Dunia Internasional,Konflik Rusia Ukraina,
Putin Telepon Paus Leo XIV, Ungkap Ukraina Serang Infrastruktur Sipil di Rusia | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 05 Juni 2025 - 16:18 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Sputnik/Alexander Kazakov
- Presiden Vladimir Putin memberi tahu Paus Leo XIV bahwa Ukraina sengaja meningkatkan konflik yang sedang berlangsung dengan menargetkan infrastruktur sipil di wilayah Rusia. Menurut Kremlin, pemimpin Rusia dan Paus mengadakan percakapan telepon yang "konstruktif" pada hari Rabu (4/6/2025), di mana mereka membahas sejumlah topik, termasuk konflik Ukraina.
Putin menunjukkan dengan latar belakang pembicaraan langsung yang dilanjutkan antara Moskow dan Kiev, kepemimpinan Ukraina "menggandakan eskalasi (dan) melakukan tindakan sabotase terhadap infrastruktur sipil di wilayah Rusia."
Ia menggambarkan tindakan sabotase kereta api baru-baru ini di Wilayah Bryansk dan Kursk Rusia sebagai terorisme, menurut Kremlin.
Presiden Rusia mengonfirmasi Moskow tertarik menyelesaikan konflik melalui cara politik dan diplomatik, tetapi menekankan akar penyebabnya harus ditangani untuk memastikan perdamaian yang langgeng.
Saat memberi pengarahan kepada Paus tentang kemajuan yang dicapai selama putaran terakhir negosiasi langsung antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki pada hari Senin, Putin mengatakan kedua belah pihak telah sepakat menukar tahanan dan jenazah korban.
Ia menekankan Rusia melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk memastikan reunifikasi anak-anak yang telah dipisahkan dari keluarga mereka selama konflik berlangsung, menurut Kremlin.
“Putin juga menarik perhatian Paus terhadap penganiayaan terhadap Gereja Ortodoks Ukraina yang kanonik oleh otoritas Kiev,” ungkap Kremlin.
Ia menyuarakan harapan Takhta Suci akan lebih aktif mendukung kebebasan beragama di Ukraina.
Putin berterima kasih kepada kepala gereja Katolik "atas kesediaannya membantu menyelesaikan krisis" serta peran Takhta Suci dalam memediasi masalah kemanusiaan yang mendesak antara Moskow dan Kiev.
Kepala negara Rusia dan Paus sepakat memperkuat hubungan bilateral dan mengintensifkan upaya yang ditujukan untuk melindungi umat Kristen di seluruh dunia, demikian bunyi pernyataan tersebut.
Kardinal Robert Prevost yang berusia 69 tahun terpilih menjadi Paus awal bulan lalu, orang Amerika pertama yang memangku jabatan tersebut. Ia menggantikan Fransiskus, yang meninggal pada tanggal 21 April di usia 88 tahun.
Baca juga: Kim Jong-un Janji Korea Utara Dukung Rusia Tanpa Syarat Terkait Ukraina
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar