Trump Klaim Gencatan Senjata Gaza Mungkin Tercapai dalam Minggu Depan | Sindonews
Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Trump Klaim Gencatan Senjata Gaza Mungkin Tercapai dalam Minggu Depan | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Sabtu, 28 Juni 2025 - 07:14 WIB
Presiden AS Donald Trump. Foto/irna
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia yakin ada kemungkinan gencatan senjata dalam konflik Gaza akan tercapai dalam seminggu.
Trump, dalam acara di Ruang Oval untuk merayakan kesepakatan Kongo-Rwanda, mengatakan kepada wartawan bahwa ia yakin gencatan senjata sudah dekat.
Ia mengatakan ia baru saja berbicara dengan beberapa orang yang terlibat dalam upaya mencapai gencatan senjata untuk mengakhiri permusuhan antara Israel dan Hamas.
Sementara itu, militer Israel telah mengeluarkan perintah pemindahan paksa ke beberapa wilayah di Gaza, termasuk kotamadya Nuseirat, Zahraa, dan Mughraqa, dan lingkungan di pantai utara, al-Nuzha, al-Bawadi, al-Basma, al-Zahraa, al-Basatin, Badr, Abu Hureira, al-Rawda, dan al-Safa.
"Demi kebaikan Anda, segera evakuasi ke selatan ke daerah al-Mawasi dan jangan kembali ke daerah yang terkena dampak pertempuran," ujar juru bicara militer berbahasa Arab, Avichay Adraee, dalam posting di X.
“Tentara Israel beroperasi dengan kekuatan ekstrem untuk menghancurkan kemampuan organisasi di daerah-daerah ini, karena semua daerah digunakan untuk meluncurkan roket," ujar Adraee.
Analis politik Al Jazeera Marwan Bishara mengatakan para pemimpin Israel memperpanjang perang di Gaza meskipun memiliki banyak kesempatan untuk mengakhirinya.
"Mereka bisa saja mengakhiri perang beberapa minggu, bahkan beberapa bulan yang lalu – mereka tidak melakukannya," papar Bishara.
Dia menjelaskan, "Tidak ada gencatan senjata karena mereka ingin melanjutkan perang, bukan karena ada alasan kuat untuk tidak melakukannya."
Pernyataannya muncul saat rincian baru yang mengerikan muncul dari Gaza. Bishara menggambarkan kampanye Israel sebagai "sangat jahat" dalam beberapa minggu terakhir, dengan tentara menargetkan "pengungsi yang kelaparan, keluarga yang berduka yang terlantar", dan anak-anak yang mencoba membawa makanan untuk kerabat mereka.
Sementara itu, setelah laporan surat kabar Haaretz mengutip tentara yang tidak disebutkan namanya mengatakan mereka diperintahkan menembak ke arah kerumunan, Bishara menambahkan, "Kita telah melihat perang terhadap anak-anak, terhadap rumah sakit, terhadap dokter, terhadap jurnalis."
"Sekarang, jelas mereka benar-benar telah menerima perintah untuk melakukan ini," ungkap dia.
Baca juga: Memanas Lagi, Menhan Israel Instruksikan Militer Siapkan Rencana Aksi Melawan Iran
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun