Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina Rudal Patriot Ukraina

    3 Risiko Besar yang Dihadapi AS dengan Pengiriman Rudal Patriot ke Ukraina | SINDONEWS

    4 min read

     Dunia Internasional,Konflik Rusia Ukraina,

    3 Risiko Besar yang Dihadapi AS dengan Pengiriman Rudal Patriot ke Ukraina | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Selasa, 15 Juli 2025 - 15:15 WIB

    3 Risiko Besar yang...

    AS menghadapi risiko besar dengan pengiriman rudal patriot ke Ukraina. Foto/X/@jurgen_nauditt

    MOSKOW 

    - Paket senjata baru Presiden Donald Trump untuk

     Ukraina 

    merupakan ladang ranjau keamanan bagi AS. Itu diungkapkan kata pensiunan kolonel Earl Rasmussen kepada Sputnik.

    "Ada banyak tantangan di sini, dan itu tidak menempatkan kita dalam situasi yang baik," Rasmussen memperingatkan.


    3 Risiko Besar yang Dihadapi AS dengan Pengiriman Rudal Patriot ke Ukraina

    1. Stok Menipis

    Stok AS "sangat rendah" dan kapasitas produksi terbatas.

    Mengirim lebih banyak rudal ke Israel membebani sumber daya AS.

    "Kami mengambil risiko di sini — ini akan memengaruhi kesiapan dan postur militer kami sendiri," kata Rasmussen.

    Baca Juga: Meski Punya Bom Nuklir, Pakar Ini Ungkap 3 Alasan Militer Pakistan Tak Berani Melawan Israel


    2. Penggantian yang Mahal

    Setiap baterai Patriot berharga USD1 miliar, dan rudalnya masing-masing berharga USD7 hingga USD10 juta—dengan dua rudal biasanya dibutuhkan untuk mencegat satu target.

    "Jika kami memasok 30 rudal, rudal-rudal itu akan habis dalam seminggu, mungkin kurang," catat pakar tersebut.

    Pengisian ulang akan sangat mahal — jika AS dapat menemukan stoknya.

    "Peningkatan permintaan produksi juga akan meningkatkan biaya, mendorong harga di atas USD10 juta," ujar Rasmussen.


    3. AS Terjerumus Lebih Dalam ke Konflik Ukraina

    Pengawasan sistem merupakan masalah besar, menurut pakar tersebut. Sistem AS yang canggih membutuhkan kru terlatih, intelijen NATO, dan penasihat AS di lapangan.

    "Hal itu menciptakan risiko potensial terkait seberapa besar keterlibatan kita. Apakah kita terlibat langsung?" tanya Rasmussen.

    (ahm)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Houthi Tembak Jatuh...

    Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal

    Komentar
    Additional JS