Pejuang Hamas Tangkap Salah Satu Pemimpin Geng Kriminal Kaki Tangan Israel, Sosoknya Anggota ISIS Pembunuh Tentara Mesir - merdeka
Dunia Internasional,Konflik Timur tengah
Pejuang Hamas Tangkap Salah Satu Pemimpin Geng Kriminal Kaki Tangan Israel, Sosoknya Anggota ISIS Pembunuh Tentara Mesir - Merdeka


Hamas berhasil menangkap salah seorang pemimpin geng kriminal di Gaza yang berkomplot dengan Israel.
Pejuang Hamas berhasil menangkap Issam Al-Nabahayn, salah satu tokoh pemberontak yang bersekongkol dengan kelompok geng kriminal Gaza pimpinan Yasser Abu Shabab yang membelot ke Israel.
Melansir dari akun X @nowgnna, Rabu (11/6/2025), sosok Al-Nabahayn merupakan tokoh yang paling dicari lantaran telah membunuh tentara Mesir selama lebih dari 10 tahun di Sinai atas nama ISIS.
Sejak awal 7 Oktober, Issam memilih bergabung dengan Abu Shabab untuk bekerja sama dengan penjajah Israel.
Dalam penangkapan tersebut, dua orang anggota kelompok "Abu Shabab" yang mendampingi Nabahayn tewas dan pejuang Hamas berhasil menyita sejumlah besar peralatan dan senjata yang mereka miliki dengan seluruhnya berasal dari dukungan langsung tentara pendudukan Zionis.

Israel 'Pelihara' Pengkhianat Gaza
Sebelumnya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu secara terbuka menyatakan Israel telah bekerja sama dengan geng kriminal bersenjata di Jalur Gaza untuk melawan Hamas.
Netanyahu menyebut langkah tersebut sebagai kebijakan yang diperoleh dari rekomendasi intelijen keamanan Israel.
"Langkah tersebut merupakan 'hal yang baik' sesuai saran intelijen keamanan untuk melawan Hamas di Gaza," ucap Netanyahu dalam sebuah video.
Menurut laporan dari Al Jazeera, Sabtu (7/6) lalu, seorang pejabat Israel yang berbicara kepada Associated Press mengatakan salah satu kelompok yang dipersenjatai adalah Popular Forces, yang dipimpin oleh Yasser Abu Shahab dan berbasis di Rafah, Gaza selatan.

Kelompok Sekutu ISIS
Kelompok Popular Forces adalah kelompok bersenjata yang dikenal sebagai geng kriminal di Rafah. Dahulu kelompok ini berkaitan dengan aktivitas ilegal yang belakangan menjadi faksi bersenjata berideologi Salafi-jihadis.
Kelompok yang memiliki ratusan anggota tersebut diketahui memiliki hubungan erat dengan klan Abu Shabab yang merupakan sekutu dekat kelompok teroris ISIS.
Kelompok ini biasanya berkaitan dengan penyelundupan senjata dan narkoba lintas perbatasan Gaza-Sinai yang telah lama menjadi markas kelompok afiliasi ISIS.
Untuk menutupi identitas mereka, pada Mei lalu kelompok ini mengganti nama "Unit Anti-Terorisme" menjadi "Popular Forces".

Sosok Abu Shahab
Salah satu tokoh yang dekat dengan Popular Force adalah Yasser Abu Shahab. Menurut informasi, ia berasal dari klan Badui Tarabin dan pernah dipenjara oleh Hamas karena keterlibatannya dalam kasus penyelundupan narkoba.
Konflik dengan Hamas juga membuat saudaranya tewas dalam operasi pembersihan terhadap konvoi bantuan yang diserang.
Abu Shahab juga terlibat beragam kejahatan kemanusiaan. Pada November 2024 lalu, ia tidak membantah bahwa anak buahnya menjarah bantuan kemanusiaan. Namun, ia mengklaim tidak mengambil barang-barang yang ditujukan untuk anak-anak.
Abu Shabab memiliki kedekatan dengan Israel termasuk perampasan bantuan kemanusiaan. Karenanya, ia telah dikeluarkan dari beberapa aliansi suku akibat tuduhan itu.

Video pejuang Hamas menangkap tentara Israel dapat ditonton di slide terakhir artikel ini.
Begini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.
Mantan pemimpin Hamas angkat bicara terkait serangan Israel yang semakin membabi buta ke Jalur Gaza.
Media berita Iran, Tasnim, mengutip sumber informasi Palestina, menyatakan ada unsur-unsur tentara Israel yang berkolaborasi dengan Hamas.
Mohammed Deif dijuluki "si sembilan nyawa" karena berulang kali lolos dari percobaan pembunuhan oleh Israel.
Kelompok militan Palestina Hamas mengklaim telah menawan sejumlah tentara Israel, termasuk jenderal militer Nimrod Aloni
Kemarin pagi Hamas melancarkan serangan besar-besaran yang mengejutkan ke Israel dengan meluncurkan ribuan roket.
Militer Israel mengumumkan identifikasi jenazah Mohammed Sinwar, pemimpin Hamas, yang ditemukan di terowongan bawah tanah di Khan Younis.
Pasukan Israel membunuh sedikitnya 49 warga Palestina dan melukai 305 lainnya di pusat distribusi bantuan sejak pekan lalu.
Tidak hanya manusia yang menjadi korban, berbagai situs bersejarah, monumen, gereja, dan masjid di Irak juga mengalami kerusakan parah akibat tindakan ISIS.
Paus Fransiskus mencatat sejarah sebagai paus pertama yang mengunjungi negara Irak.
Serangan ini ditujukan pada kelompok yang berafiliasi dengan Iran.
Pihak Rusia sudah memutuskan untuk menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris.