Dunia Internasional,
Putin Perintahkan Sambut Kembali Perusahaan Asing yang Hengkang dari Rusia | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 29 Juni 2025 - 10:56 WIB
Presiden Vladimir Putin menginstruksikan pemerintah Rusia untuk mempersiapkan dasar bagi kembalinya perusahaan asing yang meninggalkan pasar domestik akibat konflik di Ukraina. Foto/Dok
-
Brand Internasionalramai-ramai meninggalkan Rusia sejak 2022, dengan alasan konflik Rusia. Namun belum lama ini, Presiden Vladimir Putin menginstruksikan pemerintah Rusia untuk mempersiapkan dasar bagi kembalinya perusahaan asing yang meninggalkan pasar domestik akibat
konflik di Ukraina.
Banyak perusahaan besar, termasuk Microsoft dan McDonald's memilih untuk memutuskan hubungan dengan Moskow pada tahun 2022, mengingat operasi militer Rusia di Ukraina. Kaburnya para merek asing ini juga dipicu oleh sanksi besar-besaran yang diterapkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia.
Sementara itu Putin berulang kali mengatakan, bahwa bisnis asing memilih pergi atas kemauan mereka sendiri. Selain itu Ia menyatakan, bahwa negara Rusia akan terbuka untuk menyambut kembalinya para perusahaan asing tersebut.
Baca Juga: Produsen Mobil Kelas Atas Jerman Ungkap Alasan Tak Bisa Kabur dari Rusia
Ditekankan juga oleh Putih bahwa bagaimanapun, kepentingan perusahaan lokal juga harus diperhitungkan. Setelah bertemu dengan kelompok domestik Delovaya Rossiya, Putin menginstruksikan pemerintah untuk memeriksa proposal mengenai syarat-syarat di mana "individu dari negara asing yang tidak bersahabat" dapat berbisnis di Rusia serta memperoleh properti dan saham.
Daftar "negara tidak bersahabat" yang dibuat Rusia saat ini mencakup sebagian besar anggota UE (Uni Eropa), serta AS (Amerika Serikat), Inggris, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov mengatakan, minggu lalu bahwa pembatasan investasi dari negara-negara "tidak bersahabat" bisa dilonggarkan.
Pada bulan Mei, Putin mengutarakan, Rusia harus mengembangkan pendekatan "pragmatis" terhadap perusahaan-perusahaan asing dan menilai tindakan mereka di masa lalu secara kasus per kasus. "Jika itu menguntungkan kita untuk melihat sebuah perusahaan kembali, kita harus mengizinkannya. Jika tidak, kita harus menemukan seribu alasan untuk menghalanginya," ungkap Putin.
Baca Juga: Ekonomi Rusia Sedang Melemah, Tapi Tidak Hancur
Utusan investasi Kremlin Kirill Dmitriev mengatakan pada bulan April bahwa perusahaan-perusahaan AS diperkirakan telah kehilangan USD300 miliar atau sekitar Rp4.799 triliun (kurs Rp15.997 per USD) karena keluar dari pasar Rusia. Washington dan Moskow menghidupkan kembali negosiasi pada awal tahun 2025 dan setuju untuk secara bertahap memulihkan hubungan yang terputus oleh pemerintahan Biden pada tahun 2022.
(akr)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz
0 Komentar