Kompolnas Ikut Rekonstruksi, Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru Tetap Misterius - Halaman all - Wartakotalive
Lintas Peristiwa,
Kompolnas Ikut Rekonstruksi, Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru Tetap Misterius - Halaman all - Wartakotalive

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus kematian diplomat Kemenlu Arya Daru sudah dua pekan.
Namun, hingga sekarang polisi belum menemukan titik terang mengenai kasus ini.
Saksi sudah banyak diperiksa, namun belum menuju pada calon tersangka.
Bahkan polisi juga belum mengetahui secara persis penyebab kematian Arya Daru.
Baca juga: Saksi Kunci Kematian Diplomat RI Dinilai Dalam Bahaya, LPSK Diminta Turun
Arya Daru ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban dan tertutup selimut pada 8 Juli 2025 lalu.
Adapun penemuan mayat terjadi setelah istri Arya meminta tolong kepada penjaga kos untuk membuka pintu kamar suaminya, setelah korban tidak bisa dihubungi sejak 7 Juli 2025 malam.
Kriminolog pun sudah menganalisa kematian Arya Daru berbasis terori, namun tak juga mendapat konklusi yang tepat.
Kini, giliran Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dilibatkan polisi saat dilakukan rekonstruksi di tempat kost almarhum di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Penyidik Tunggu Hasil Labfor untuk Pastikan Penyebab Kematian Diplomat Kemenlu
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam turut hadir pada rekonstruksi tersebut.
Anam menuturkan, temuan pertama adalah terkait kondisi pintu kamar Arya Daru yang ternyata memang terkunci dari dalam.
Hal ini diketahui saat penjaga indekos diminta oleh Kompolnas untuk memperagakan momen ketika dirinya membuka paksa pintu kamar Arya.
"Kami cek posisi kunci (pintu kamar Arya) karena sangat krusial itu. Kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini karena beliau lah yang membuka pertama kali dan kami minta peragakan," ucapnya.
Baca juga: Penyelidikan Tewasnya Diplomat Kemenlu Arya Daru Tidak Ada Kendala, Kasusnya Segera Terungkap?
"Jadi ada dua kunci, kunci yang memang terpasang di pintunya bisa dibuka dari luar maupun dalam. Terus kunci yang memang ada di dalam yang bentuknya memang slot yang itu hanya bisa dibuka atau dikunci dari dalam," kata Anam.
Berdasarkan pengakuan dari penjaga kos, Anam menyebut kondisi pintu kamar saat Arya ditemukan pertama kali memang terkunci dari dalam.
"Waktu dibuka memang posisinya (pintu kamar Arya) terkunci," ujarnya.
Selanjutnya, Anam mengungkapkan pihaknya turut meminta keterangan saksi yaitu tetangga kamar Arya.
Dalam keterangannya, saksi menyebut tidak ada hal mencurigakan sehari sebelum Arya ditemukan tewas.
"Kami juga ada (meminta keterangan) salah satu penghuni kos-kosan yang masih belum tidur sampai jam 1-an begitu. Apakah ada suara mencurigakan? Nggak ada, suaranya hening seperti biasanya," ucapnya.
"Apakah kondisinya seperti biasanya? Seperti biasanya. Ditambah saat itu, hujan rintik-rintik ya," imbuh Anam.
Anam menuturkan kondisi kamar Arya juga tidak ditemukan kerusakan sama sekali.
Selain itu, dia juga memastikan tidak ada CCTV yang hilang di lokasi kejadian.
Lebih lanjut, dia menjelaskan ikutnya Kompolnas dalam proses rekonstruksi kasus kematian Arya demi memastikan penyelidikan kepolisian telah dilakukan sesuai aturan.
"Kompolnas memastikan apa yang dilakukan rekan-rekan kepolisian sesuai prosedur atau tidak, sesuai substansi atau tidak," jelasnya.
"Kan kalau kayak begini kan kami bisa nanya kalau dijelaskan oleh Polda Metro Jaya, semisal CCTV diambil dari titik yang mana, jumlahnya berapa durasinya yang mana, termasuk dicek kah semua ruang dan model di kamar seperti plafonnya atau jenis kuncinya," sambung Anam.
Arya Daru pertama kali ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning oleh penjaga kosnya pada 8 Juli 2025 pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
Adapun sebelumnya, penjaga kos diminta oleh istri Arya agar mengecek kamar suaminya karena sejak 7 Juli 2025 malam tidak bisa dihubungi.
Penjaga kos sempat terekam kamera CCTV di depan kamar Arya tengah mondar-mandir. Hal itu terjadi pada 8 Juli 2025 dini hari pukul 00.32 WIB dan pagi pukul 05.27 WIB.
Lalu, sebelum penjaga kos mondar-mandir, Arya juga sempat terekam kamera CCTV tengah membuang bungkusan plastik pada 7 Juli 2025 malam pukul 23.30 WIB.
Setelah itu, dia pun langsung kembali ke kamarnya.
Kemudian, pada 8 Juli 2025 pagi, penjaga kos bersama dengan seorang pria berkacamata terekam kembali kamera CCTV tengah mencoba membuka paksa pintu kamar Arya.
Pada momen itulah pertama kali Arya ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning dan tertutup selimut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan penjaga kos yang mondar-mandir di depan kamar Arya karena adanya permintaan istri korban.
"Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati," kata Ade Ary, Sabtu (12/7/2025).
Di sisi lain, hingga saat ini, polisi belum mengetahui secara pasti penyebab tewasnya Arya.
Berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan, polisi baru mengetahui beberapa hal seperti penyakit yang diderita Arya yaitu gerd atau asam lambung dan kolesterol.
Adapun hal itu diketahui lewat keterangan istri Daru. Kemudian, polisi juga telah mengumpulkan beberapa barang bukti seperti obat sakit kepala dan obat penyakit lambung yang ditemukan di kamar korban
Selain itu, polisi juga menyebut tidak ada tanda kekerasan di jasad Arya.
Setelah diautopsi, jenazah Arya pun sudah dimakamkan pada 9 Juli 2025 atau sehari setelah ditemukan di Tempat Pemakaman Sunthen, Jomblangan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09