Pengamat Sarankan Jokowi Ungkap Sosok Orang Besar yang Sudutkan Dirinya Terkait Ijazah Palsu - Liputan6
Kasus,
Pengamat Sarankan Jokowi Ungkap Sosok Orang Besar yang Sudutkan Dirinya Terkait Ijazah Palsu
Pengamat Politik Iwan Setiawan menyarankan Jokowi mengungkap siapa sosok 'orang besar' yang sengaja memainkan isu ijazah palsu yang terus menyudutkan dirinya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5189860/original/053899700_1744805223-20250416_105314.jpg)
- Jokowi yakini ada agenda besar dari 'orang besar' di balik isu ijazah palsu.
- Iwan sarankan Jokowi ungkap sosok itu agar tak ada spekulasi publik.
- Jika tidak, Jokowi bisa timbulkan multitafsir dan dinamika tak produktif.
Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meyakini, ada agenda besar soal polemik ijazah palsu yang terus menyudutkan dirinya.
Menurut dia, ada 'orang besar' yang sengaja memainkan isu tersebut. Namun saat ditanya siapa sosok tersebut, dirinya enggan menyebut nama.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Iwan Setiawan menyarankan Jokowi mengungkap siapa sosok dimaksud. Tujuannya, kata Iwan, agar tidak adalagi spekulasi publik mengenai polemik ijazah palsu dan pemakzulan.
Advertisement
"Sebaiknya diungkap tokoh atau orang yang dimaksud, Orang Besar yang memiliki agenda besar di balik isu ijazah palsu dan isu pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka karena hal itu sudah berulangkali diungkapkan oleh Jokowi," kata Iwan melalui keterangan tertulis diterima, Minggu (27/7/2025).
Jika tidak demikian, sambung dia, Jokowi malah menimbulkan multitafsir di tengah-tengah publik dan akhirnya akan menjadi perdebatan juga dinamika yang tidak produktif. Apalagi kalau misalnya dijadikan komoditas politik oleh Jokowi.
"Untuk itu, saya kira Jokowi perlu blak-blakan soal ini. Jangan melempar pernyataan yang membuat gaduh," tegas Direktur Indonesia Political Review (IPR) ini.
Iwan membaca, apa yang dikatakan Jokowi merujuk kepada orang atau tokoh yang diduga Jokowi ada di balik Roy Suryo dan lainnya sebagai aktor intelektual yang merupakan lawan politik Jokowi dan keluarga.
"Kita bisa mengidentifikasi lawan politik Jokowi saat ini kan merupakan partai berlambang banteng. Mungkin itu juga mengapa PSI diganti logonya sebagai gambar gajah," sebut Iwan.
Hanya Analisis
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5204518/original/094706100_1746003083-joko3.jpg)
Namun Iwan memberikan disklaimer, bahwa hal itu adalah analisisnya dan bukan menuduh. Sebab dari situasi saat ini nama-nama tersebutlah yang kerap bersinggungan dengan Jokowi.
"Ini merupakan hasil bacaan saya, bersifat dugaan terkait siapa yang dimaksud Jokowi Orang Besar dibalik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran tersebut," Iwan menandasi.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengatakan ada orang besar yang mempunyai agenda soal polemik ijazahnya yang disebut palsu. Termasuk dorongan pemakzulan anaknya, Gibran dari kursi wakil presiden.
"Saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya memang ada orang besar ada yang mem-back up, ya itu saja," kata Jokowi kepada awak media di Solo, Jumat 25 Juli 2025.
Saat ditanya nama, Jokowi tidak menyebut dan mengatakan hal itu sudah menjadi rahasia umum.
"Ya, semua sudah tahulah," singkat Jokowi.
Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi hatinya soal tuduhan ijazah palsu dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Sabtu 26 Juli 2025.
Advertisement
Curhat Jokowi soal Isu Ijazah Palsu di Acara Reuni UGM
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5204517/original/005870900_1746003083-joko.jpg)
Jokowi langsung melontarkan sindiran soal isu ijazah palsu yang belakangan mengemuka saat diminta menyampaikan sambutan.
