Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Serang Iran, Jerman Puji Israel Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Negara-negara Barat | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Rabu, 18 Juni 2025 - 13:45 WIB
Kanselir Jerman Friedrich Merz. Foto/presstv
- Kanselir Jerman Friedrich Merz memuji serangan militer Israel terhadap Iran. Dia mengatakan pemerintah dan tentara Israel melakukan "pekerjaan kotor" untuk negara-negara Barat.
Merz menyampaikan pernyataan tersebut dalam serangkaian wawancara di sela-sela pertemuan puncak G7 di Kanada, yang dihadiri semua penjamin kesepakatan nuklir Iran 2015, kecuali Rusia dan China.
"Ini adalah pekerjaan kotor yang dilakukan Israel untuk kita semua. Kita juga adalah korban dari rezim ini," ujar dia dalam wawancara dengan ZDF.
Dia mengklaim, "Rezim mullah ini telah membawa kematian dan kehancuran bagi dunia."
“Saya hanya bisa berkata: Rasa hormat yang sebesar-besarnya atas fakta bahwa tentara Israel dan para pemimpin Israel memiliki keberanian untuk melakukan ini,” papar dia.
"Saya berasumsi bahwa serangan beberapa hari terakhir telah melemahkan rezim mullah secara signifikan dan tidak mungkin kembali ke kekuatan sebelumnya, membuat masa depan negara ini tidak pasti," ujar Merz dalam wawancara terpisah dengan Die Welt.
Jerman merupakan bagian dari kelompok P5+1, yang merundingkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang umumnya dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, pada tahun 2015.
Meskipun mendukung serangan Israel tersebut, Merz menyatakan Berlin siap mendukung negosiasi baru untuk memastikan Iran tidak pernah memperoleh senjata nuklir.
Israel membenarkan serangannya pada hari Jumat dengan mengklaim Iran berada di ambang memperoleh senjata nuklir.
Teheran telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan program nuklirnya sepenuhnya bersifat damai.
Iran membalas dengan menembakkan puluhan rudal balistik ke Israel, dengan kedua belah pihak saling serang sejak saat itu.
Iran telah melaporkan 224 kematian sejak permusuhan dimulai. Israel telah melaporkan 24 kematian.
Dalam pernyataan bersama pada hari Senin, para pemimpin G7 menyebut Iran sebagai "sumber utama ketidakstabilan dan teror regional."
Mereka menambahkan, "Kami secara konsisten menegaskan Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir."
Presiden AS Donald Trump, yang tiba-tiba mempersingkat kehadirannya di KTT G7, menuntut "penyerahan tanpa syarat" dari Iran pada hari Selasa.
Washington sebelumnya menuntut agar Teheran menghentikan semua pengayaan uranium, yang oleh para pejabat Iran digambarkan sebagai "sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan."
Iran saat ini memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, jauh di atas batas 3,67% yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 yang sekarang sudah tidak berlaku lagi, yang dibatalkan dan tidak berlaku setelah Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan tersebut selama masa jabatan pertamanya.
Rusia telah mengutuk serangan udara awal Israel dan menyerukan deeskalasi. Presiden Vladimir Putin berbicara dengan Trump melalui telepon selama akhir pekan, dan menurut ajudan Kremlin Yury Ushakov, keduanya membahas kemungkinan menghidupkan kembali negosiasi tentang program nuklir Iran.
Baca juga: Gelombang Serangan Rudal Iran Hancurkan Israel, Pemimpin Tertinggi Khamenei: Pertempuran Dimulai
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Weizmann Institute, Lab Senjata Canggih Israel Hancur Dirudal Iran
0 Komentar