Skip to main content
728

Prabowo di Forum SPIEF 2025: Indonesia Tak Cari Bantuan, tapi Mitra Sejati - Liputan 6

 Dunia Internasional,

Prabowo di Forum SPIEF 2025: Indonesia Tak Cari Bantuan, tapi Mitra Sejati

Prabowo memperkenalkan Indonesia sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi dan kekayaan sumber daya alam yang besar.

oleh Nanda Perdana Putra Diperbarui 21 Jun 2025, 06:14 WIB
Prabowo

Prabowo
Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). (Tim News).

Advertisement

  • Prabowo ajak investasi ke Indonesia lewat kemitraan strategis dan kolaborasi.
  • Danantara punya aset 1 triliun USD, investasi 18 miliar USD tahun ini.
  • Prioritas utama pemerintah adalah lindungi rakyat dari kelaparan dan kemiskinan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, Indonesia mengajak negara-negara dunia untuk berinvestasi ke Indonesia dalam bentuk kemitraan strategis dan kolaborasi sejati. Hal itu disampaikan dalam pidatonya saat acara Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025).

"Kami membentuk dana kekayaan negara, Danantara, dengan aset USD 1 triliun dan anggaran investasi USD 18 miliar tahun ini. Terbuka untuk strategi kerja sama, sama sekali bukan mencari bantuan atau kontribusi, melainkan ingin mitra kolaborasi sejati untuk kesejahteraan bersama," tutur Prabowo.

BACA JUGA:

Prabowo memperkenalkan Indonesia sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi dan kekayaan sumber daya alam yang besar. Namun, dia menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dan intervensi negara, untuk mengatasi ketimpangan serta memastikan pembangunan yang merata.

Advertisement

Capai Swasembada Pangan

"Menurut saya tugas utama pemerintah adalah melindungi rakyatnya, melindungi dari kelaparan, kemiskinan, dan penderitaan akibat kondisi sulit. Oleh karena itu, prioritas utama saya ketika memimpin Indonesia adalah pertama mencapai swasembada pangan, kedua swasembada energi, ketika meningkatkan kualitas pendidikan agar masyarakat mampu bersaing di era abad 21, dan keempat mempercepat industrialisasi Indonesia," jelas dia.

Prabowo juga menyatakan posisi Indonesia sebagai negara non-blok yang menjunjung prinsip seribu teman masih kurang, satu musuh sudah terlalu banyak. Indonesia tidak berpihak pada kekuatan tertentu, melainkan memilih jalan kolaborasi global yang adil dan damai.

“Banyak negara Global South menghargai Rusia dan Tiongkok karena keduanya tidak pernah menerapkan standar ganda dan konsisten membela keadilan bagi semua bangsa,” Prabowo menandaskan.

Advertisement

Posting Komentar

0 Komentar

728