Skip to main content
728

Trump Dianggap Main Dua Kaki: Dukung Serangan Israel, tapi Minta Iran Lanjutkan Dialog Nuklir - Halaman all - TribunNews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,

Trump Dianggap Main Dua Kaki: Dukung Serangan Israel, tapi Minta Iran Lanjutkan Dialog Nuklir - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menjadi sorotan.

Trump belum lama ini menyampaikan dukungan terbuka terhadap serangan militer Israel ke Iran.

Padahal sebelumnya, dia menyerukan jalur diplomasi.

Dukungan tersebut Trump sampaikan melalui akun media sosial pribadinya, Truth Social pada Sabtu (14/6/2025).

Di unggahan tersebut, Trump menyebut serangan Israel ke Iran sebagai "operasi luar biasa".

Dirinya lantas menyatakan Operasi Rising Lion bisa memberi "kesempatan kedua" bagi Iran, sebelum menurutnya “tak ada yang tersisa dari Kekaisaran Iran.”

Komentar Trump ini langsung memicu kontroversi.

Pada Jumat (13/6/2025), Trump justru menyampaikan pernyataan yang berlawanan.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyerukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk "tidak menggagalkan jalur diplomasi" terkait program nuklir Iran yang sedang dibangun bersama negara-negara Barat.

Sikap Trump yang berubah drastis dalam waktu kurang dari 24 jam menimbulkan pertanyaan besar tentang konsistensi kebijakan luar negeri AS.

Surat kabar The New York Times mencatat bahwa retorika Presiden AS itu dapat mempersulit upaya negosiasi yang tengah dijalankan oleh Uni Eropa dan Tiongkok.

Baca juga: Rangkuman Perang Iran Vs Israel Sepanjang Minggu Dini Hari: Rudal Teheran Bakar Kilang Minyak Haifa

Beberapa diplomat Barat dilaporkan terkejut dan kecewa dengan pernyataan terbaru tersebut.

Kritik paling tajam datang langsung dari Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Dalam pembicaraan via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Pezeshkian menyebut ucapan Trump sebagai dukungan terhadap agresi militer.

“Kami tidak akan tunduk di bawah tekanan dan tuntutan tak rasional, apalagi saat rakyat kami diserang rudal,” ujarnya, dikutip Times of Israel.

Ia menegaskan bahwa Iran tetap terbuka pada diplomasi, namun hanya jika dibangun atas dasar saling menghormati, bukan intimidasi.

Sementara itu, Gedung Putih belum mengeluarkan klarifikasi resmi terkait perubahan sikap Trump.

Namun, juru bicara Departemen Luar Negeri menyebut bahwa AS “masih mendukung solusi damai dan diplomasi multilateral.”

Ketegangan meningkat sejak Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada Jumat (13/6/2025), menargetkan beberapa lokasi strategis yang diduga sebagai fasilitas nuklir.

Iran membalas dengan serangan rudal ke wilayah Israel pada hari berikutnya. Hingga kini, lebih dari 200 korban jiwa dilaporkan tewas di kedua negara.

Trump Ancam Iran di Parade Militer

Di tengah krisis yang semakin panas, Trump menyampaikan pidato tegas dalam parade militer memperingati 250 tahun Angkatan Bersenjata AS di Washington, DC, Sabtu (14/6/2025).

“Musuh-musuh Amerika telah belajar berkali-kali bahwa jika mereka mengancam rakyat kami, tentara kami akan datang kepada mereka. Kekalahan mereka sudah pasti,” kata Trump dalam pidatonya.

Meski tidak menyebut Iran secara langsung, pernyataan tersebut dipandang sebagai pesan tersirat kepada Teheran.

Apalagi, AS memiliki kehadiran militer besar di Timur Tengah dengan puluhan ribu tentara tersebar di wilayah strategis.

Baca juga: Maskapai Dunia Panik! 20 Lebih Penerbangan Dihentikan usai Serangan Balasan Iran ke Israel

Sebelumnya, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri AS juga telah menegaskan bahwa jika kepentingan AS terkena dampak dari aksi balasan Iran, Washington akan memberikan respons tegas.

Pernyataan Trump memperkuat sinyal bahwa AS tidak segan untuk turut campur jika konflik Israel-Iran berubah menjadi perang kawasan berskala penuh.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Posting Komentar

0 Komentar

728