Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Leonardo Italia Sudah Kantongi Payung Hukum dari Kemhan Indonesia Buat Kolaborasi & Transfer Teknolgi - Zona Jakarta

    9 min read

     

    Leonardo Italia Sudah Kantongi Payung Hukum dari Kemhan Indonesia Buat Kolaborasi & Transfer Teknolgi - Zona Jakarta

    ZONAJAKARTA.COM- Leonardo adalah perusahaan pertahanan asal Italia pesaing ketat Fincantieri yang dua kapal PPA buatannya dibeli Indonesia.

    Dikutip Zonajakarta.com dari Rivista Italiana Difesa edisi 9 April 2025, laporan tahunan Italia disebut melonjak tajam berkat kerja keras Leonardo dan Fincantieri yang kapalnya diborong Indonesia.

    Dalam laporan tahunan yang disampaikan Pemerintah Italia kepada Parlemen, pada tahun 2024 ekspor militer Italia mencapai 7,6 miliar euro, mencatat peningkatan sebesar 35,34% dibandingkan dengan tahun 2023.

    Meski Indonesia menduduki posisi pertama negara penerima ekspor Italia, namun Fincantieri pemasok kapal PPA KRI Brawijaya & KRI Prabu Siliwangi justru menjadi perusahaan kedua penyumbang pendapatan ekspor Italia tahun 2024 karena dikalahkan Leonardo.

    "Dari sisi perusahaan, Leonardo tetap berada di posisi pertama dengan ekspor hampir 1,8 miliar euro, diikuti oleh Fincantieri dengan 1,4 miliar euro, Rheinmetall Italia dengan 426 juta euro – terutama berkat pesanan sistem antipesawat/antipesawat tanpa awak SKYNEX ke Ukraina – dan MBDA Italia dengan 403 juta euro.

    Rincian dan informasi lebih lanjut dalam Risiko & Strategi MINGGUAN 13/25, terbit Jumat 11 April," jelas Rivista Italiana Difesa dalam artikelnya.

    Baca Juga:

    Dikutip Zonajakarta.com dari situs Leonardo, perusahaan asal Italia ini adalah grup industri global yang membangun kapabilitas teknologi di bidang Dirgantara, Pertahanan, & Keamanan.

    Leonardo mengaku perusahaannya memainkan peran penting dalam program-program strategis internasional utama dan merupakan mitra teknologi tepercaya bagi pemerintah, lembaga pertahanan, institusi, dan perusahaan.

    Perusahaan ini sebelumnya dikenal sebagai Finmeccanica.

    Sejak 2017 berganti nama menjadi Leonardo, perusahaan ini telah merangkul warisan, pemikiran sistemik, dan kecerdikan Leonardo da Vinci.

    Sejumlah alutsista buatan Leonardo saat ini digunakan oleh militer Indonesia.

    Baca Juga:

    Leonardo Italia Produsen Helikopter AW189 Sudah Kantongi Payung Hukum Kolaborasi & Transfer Teknolgi dari Kemhan Indonesia

    Diantaranya, radar pemburu rudal nuklir Leonardo RAT 13 DL/M milik TNI AU hingga meriam Leonardo 40mm di KRI Bung Karno 369 korvet milik TNI AL Indonesia.

    Untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, Leonardo telah mengamankan payung hukum dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram resmi Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan

    Ditjen Pothan Kemhan pada 15 Juni 2025 lalu Leonardo Italia dan Kemhan Indonesia menandatangani MoU penting bertepatan dengan penyelenggaraan pameran Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta.

    Leonardo Italia Produsen Helikopter AW189 Sudah Kantongi Payung Hukum Kolaborasi & Transfer Teknolgi dari Kemhan Indonesia
    Leonardo Italia Produsen Helikopter AW189 Sudah Kantongi Payung Hukum Kolaborasi & Transfer Teknolgi dari Kemhan Indonesia

    "Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, yang diwakili oleh Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan - Marsma TNI Dedy Laksmono, S.E., S.T., M.M., menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Industrial Collaboration and Transfer of Technology dengan pihak Leonardo yang diwakili Senior Vice President International Business Development - Corrado Falco di Area MoU Signing Hall A2 Indo Defence 2025.

    MoU ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas industri pertahanan nasional, dari desain hingga produksi, baik untuk Industri Pertahanan BUMN maupun BUMS melalui kerjasama dengan pihak Leonardo dalam bidang kedirgantaraan, pertahanan laut/darat/udara, elektronik, sensor dan keamanan siber, MRO (Maintenance, Repair and Overhaul), pelatihan dan simulasi.

    Baca Juga:

    MoU ini sebagai payung hukum bagi Leonardo dalam melaksanakan kerjasama dengan Industri Pertahanan Indonesia.

