Skip to main content
728

Muhammadiyah Resmi Berlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal | tempo

 

Muhammadiyah Resmi Berlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal | Tempo

TEMPO.COJakarta - Muhammadiyah resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan peluncuran KHGT adalah langkah penting dalam perjalanan Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi dunia Islam dan peradaban umat manusia.

“Muhammadiyah menghadirkan KHGT untuk menegaskan peran dan posisinya di tengah globalisasi yang tak terelakkan. Islam adalah agama kosmopolitan yang mengandung nilai-nilai universal, rahmatan lil ‘alamin, yang ditujukan untuk seluruh alam,” kata Haedar saat peresmian KHGT di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Rabu, 25 Juni 2025, seperti dilansir situs resmi Muhammadiyah.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Haedar menegaskan KHGT adalah sebuah keniscayaan yang mutlak bagi dunia Islam saat ini. Menurut dia, sudah terlalu lama umat Islam terpecah hanya karena perbedaan dalam menetapkan tanggal dan hari besar keagamaan. Dia berharap inisiatif ini bisa menjadi pintu masuk bagi lahirnya ijtihad kolektif yang diterima dan dijalankan secara luas oleh umat Islam, baik di Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia.

“Mari kita mulai berubah, mengubah ijtihad kita agar dan demi hutang peradaban kita. Saya yakin kita akan terus memperkenalkan KHGT—bila perlu hilangkan nama Muhammadiyah, dan jangan ingat-ingat nama Muhammadiyah—tapi mari bersatu untuk satu hari, untuk satu tanggal yang sama, bagi seluruh kawasan dunia Islam,” ujarnya.

Peluncuran KHGT mendapat sambutan positif dan apresiasi dari Mehmet Ekim, pakar astronomi Islam dari High Council of The Directorate of Religious Affairs, Republik Turki; serta Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk Urusan Kemanusiaan, Sosial, Budaya, dan Keluarga Tarig Ali Bakheet. 

Mehmet menegaskan KHGT bukan sekadar program ilmiah atau aktivitas kelembagaan semata. Inisiatif ini, menurut dia, mengandung pesan moral dan simbolik yang kuat tentang masa depan umat Islam. “Kalender Hijriah yang terpadu membawa makna simbolis mendalam, mencerminkan tekad kolektif untuk memulihkan rasa kesatuan waktu dan takdir di antara umat Islam,” kata Mehmet.

Adapun Sekjen OKI untuk Urusan Kemanusiaan, Sosial, Budaya, dan Keluarga Tarig Ali Bakheet mengatakan KHGT merupakan upaya nyata berbasis sains dan inspirasi keimanan untuk memupuk persatuan umat Islam.” “Dengan penuh kehormatan dan rasa hormat, saya bergabung di Yogyakarta—pusat pembelajaran Islam dan warisan budaya—untuk menyaksikan peluncuran Kalender Hijriah Islam Terpadu," ucap Tarig.

Tarig juga memuji peran Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar dengan lebih dari 50 juta anggota, 170 universitas, ribuan sekolah dan pesantren, serta ratusan rumah sakit dan pusat layanan kemanusiaan. “Kekuatan institusi Muhammadiyah menjadikannya unik untuk mempengaruhi dan memandu reformasi dunia Islam, termasuk melalui inisiatif kalender terpadu ini,” kata dia.

Pilihan Editor: Mengapa Kalender Hijriah Maksimal 30 Hari dalam Sebulan?

Posting Komentar

0 Komentar

728