"Mengenai nostalgia ya, saya lihat senang semuanya. Tapi jangan seneng dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan," ujar Jokowi disambut tawa para alumnus seangkatannya, dilansir Antara.
Ia meminta para sahabatnya juga waspada. Sebab, jika ijazahnya terbukti palsu, bisa saja seluruh angkatan turut terkena imbas.
"Hati-hati nanti keputusan di pengadilan. Begitu keputusannya asli, bapak ibu boleh senang-senang. Tapi begitu tidak, yang 88 (alumni) juga kena," kata Jokowi.
Mantan wali kota Solo itu mengaku heran dengan tudingan yang dinilainya tidak masuk akal, mengingat perjuangannya menempuh seluruh proses kuliah kala itu.
"Saya kadang geleng-geleng juga ini, kadang enggak masuk logika. Tapi ya kejadiannya seperti yang kita lihat. Ini kita kuliah sulit-sulit. Tapi kalau saya, lulus semua. Lulus terus, lulus terus," ucap Jokowi.
Ia pun menyinggung sahabat lamanya, Jambro Sasongko, yang sempat berkali-kali mengulang mata kuliah matematika.
Jokowi mengklaim tidak pernah mengulang mata kuliah laiknnya Jambro, sehingga tidak masuk akal jika justru ijazahnya yang kini dipersoalkan.
"Kalau yang diragukan Pak Jambro itu boleh. Matematikanya mengulang terus. Saya itu enggak pernah mengulang," ucap Jokowi.
Tuduhan Tidak Masuk Akal
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5195118/original/071176300_1745322948-IMG_9434.jpg)
Jokowi menilai, tuduhan yang dialamatkan kepadanya makin tidak masuk akal, lantaran terus berganti isu, dari ijazah palsu ke skripsi lalu beralih ke program KKN.
"Begitu ijazahnya sulit, dicari-cari salahnya, belok ke skripsi. Skripsinya juga (dianggap) palsu. Ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKN-nya didatangi ke sana," kata Jokowi.
Jokowi menyebut dosen pembimbing skripsinya adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, sedangkan pengujinya adalah Ranu Gede dan Ir. Sofyan Wasito.
Ia juga masih mengingat jelas lokasi KKN yang dijalaninya bersama mahasiswa lintas fakultas di Boyolali, Jawa Tengah.
"Saya ingat KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Teman-teman saya juga ingat saya. Dari Fakultas Hukum ada yang namanya Bu Yohana waktu itu, dari Fakultas Biologi ada Bu Rica, dan dari Teknik Geodesi ada yang namanya Eko," tutur Jokowi.
Tak hanya itu, ia juga mengaku sempat diadukan ke polisi karena dianggap melakukan pembohongan publik saat menyebut Ir. Kasmujo sebagai dosen pembimbingnya.
Padahal, menurut dia, Ir. Kasmujo benar-benar membimbingnya selama kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, bahkan setelah lulus masih beberapa kali menyambangi pabrik kayu miliknya untuk membantu menyelesaikan sejumlah persoalan teknis.
"Beliau mementori bagian produksi di pabrik yang saya miliki. Sampai kapan pun saya akan menyampaikan, Pak Kasmujo itu dosen pembimbing saya. Karena memang dosen pembimbing saya," ujar Jokowi.
Menutup sambutannya, Jokowi mengaku saat ini kondisi kesehatannya belum pulih benar. Namun, ia terpaksa menghadiri acara reuni angkatannya tersebut agar tuduhan soal ijazah palsu tidak semakin melebar.
"Waktu dijenguk Pak Bambang (ditanya) 'dateng enggak?'. Ini kalau (saya) enggak datang palsunya tambah ke mana-mana," kata Jokowi disambut gelak tawa rekan-rekannya.
"Ini saya paksakan datang betul. bayangkan kalau saya enggak datang. Nanti 67 orang ngumpul semuanya, Jokowi di mana? Ramai lagi nanti," sambung Jokowi.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4475126/original/072739400_1687326651-Infografis_SQ_Mimpi_SBY_Naik_Kereta_Bersama_Jokowi_dan_Megawati.jpg)
Advertisement