    Kegiatan penandatanganan MoU berjalan dengan aman, lancar dan tertib," terang Ditekkindan lewat unggahan akun Instagramnya.

    Leonardo Italia Produsen Helikopter AW189 Sudah Kantongi Payung Hukum Kolaborasi & Transfer Teknolgi dari Kemhan Indonesia
    Leonardo Italia Produsen Helikopter AW189 Sudah Kantongi Payung Hukum Kolaborasi & Transfer Teknolgi dari Kemhan Indonesia

    Di ajang pameran pertahanan bergengsi Indonesia itu, helikopter buatan Leonardo AW189 juga ketiban rejeki nomplok.

    Pasalnya, dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Facebook PT Dirgantara Indonesia pada 11 Juni 2025, PTDI menyepakati penjualan enam unit helikopter angkut berat AW189 ke Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    "Pada hari pertama penyelenggaraan Indo Defence 2024 Expo & Forum, PTDI sepakati kontrak jual beli 6 (enam) unit Helikopter Angkut Berat AW189 dengan Baranahan Kementerian Pertahanan RI," jelas unggahan tersebut.

    Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan secara simbolis menandatangani dokumen kontrak jual beli tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin pada agenda Penandatanganan Kontrak Bersama Kementerian Pertahanan dengan BUMN & BUMS, bertempat di Pre-Function Hall D2, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Halaman:
    Leonardo Italia Produsen Helikopter AW189 Sudah Kantongi Payung Hukum Kolaborasi & Transfer Teknolgi dari Kemhan Indonesia

    Baca Juga:

    "Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya kolektif dalam memperkuat postur pertahanan udara nasional melalui pengadaan Alutsista yang andal, modern, dan adaptif terhadap berbagai misi.

    Helikopter AW189 akan hadir sebagai solusi heavy-lift multi-mission yang siap memperkuat daya jangkau dan mobilitas udara TNI.

    Lebih dari sekedar pengadaan, kontrak ini membuka peluang besar bagi PTDI dalam memperluas kapabilitasnya di bidang helikopter, termasuk peningkatan kapasitas teknis, pemeliharaan, serta pengembangan industri pendukung.

    Dengan bertambahnya jenis helikopter yang dikelola PTDI, maka capability list (caplist) Perusahaan pun akan berkembang, memperkuat posisi PTDI sebagai pusat unggulan industri dirgantara di kawasan," jelas PTDI dalam unggahan akun Facebook miliknya.

    Sebagai satu-satunya industri pesawat terbang di Asia Tenggara, PTDI berperan aktif dalam mengisi kebutuhan armada udara nasional, baik untuk kepentingan pertahanan maupun non-pertahanan.

    PTDI terus mendorong peningkatan daya saing melalui pengembangan teknologi, pemanfaatan kapasitas industri dalam negeri, dan ekspansi pasar global.

    Baca Juga:

    Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, PTDI telah menempatkan diri sebagai pelaku utama industri kedirgantaraan yang terintegrasi, mulai dari desain dan produksi, hingga pemeliharaan dan pengembangan teknologi.

    “PTDI siap menjawab setiap kebutuhan armada udara nasional.

    Dengan pengalaman rekayasa dan manufaktur yang teruji, serta jaringan kemitraan global yang solid, kami hadir untuk mendukung kemandirian pertahanan Indonesia dengan semangat juang dan dedikasi tinggi,” ujar Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.

    “Pengadaan heli ini akan mendorong akselerasi transformasi PTDI dalam memperkuat rantai pasok nasional dan menjadikan industri dirgantara Indonesia semakin mandiri dan berdaya saing,” lanjutnya.

    Dalam mendukung transformasi tersebut, PTDI menempatkan SDM muda sebagai penggerak utama inovasi.

    Keterlibatan mereka dalam pengembangan teknologi dan rekayasa helikopter terus didorong agar generasi muda Indonesia mampu menjawab tantangan industri global.

    Baca Juga:

    Leonardo Italia Produsen Helikopter AW189 Sudah Kantongi Payung Hukum Kolaborasi & Transfer Teknolgi dari Kemhan Indonesia

    “Kami sedang menyiapkan panggung lahirnya kembali para Habibie masa depan.

    Anak-anak muda ini bukan hanya mewarisi semangat, tapi juga membawa energi baru yang akan menjadikan PTDI sebagai kekuatan industri global yang membanggakan,” tambah Gita Amperiawan.

    Momentum penandatanganan kontrak ini juga menjadi batu loncatan penting dalam penguatan sektor industri strategis nasional dan pembuktian bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk berdiri sejajar dengan kekuatan industri global.

    Indo Defence 2024 menjadi ajang penting bagi PTDI untuk menunjukkan bahwa industri dirgantara nasional memiliki kesiapan, keunggulan, dan visi jangka panjang.

    ***

    Komentar
    Additional JS