Parlemen Iran Setuju Setop Kerja Sama dengan IAEA, Badan Nuklir PBB Takut Kecam AS dan Israel |
Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Parlemen Iran Setuju Setop Kerja Sama dengan IAEA, Badan Nuklir PBB Takut Kecam AS dan Israel | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 26 Juni 2025 - 16:58 WIB
Parlemen Iran setuju menghentikan kerja sama dengan IAEA. Foto/irna
- Parlemen Iran menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) pada hari Rabu (25/6/2025) untuk menangguhkan kerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Perkembangan ini muncul setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Selama sesi terbuka Parlemen, para anggota parlemen dengan suara bulat mengajukan mosi untuk mempertimbangkan laporan dari Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri untuk penangguhan kerja sama pemerintah dengan pengawas nuklir PBB.
Tidak Ada Kecaman IAEA pada AS dan Israel
Langkah tersebut dilakukan setelah serangan baru-baru ini oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) yang menargetkan situs nuklir utama di Iran, yang menurut anggota parlemen gagal dikutuk oleh IAEA.
“IAEA bahkan tidak mengeluarkan kecaman simbolis,” tegas Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf, menurut kantor berita Al Mayadeen.
Ghalibaf mengatakan Teheran tidak akan lagi bekerja sama dengan IAEA sampai fasilitas nuklirnya diamankan sepenuhnya.
“Program nuklir damai Iran akan maju lebih cepat,” tegas dia seperti dikutip Al Mayadeen.
Meskipun resolusi tersebut disahkan di parlemen, laporan tersebut mencatat, resolusi tersebut masih memerlukan ratifikasi akhir oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi agar berlaku.
Aktivitas Nuklir Iran Berlanjut
Sementara itu, kepala nuklir Iran telah berjanji aktivitas nuklir negara itu akan terus berlanjut tanpa gangguan, meskipun ada serangan militer terhadap fasilitas nuklirnya, menurut laporan Al Mayadeen.
Berbicara pada hari Selasa, Mohammad Eslami, kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), dilaporkan mengatakan semua tindakan yang diperlukan telah diambil untuk mempertahankan operasi dan menilai kerusakan pada lokasi yang terkena dampak.
Eslami mengutuk serangan terhadap “fasilitas nuklir damai” Iran dan menekankan perencanaan pencegahan telah memastikan tidak ada gangguan dalam produksi atau layanan nuklir negara itu.
Gencatan Senjata
Pada tanggal 13 Juni, Israel mulai melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, dengan tuduhan Teheran hampir memproduksi bom nuklir, klaim yang dibantah keras oleh Israel.
Sementara Iran melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak sebagai balasan, AS ikut serta dalam konflik tersebut pada hari Minggu dengan mengebom tiga lokasi nuklir Iran.
Setelah 12 hari serangan udara antara kedua musuh bebuyutan regional tersebut, Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran untuk mengakhiri konflik mereka.
Baca juga: CIA Yakin Program Nuklir Iran telah Rusak Parah akibat Serangan AS
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Rencana AS Keluar dari NATO dan PBB Didukung Elon Musk