Soal Potensi Migas di 4 Pulau yang Kini Masuk Sumut, Muzakir Manaf: Itu Harta Karun. - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Soal Potensi Migas di 4 Pulau yang Kini Masuk Sumut, Muzakir Manaf: Itu Harta Karun. - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Soal Potensi Migas di 4 Pulau yang Kini Masuk Sumut, Muzakir Manaf: Itu Harta Karun.

684c6094b4d95

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), belum dapat memastikan potensi minyak dan gas (migas) di empat pulau yang kini ditetapkan sebagai bagian dari wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Hal ini disampaikan Mualem usai menggelar rapat dengan Forbes DPR/DPD RI pada Jumat (13/6/2026) malam di Pendopo Gubernur Aceh.

"Mungkin, mungkin iya mungkin tidak, itukan harta karun," ujarnya singkat.

Senada, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, ia belum mendapatkan informasi terkait potensi migas di kawasan tersebut.

Serangan Rudal Iran Tewaskan 2 Orang di Israel, Sejumlah Bangunan Hancur

Baca juga: Muzakir Manaf Tolak Ajakan Bobby Kelola Bersama 4 Pulau Aceh yang Jadi Milik Sumut

"Kita belum tahu lagi. Bisa kemungkinan ada juga mungkin," kata Oyon.

Empat pulau yang menjadi sorotan, yaitu Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang, sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Aceh Singkil.

Namun, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025, yang ditetapkan pada 25 April 2025, keempat pulau tersebut kini berada di bawah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut.

Oyon menjelaskan bahwa secara historis, pulau-pulau tersebut dulunya diduduki oleh masyarakat Aceh, yang dibuktikan melalui surat edaran Agraria tahun 1965 dan keberadaan pohon kelapa.

"Ada tugu di sana, jelas. Dalam RTRW Aceh Singkil, empat pulau itu juga masuk wilayah Aceh. Ada bangunan kok di sana, ada pelabuhan, mushala, dan rumah masyarakat di sana," tuturnya.

Baca juga: 4 Pulau Aceh Masuk Sumut, Muzakir Manaf: Hak Kami, Wajib Kami Pertahankan

Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal, menjelaskan bahwa keempat pulau tersebut tidak termasuk dalam Wilayah Kerja (WK) Offshore West Aceh (OSWA) yang berada di bawah kewenangan BPMA.

"Secara umum, keempat pulau tersebut berdekatan dengan Wilayah Kerja Offshore West Aceh (OSWA)," kata Nasri melalui pesan WhatsApp pada Kamis (12/6/2025).

Nasri menambahkan bahwa di lokasi empat pulau tersebut belum terdapat cakupan data seismik, sehingga proses evaluasi potensi migas belum dapat dilakukan secara komprehensif.

"Kami mendorong adanya survei awal dan akuisisi data seismik agar potensi migas bisa diidentifikasi lebih jelas," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari website resmi BPMA, Conrad Asia Energy Ltd terpilih sebagai pemenang lelang Wilayah Kerja Offshore North West Aceh (ONWA) atau Blok Meulaboh, serta Offshore South West Aceh (OSWA) atau Blok Singkil.

Baca juga: Upaya Aceh Ambil Kembali 4 Pulau yang Kini Masuk Sumut

Kedua blok migas tersebut diproyeksikan memiliki sumber daya yang melimpah.

Total potensi di Blok Singkil dengan asumsi P50 mencapai 296 miliar kaki kubik gas (BCF), sedangkan Blok Meulaboh memiliki potensi minyak bumi sebesar 192 juta barrel minyak (MMBO) dan potensi gas sebesar 1,1 triliun kaki kubik gas (TCF).

Potensi hidrokarbon diyakini berada pada Wilayah Kerja OSWA (Blok Singkil) yang memiliki luas area kerja sebesar 8.200 km persegi, dan ONWA (Blok Meulaboh) seluas 9.200 km persegi dengan risiko geologi rata-rata moderate to high risk, khususnya terkait keberadaan source rock.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Reaksi Menhan Israel Usai Iran Luncurkan Serangan Balasan

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Opsiinfo9

Opsi lain

powered by Surfing Waves

Post Bottom Ad

Pages