Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Menperin pinfo Tarif Impor

    Tarif Trump 19 Persen, Menperin: Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia - Kompas

    4 min read

     

    Tarif Trump 19 Persen, Menperin: Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia

    JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini kesepakatan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang turun menjadi 19 persen dari semula 32 persen dapat memacu daya saing produk manufaktur domestik di pasar ekspor.

    “Keputusan Amerika untuk menurunkan atau menyesuaikan tarif terhadap sejumlah komoditas ekspor manufaktur Indonesia akan meningkatkan daya saing produk kita di pasar mereka. Ini akan berdampak langsung terhadap industri terutama utilisasi, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan struktur industri nasional," kata Agus di Jakarta, Rabu (16/7/2025) seperti dikutip Antara.

    Menurut Menperin, kesepakatan ini akan menggairahkan sektor manufaktur Indonesia karena pintu ekspor ke Amerika kembali terbuka lebih luas lagi, serta menegaskan bahwa pelaku industri domestik mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berhasil mencapai kesepakatan positif dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai pemberlakuan tarif resiprokal bagi kedua negara.

    Baca juga: Pakar: Tarif Impor Berhasil Turun 13 Persen, Tapi Kompensasinya Berat...

    Diskon Jadi 19 Persen untuk Indonesia, Apa yang Diinginkan Trump dari Tarif?

    Agus mengatakan, dalam skema rantai produksi, saat ini rasio output sektor manufaktur Indonesia untuk tujuan pasar ekspor dan domestik adalah 20:80.

    Artinya, sebesar 20 persen output produk manufaktur Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor. Sisanya, 80 persen mengisi permintaan di pasar domestik.

    “Dari total 20 persen output produk manufaktur yang berorientasi ekspor tersebut, sebagian dijual ke pasar Amerika,” kata dia.

    Menperin menyebutkan, sepanjang tahun 2024, nilai ekspor produk Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 26,31 miliar dollar AS atau sekitar 9,94 persen dari total ekspor Indonesia ke dunia yang sebesar 264,70 miliar dolar AS.

    “Untuk tingkat utilisasi industri Indonesia pada 2024 juga dicatat sebesar 65,3 persen, yang menandakan ruang utilisasi produksi yang bisa ditingkatkan industri lebih tinggi lagi guna merespons permintaan positif pasar ekspor Amerika pasca kesepakatan tarif ini,” katanya.

    Lebih lanjut, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan dengan Amerika sebesar 14,34 miliar dolar AS, yang menyumbang 46,2 persen dari total surplus perdagangan Indonesia pada tahun tersebut.

    Menperin optimistis pengumuman kesepakatan tarif impor Amerika ini akan menggairahkan industri untuk meningkatkan utilisasi produksi terutama utilisasi industri padat karya yang berorientasi ekspor.

    “Tentunya, hal ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lebih luas lagi pada industri padat karya seperti industri tekstil, produk tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan lainnya,” ujarnya.

    IEU-CEPA

    Di lain sisi, Menperin menyampaikan pelaku industri di Indonesia terutama sektor padat karya, juga mengapresiasi telah disepakati secara politik perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    Perjanjian dagang ini juga dinilai sangat dinanti dan diapresiasi oleh pelaku industri karena akan membuka hambatan ekspor yang selama ini dihadapi oleh produk manufaktur Indonesia.

    Perjanjian IEU-CEPA ini diyakini yang akan membuka akses pasar ekspor Indonesia ke kawasan Eropa secara lebih luas dan kompetitif.

    “Pelaku industri juga berterima kasih dan mengapresiasi kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo yang telah mencapai kesepakatan untuk penyelesaian perjanjian dagang IEU-CEPA. Perjanjian ini sangat ditunggu-tunggu dan dibutuhkan oleh industri manufaktur saat ini agar agar dapat menjual produknya di pasar Eropa serta meningkatkan daya saing produk manufaktur lebih tinggi lagi dibanding produk serupa dari negara lain,” ujar Menperin.

    Keberhasilan Presiden Prabowo atas kesepakatan dagang dengan Amerika dan Uni Eropa merupakan tonggak sejarah penting bagi industri manufaktur Indonesia.

    “Kami yakin dengan dua kesepakatan perdagangan ini maka ekosistem manufaktur Indonesia akan lebih kuat, maju, mandiri dan berdaya saing tinggi ke depannya. Industri manufaktur nasional juga akan berkontribusi lebih tinggi lagi bagi program industrialiasi Presiden Prabowo guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029,” katanya.

    Baca juga: Prabowo: Indonesia-AS Saling Memahami, Tarif Diturunkan Jadi 19 Persen

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    Tarif Trump untuk Indonesia Jadi 19 Persen, Untung atau Buntung?

    Komentar
    Additional JS