusia, Ukraina Ledakkan Jembatan Krimea dari Bawah Laut

Keji! Tentara Israel Paksa Kosongkan RS Indonesia di Gaza, Tenaga Medis & Relawan Dievakuasi

Israel Kritis, Sekutu Besar Eropa Mulai Tinggalkan Zionis dan Bela Palestina, Batasi Ekspor Senjata

Eks Ajudan Bantah Jokowi Sakit Keras hingga Autoimun, Kondisi Kesehatan Presiden Ke-7 RI Terungkap

Mendikdasmen Sentil Dedi Mulyadi soal Masuk Sekolah Jam 6 Pagi, Minta KDM Ikuti Kebijakan Negara

Beredar Rumor Kapolri Jenderal Listyo akan Diganti oleh Prabowo, Sahroni Akui Banyak Calon Kapolri

Desakan Pemakzulan Wapres Gibran Berlanjut, DPR RI Terima Surat dari Forum Purnawirawan TNI

Tak Ada Nama Try Sutrisno di Surat Permintaan Pemakzulan Gibran, Hanya Ada 4 Sosok Jenderal Ini

Houthi Balas Dendam ke Zionis! Bidik Pesawat Sipil IDF Buntut Pesawat Haji Yaman Hancur Lebur Dibom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar