Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Selain Iron Dome, Badan Siber Nasional Israel Juga Diretas, Kirim Pesan Palsu saat Iran Menyerang - Halaman all - Tribunnews


TRIBUNNEWS.com - Sistem keamanan online Israel dilaporkan diretas pada Minggu (15/6/2025), saat Iran melancarkan serangan.
Badan Siber Nasional Israel pada Senin (16/6/2025), mengakui ada kemungkinan peretasan terhadap sistem peringatan militer Israel, dilansir IRNA.
Pada Minggu malam, banyak warga Israel menerima pesan yang secara keliru memperingatkan potensi serangan di tempat perlindungan bawah tanah.
Pesan itu mendesak warga Israel untuk keluar dari tempat perlindungan, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Menurut laporan The Jerusalem Post, pesan-pesan yang mengatasnamakan Komando Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu, yang dikirim oleh pengirim berlabel "OREFAlert", dengan cepat diidentifikasi sebagai palsu oleh otoritas Israel.
Para pejabat Israel meyakini pesan-pesan palsu itu merupakan bagian dari kampanye perang psikologis yang diatur oleh kelompok-kelompok Iran atau pro-Iran.
Baca juga: Iron Dome Diretas? Rudal Israel Dilaporkan Kacau hingga Serangan Iran Lancar Tanpa Gangguan
Tujuannya, klaim Israel, untuk menimbulkan kepanikan yang meluas selama kampanye militer yang sedang berlangsung melawan Iran, yang dikenal sebagai Operasi Rising Lion.
Pesan palsu lainnya juga beredar, yang memperingatkan pasokan bahan bakar akan dihentikan secara nasional mulai tengah malam selama 24 jam, Minggu.
Gangguan juga dilaporkan dialami oleh Iron Dome, yang menyebabkan kekacauan dalam sistem penyerangan.
Stasiun TV Iran Diserang
Sementara itu, pada Senin malam, stasiun televisi pemerintah Iran menjadi sasaran serangan Israel.
Serangan itu berlangsung saat acara tengah disiarkan secara live.
Laporan mengatakan ada wartawan yang menjadi korban dalam serangan tersebut.
Serangan itu terjadi setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan, "Corong propaganda dan hasutan Iran hampir menghilang."
Tak lama setelah itu, Katz mengonfirmasi serangan terhadap TV pemerintah Iran memang dilakukan oleh militer Israel.
Setelah serangan itu, Iran mengeluarkan peringatan untuk saluran berita Israel.
"Iran telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk saluran N12 dan N14 Israel. Peringatan ini sebagai tanggapan atas serangan musuh Zionis terhadap layanan penyiaran Republik Islam Iran," kata TV pemerintah Iran, dilansir Al Jazeera.
Setelahnya, gelombang baru serangan drone dan rudal yang menargetkan Tel Aviv dan Haifa, dilaporkan dimulai.
Di Haifa, semua kilang minyak dan perusahaan anak ditutup menyusul dampak rudal Iran, dengan tiga orang tewas dalam serangan itu, kata perusahaan kilang minyak Bazan Israel.
Rekap Iran vs Israel 16 Juni 2025
- Israel telah mengebom kantor penyiaran pemerintah Iran di Teheran, dengan tuduhan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Iran.
- Pejabat Iran menolak klaim tersebut dan mengecam serangan itu sebagai "kejahatan perang".
- Iran melancarkan gelombang serangan rudal dan drone balasan, yang ditujukan ke Haifa di Israel utara serta Tel Aviv.
- Iran mengatakan 45 wanita dan anak-anak tewas dalam serangan terbaru Israel. Sementara itu, 75 wanita dan anak-anak lainnya terluka. Serangan Israel di bagian lain ibu kota juga menewaskan tiga pekerja Bulan Sabit Merah Iran yang sedang melakukan operasi penyelamatan.
- Presiden AS, Donald Trump, berbicara di sela-sela pertemuan puncak G7 di Kanada, mengatakan Iran harus berbicara tentang penurunan eskalasi permusuhan dengan Israel "sebelum terlambat."
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak untuk mengesampingkan kemungkinan menargetkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dengan mengatakan, "Itu tidak akan meningkatkan konflik. Itu akan mengakhiri konflik."
- Tentara Israel mengklaim telah menghancurkan sedikitnya 120, atau sepertiga, peluncur rudal permukaan-ke-permukaan Iran.
- Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah mendesak warga Iran untuk bersatu setelah rudal Israel menyebabkan kerusakan parah di seluruh negeri, termasuk kota Kermanshah, tempat sebuah rumah sakit terkena serangan.
Suanasa Mencekam di Tel Aviv
Saat Iran melancarkan serangan balasan pertamanya terhadap Israel, Sabtu (14/6/2025), warga Tel Aviv, Chen Gabizon, menceritakan bagaimana suasana terasa mencekam.
Sesaat sebelum rudal Iran jatuh di tanah Tel Aviv, Gabizon mengaku ia dan warga Israel lainnya menerima peringatan.
Baca juga: IDF Akui Makin Banyak Rudal Serang Israel: Pertahanan Kami Tidak Bisa Menangkal Sepenuhnya
Ia bersama warga Tel Aviv lainnya lantas berlari ke tempat perlindungan bawah tanah.
Namun, meski sudah bersembunyi, suasana mencekam disebut Gabizon masih terasa.
Gabizon mengaku ledakan besar terdengar, tak lama setelah warga Israel berlari ke tempat perlindungan.
Ledakan itu memicu guncangan di Tel Aviv hingga menimbulkan kerusakan parah.
"Setelah (bersembunyi) beberapa menit, kami mendengar ledakan yang sangat besar."
"Semuanya berguncang, asap, debu, semuanya berserakan di mana-mana," ujarnya, Sabtu.
Setelah serangan balasan Iran, petugas pemadam kebakaran Israel bekerja berjam-jam untuk membebaskan orang-orang yang terjebak di gedung tinggi di Tel Aviv.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
0 Komentar