Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Surabaya

    Hore! Pemkot Anggarkan Rp 5 Miliar, 15 Ribu Pengemudi Ojol Surabaya Kini Tercover Jaminan Ketenagakerjaan - Radar Surabaya

    3 min read

     

    Hore! Pemkot Anggarkan Rp 5 Miliar, 15 Ribu Pengemudi Ojol Surabaya Kini Tercover Jaminan Ketenagakerjaan - Radar Surabaya

    RADAR SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan penyerahan bantuan iuran jaminan ketenagakerjaan bagi para pengemudi ojek online (ojol) motor. Penyerahan itu dilakukan secara simbolis dan meng-cover lebih 15 ribu lebih ojol yang ada di Kota Pahlawan.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, pemerintah sengaja memberikan bantuan ini pada para kelompok pekerja rentan. Salah satunya adalah mereka yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojol.

    "Pekerja ojol ini membahayakan. Ketika dia harus 24 jam di jalan, belum lagi ketika ada kecelakaan, maka berapa yang harus ditanggungkan pengobatannya. Dengan BPJS ketenagakerjaan ini, kita memberikan premi seperti pada orang-orang yang membangun Surabaya," ujarnya usai penyerahan simbolis tersebut, Selasa (1/7).

    Baca Juga: Pemprov Jatim Cari Solusi Terkait Fenomena Sound Horeg

    Ketika ada kecelakaan, para ojol ini tentu akan ter-cover menurut dia. Eri mengaku, mulanya rencana ini memang mengalami perdebatan terkait pembayaran iurannya. Apakah akan di-cover perusahaan dari ojol atau dibayarkan secara mandiri.

    "Saya tidak melihat itu. Tapi bagi saya, warga Surabaya yang mau bekerja untuk menafkahi keluarganya dan itu masuk kelompok rentan. Sehingga itu saya harus melakukan covering, saya berikan premi agar dia bisa sejahtera," ungkapnya.

    Dari situ, dia meyakini, keluarga terkait diharapkan mampu mencapai kesejahteraan. Tolak ukur sejahtera sendiri menurut dia adalah ketika yang bersangkutan mendapatkan pendapatan yang sesuai dan pengeluarannya pun bisa diatasi dengan baik.

    Baca Juga: Sifa Kartika Putri Raih Emas Pertama di Cabor Loncat Indah Porprov Jatim IX 2025

    "Pengeluaran itu seperti apa? Ketika dia sakit, kecelakaan, itu yang kita cover. Agar dia semakin sejahtera. Kita totalnya 15 ribu sekian. Ada Grab, Gojek, dan Maxim," ujarnya.

    Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menambahkan, total yang menerima bantuan ini mencapai angka 15.350 orang. 

    Mulanya, dia mengungkapkan, pengajuan awal ada 24 ribu lebih. Setelah dilakukan klarifikasi, ternyata yang dinyatakan sesuai dengan sasaran adalah 15.350 tersebut.

    Baca Juga: Ajaib, Penyandang Disabilitas Selamat Usai Terserempet KA di Sidotopo Sekolahan Surabaya

    "Kenapa berkurang, karena persyaratannya tidak sesuai. Sebab, yang banyak itu mereka ada yang sudah bekerja di perusahaan, ada yang dari RW dan KSH juga ada. Ini nggak boleh karena sudah menerima manfaat dari yang lain. Yang kita cari adalah mereka yang murni bekerja sebagai ojol," tuturnya.

    Hebi melanjutkan, pendataan ini sampai sekarang masih terus bergerak. Data 15 ribu sekian itu menurut dia merupakan data bulan Februari. Pada bulan Juni kemarin, menurut dia masih ada tambahan data usulan baru.

    Hanya saja, prosesnya masih melalui screening ulang guna disesuaikan dengan target sasaran dari pemerintah.

    "Kalau sasaran kami sebenarnya 25 ribu. Rencana ini jika tidak tercapai akan kami alihkan untuk nelayan. Karena termasuk juga dalam kelompok kerja rentan. Anggarannya kemarin itu sekitar Rp 5 miliar sampai bulan Desember," pungkasnya. (dim/nur)

    Komentar
    Additional JS