Anggota Parlemen Malaysia Soroti Perbedaan Sambutan PM Anwar Ibrahim dengan Presiden Prabowo di Prancis - Global Liputan6
Anggota Parlemen Malaysia Soroti Perbedaan Sambutan PM Anwar Ibrahim dengan Presiden Prabowo di Prancis - Global Liputan6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266632/original/044415700_1751012186-IMG_8254.jpg)
Parleman Malaysia saat ini tengah menyoroti perbedaan sambutan yang didapat saat kedatangan Perdana Menteri Malaysia atau PM Malaysia Anwar Ibrahim dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Prancis.
Diperbarui 27 Jul 2025, 14:52 WIBDiterbitkan 27 Jul 2025, 14:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/6/2025). (Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)... Selengkapnya
Liputan6.com, Jakarta - Parleman Malaysia saat ini tengah menyoroti perbedaan sambutan yang didapat saat kedatangan Perdana Menteri Malaysia atau PM Malaysia Anwar Ibrahim dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Prancis.
Hal itu disampaikan Anggota Parlemen Malaysia dari daerah pemilihan Machang dalam sesi Persidangan Dewan Rakyat yang berlangsung beberapa waktu lalu dan disiarkan melalui kanal YouTube resmi Parlimen Malaysia pada Senin 21 Juli 2025.
Menurut Machang, Prabowo mendapat undangan resmi langsung dari Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghadiri perayaan Hari Nasional Bastille Day 2025.
"Prabowo hadir dijemput oleh Presiden Prancis, Macron ke perayaan hari kebangsaan Bastille Day 2025," ujar Machang dalam forum parlemen tersebut, dikutip Liputan6.com, Minggu (27/7/2025).
Machang mempertanyakan mengapa Anwar Ibrahim tidak menerima sambutan setara. Menurut dia, kunjungan PM Malaysia Anwar Ibrahim ke Prancis justru ditangani oleh pejabat protokol dengan tingkat yang lebih rendah, berbeda dengan penyambutan resmi Prabowo.
"Kenapa Anwar Ibrahim tidak dijemput? Malah, bahwa pengurus tinggi di ASEAN, beliau (Anwar Ibrahim) dijemput oleh pegawai yang protokolnya jauh lebih rendah, dibandingkan dengan Prabowo yang mendapatkan sambutan dari Menteri Dalam Negeri (Prancis)," kata Machang.
Machang menilai, penyambutan Anwar Ibrahim terkesan biasa saja tanpa acara besar maupun liputan internasional, bahkan berlangsung dalam keadaan 'sepi'.
Machang berharap pemerintah Malaysia mampu meningkatkan citra dan nama besar negara di kancah internasional. Dia pun menilai perlu ada strategi komunikasi yang lebih baik agar kunjungan kenegaraan seperti ini mendapat sorotan positif media dunia.
"Inilah berkenaan dengan peliputan media yang perlu diperluas untuk mengharumkan citra dan nama besar Malaysia di mata dunia," terang Machang.
Singgung Langsung Sambutan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5266509/original/021003300_1751006163-Screenshot_20250627_131352_YouTube.jpg)
Presiden Prabowo Subianto menyambut langsung kedatangan PM Malaysia Anwar Ibrahim di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (27/6/2025). (Youtube Sekretariat Presiden)... Selengkapnya
Machang secara khusus menyinggung kunjungan PM Malaysia Anwar Ibrahim ke Istana Kepresidenan Prancis pada 3 Juli 2025 lalu, yang dinilainya kurang bergema, jika dibandingkan dengan kemeriahan kunjungan resmi Prabowo ke Paris pada 14 Juli 2025.
Sebelumnya diketahui, pada kunjungan yang bertepatan dengan perayaan Bastille Day 2025, Presiden Prabowo disambut dengan serangkaian acara kenegaraan yang meriah, mulai dari parade militer, upacara megah, hingga jamuan kehormatan.
Sambutan besar dari Macron kepada Prabowo bahkan mendapat sorotan dari media-media internasional, termasuk media ternama asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP).
Sambutan meriah Macron ke Prabowo itu bahkan menjadi sorotan media internasional, salah satunya dari media kenamaan asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP).
"Kunjungan Presiden Indonesia ke Prancis tidak hanya peran besar bagi negaranya, tapi juga kesempatan menggambarkan negaranya sebagai pemain aktif secara global," demikian sorotan SCMP dalam artikel yang tayang pada 17 Juli 2025.
Prabowo: Prancis Salah Satu Mitra Utama RI dalam Modernisasi Alutsista
Prabowo: Prancis Salah Satu Mitra Utama RI dalam Modernisasi Alutsista
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5283409/original/087049400_1752554095-20250715-Prabowo-AFP_1.jpg)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) menyambut Presiden Indonesia Prabowo Subianto sebelum pertemuan bilateral di Istana Elysee, Paris pada 14 Juli 2025. (Ludovic MARIN/AFP)... Selengkapnya
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan. Termasuk, dalam pengembangan industri pertahanan melalui joint production dan alih teknologi.
"Kami tentunya sudah memiliki perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista pertahanan," kata Prabowo usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 28 Mei 2025.
Dia menyampaikan pertemuan Indonesia-France Defence Dialogue ke-11 di Jakarta pada April 2025 yang mencatatkan hasil positif.
Selain itu, Prabowo mengapresiasi partisipasi Indonesia dalam latihan militer bersama yang digelar di oleh Prancis untuk menjaga stabilitas kawasan.
"Partisipasi Indonesia dalam latihan Angkatan Laut La Perouse sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga stabilitas kawasan," ujarnya.
Tinjau Akmil
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5282914/original/077169000_1752489418-WhatsApp_Image_2025-07-14_at_15.28.39_f7024394.jpg)
Presiden Prabowo Subianto memberikan salam hormat kepada kontingen Indonesia saat tampil pada peringatan Bastille Day atau Hari Nasional Prancis di Paris, Senin (14/7/2025). (Dok. Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)... Selengkapnya
Prabowo mengundang Presiden Macron untuk meninjau pendidilan dan pelatihan tentara Indonesia di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah pada Kamis, 29 Mei 2025. Menurut dia, Indonesia-Prancis berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.
"Kita akan meneruskan kerja sama pertahanan yang meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia kita," ucap Prabowo.
Sementara di bidang ekonomi, Indonesia-Prancis sepakat mendorong hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang. Prabowo meminta dukungan Prancis untuk mempercepat penyelesaian Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
"Dan kami terima kasih bahwa Presiden Macron menjanjikan mendukung keanggotaan kami tidak hanya di CEPA tapi juga di OECD," tutur Prabowo.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4976499/original/022491100_1729595176-Infografis_SQ_17_Prioritas_dan_8_Program_Percepatan_Kabinet_Prabowo-Gibran.jpg)
Infografis 17 Prioritas dan 8 Program Percepatan Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya