Donald Trump: AS Akan Serang Iran Lagi Jika Perlu! | Sindonews
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Donald Trump: AS Akan Serang Iran Lagi Jika Perlu! | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Selasa, 22 Juli 2025 - 13:31 WIB
Presiden Donald Trump mengumbar ancaman dengan menyatakan AS akan menyerang Iran lagi jika perlu. Foto/Facebook Donald J. Trump
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumbar ancaman dengan mengatakan Amerika akan menyerang
Iranlagi jika perlu. Ancaman itu sebagai respons atas pengakuan terbaru Menteri Luar Negeri Iran tentang kerusakan parah situs nuklir Iran akibat serangan Washington bulan lalu.
“Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengenai situs nuklir Iran, ‘Kerusakannya sangat parah, semuanya hancur'. Tentu saja, seperti yang saya katakan—dan kami akan melakukannya lagi, jika perlu!” kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, Selasa (22/7/2025).
Trump juga menyerang CNN karena melaporkan—berdasarkan intelijen awal—bahwa program nuklir Iran belum sepenuhnya dibongkar oleh serangan AS bulan lalu.
Baca Juga: Iran Telah Ganti Beberapa Sistem Rudal yang Rusak akibat Dibombardir Israel
"Seperti yang diwawancarai oleh Bret Baier. CNN, situs berita palsu, harus segera memecat 'reporter' palsu mereka dan meminta maaf kepada saya dan para pilot hebat yang 'MENGHAPUS' situs nuklir Iran. CNN adalah pecundang besar dalam rating, begitu pula MSDNC!" tulis Trump.
Operasi Midnight Hammer AS menargetkan tiga situs nuklir utama Iran menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 yang dilengkapi bom "penghancur bunker" seberat 30.000 pon.
Dalam wawancara dengan penyiar berita
Fox News, Bret Baier, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengonfirmasi tingkat kerusakan yang disebabkan oleh operasi AS tersebut.
"Fasilitas kami telah rusak, rusak parah...sejauh yang saya tahu, fasilitas kami rusak parah," imbuh Araghchi.
Meskipun ada serangan, dia bersikeras Iran tidak akan menghentikan program pengayaan uraniumnya, menyebutnya sebagai masalah kebanggaan nasional.
"Pengayaan kami sangat berharga bagi kami," katanya. "Jelas kami tidak bisa menghentikan pengayaan uranium kami, karena itu adalah pencapaian para ilmuwan kami sendiri dan sekarang lebih dari itu, ini adalah masalah kebanggaan nasional," paparnya.
Iran bersikeras bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai, tetapi badan pengawas nuklir PBB telah memperingatkan bahwa tingkat pengayaan uranium yang diupayakan Teheran tidak memiliki justifikasi sipil.
Dalam jumpa pers di Gedung Putih pada hari Senin, Sekretaris Pers Karoline Leavitt mengatakan bahwa pemerintah Trump tetap terbuka untuk diplomasi.
"Presiden telah sangat jelas mengenai prioritasnya untuk Iran—dia telah menghancurkan kemampuan nuklir mereka, dan saya memahami bahwa pemerintah terus terbuka untuk berunding dengan Iran jika kami menganggapnya perlu," kata Leavitt.
Iran diperkirakan akan bertemu dengan negara-negara Eropa untuk perundingan nuklir pada hari Jumat, tetapi Amerika Serikat tidak akan berpartisipasi.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Balas Serangan AS, Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz