Sangat Langka, Fenomena Strawberry Moon Diprediksi Terjadi Malam Ini - tangselxpress.com
TANGSEL – Pada hari ini, 11 Juni 2025, diprediksi bulan akan berada di sisi berlawanan dari bumi dan matahari dengan permukaan yang sepenuhnya akan diterangi. Fase bulan dengan cahaya berwarna pink ini sering disebut sebagai fenomena Strawberry Moon.
Dikutip dari SeaSky.org, fase ini terjadi mulai pukul 07.45 UTC atau 14.45 WIB. Di bagian barat, terutama di kalangan suku-suku asli Amerika, purnama ini dikenal sebagai Strawberry Moon karena menandakan waktu untuk memanen buah matang dan bertepatan dengan puncak musim panen strawberry.
Bulan purnama ini memang memiliki nama unik sesuai dengan musim di tempat yang didatanginya, serta merefleksikan lanskap di sekitarnya.
Apa yang membuat bulan stroberi 2025 begitu istimewa?
Tahun ini, bulan strawberry bertepatan dengan apogee, yaitu ketika bulan berada di titik terjauhnya dari bumi dalam orbit elipsnya.
Ini menciptakan apa yang disebut sebagai “micro moon” atau bulan mikro.
Artinya, bulan akan tampak sekitar 14 persen lebih kecil dan 30 persen lebih redup dibandingkan bulan purnama biasa. Hal ini menjadi unik, karena posisi bulan di langit malam akan sangat rendah di cakrawala.
Ini adalah efek dari fenomena langka bernama “lunar standstill”, yang terjadi setiap 18,6 tahun sekali.
Pada momen ini, lintasan Bulan di langit berada di titik ekstremnya, membuat bulan terbit dan terbenam pada posisi paling rendah, sebuah kejadian yang terakhir terlihat pada 2006 dan baru akan terulang lagi pada 2043.
Kapan dan di mana bisa melihatnya?
Menurut situs EarthSky.org, puncak bulan strawberry diprediksi terjadi pada Rabu, 11 Juni pukul 13.44 WIB.
Namun, karena di Asia terjadi saat siang hari, waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah pada malam hari, ketika bulan berada di langit malam.
Di Indonesia, fenomena bulan strawberry diperkirakan mulai terlihat mulai pukul 19.00 hingga 20.00 WIB..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar