Apa Itu Kemenyan? Viral Pernyataan Wapres Gibran soal Parfum LV dan Gucci - Halaman all - Tribunbanten
Apa Itu Kemenyan? Viral Pernyataan Wapres Gibran soal Parfum LV dan Gucci - Halaman all - Tribunbanten

TRIBUNBANTEN.COM - Baru-baru ini pernyataan Wapres Gibran Rakabuming Raka soal kemenyan, parfum LV dan Gucci menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Diberitakan sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka menyinggung ibu-ibu yang memakai parfum mahal merek Louis Vuitton (LV) dan Gucci.
Menurut Gibran, banyak yang tak menyadari bahwa parfum tersebut dibuat dari kemenyan.
"Tapi dari dulu ya, sekali lagi, kita jualnya jual mentah. Ibu-ibu yang pakai parfum LV, Gucci, dan lain-lain itu dari kemenyan. Kita jualnya mentah terus," ujar Gibran saat berbicara di hadapan Peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional, seperti dikutip dari video Setwapres, Senin (14/7/2025).
Gibran mengaku pernah ditertawakan saat berbicara mengenai hilirisasi kemenyan setelah berkunjung ke Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
Di sana, Gibran mendatangi sebuah pusat riset dan menemukan kemenyan.
"Dan di sana kita menemukan yang namanya kemenyan. Saya pernah bicara itu, masalah hilirisasi kemenyan, banyak yang ketawa, 'wong kemenyan buat dukun nyenyenye'. Salah. Kemenyan itu sama berharganya dengan nikel," tuturnya.
Gibran mendorong anak-anak muda untuk terus melakukan riset.
Dia berjanji akan memberikan tempat yang lebih baik untuk melakukan riset serta menyediakan alat terkini.
"Makanya kita dorong anak-anak muda untuk riset, kita sediakan tempat lain yang baik untuk riset, alat-alat terkini hilirisasi. Ini bukan hanya hilirisasi nikel dan lain-lain, ada yang namanya kemenyan dan masih banyak lagi," imbuhnya.
Apa Itu Kemenyan?
Dikutip WartaKotalive.com dari brittanica.com, Kemenyan adalah getah aromatik yang mengandung minyak atsiri, dan telah lama digunakan dalam pembuatan dupa dan parfum.
Sejak zaman kuno, kemenyan sangat dihargai, baik dalam praktik ibadah maupun sebagai bahan obat-obatan.
Hingga kini, kemenyan tetap menjadi bagian penting dalam berbagai tradisi budaya dan keagamaan, terutama dalam liturgi gereja Katolik Roma dan Ortodoks Timur.
Selain itu, resin ini juga dimanfaatkan dalam aromaterapi, produk perawatan kulit, serta pengobatan tradisional dan Timur.
Kemenyan diperoleh dari pohon-pohon genus Boswellia (keluarga Burseraceae), terutama dari spesies Boswellia frereana, B. sacra, B. papyrifera, dan B. serrata.
Pohon-pohon ini tumbuh di Somalia, wilayah Hadhramaut di Yaman, Oman, serta sebagian wilayah India dan Pakistan.
Untuk mengambil getahnya, batang pohon disayat sehingga mengeluarkan cairan seperti susu yang akan mengeras ketika terkena udara.
Resin ini biasanya dikumpulkan dari pohon-pohon yang dibudidayakan di Afrika Timur dan Jazirah Arab, meskipun kadang-kadang berasal dari pohon liar.
Beberapa spesies Boswellia, terutama B. papyrifera, kini menghadapi ancaman serius akibat hilangnya habitat, penggembalaan ternak yang berlebihan, serangan kumbang, dan perubahan pola kebakaran di wilayah asalnya.
Sejarah penggunaan kemenyan sangat panjang. Bangsa Mesir kuno menggunakannya dalam ritual keagamaan, sementara dalam tradisi Yahudi, kemenyan merupakan bagian dari dupa yang dipersembahkan di tempat suci, dan kerap disebut dalam kitab Taurat.
Dalam Kekristenan, kemenyan adalah salah satu dari tiga persembahan yang diberikan oleh orang Majus kepada bayi Yesus, yang sering ditafsirkan sebagai simbol peran imamat-Nya.
Plinius Tua, seorang ilmuwan Romawi, pernah menggambarkan ciri-ciri kemenyan berkualitas dan menyebutnya sebagai penawar racun hemlock.
Sementara itu, tabib Persia terkenal, Ibnu Sina (Avicenna), merekomendasikan kemenyan untuk mengobati berbagai penyakit fisik. Di Tiongkok dan wilayah Timur lainnya, kemenyan telah lama digunakan dalam pengobatan, baik secara internal maupun eksternal.
Dalam beberapa dekade terakhir, kemenyan kembali populer di dunia modern, khususnya dalam bidang aromaterapi.
Minyak esensial yang disuling dari resin kemenyan digunakan dalam berbagai produk kosmetik dan perawatan kulit, serta dikenal sebagai pengobatan topikal untuk radang sendi dan berbagai jenis nyeri.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com